Chapter 7

911 133 56
                                    

Oh iya mau ngomong cerita Buku sudah di publish dan INVISIBLE DI PUBLISH KALAU KINGDOM SUDAH MENDEKATI ENDING YAK 🥰

Oh iya mau ngomong cerita Buku sudah di publish dan INVISIBLE DI PUBLISH KALAU KINGDOM SUDAH MENDEKATI ENDING YAK 🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Laina, 1734

Di sebuah puncak bebatuan, terlihat dua wanita sedang bertengkar.

"Maja Edmee! Ku bilang hentikan kegiatanmu!" teriak seorang wanita paruh baya.

"Tidak! Aku harus membalas dendamku terhadap raja Laina!" balas Maja histeris

"KU BILANG HENTIKAN!" teriak wanita itu sambil mengeluarkan sihirnya ke arah Maja.

Namun, sudah terlambat. Bola sihir berwarna ungu yang dikeluarkan oleh Maja sudah terpecah dan menyebar. Terasa ada goncangan yang sangat kuat seperti gempa bumi. Para warga semua panik dan berlari-larian untuk menyelamatkan diri.

"Maja.." wanita paruh baya itu merasa dirinya gagal untuk melindungi anggota kerajaan Keiran.

"Ahahaha HAHAHAH AKU BERHASIL MEMBUNUH KETURUNAN LAINA!" Maja berteriak seperti orang gila di tempat itu.

Tiba-tiba hewan-hewan legenda datang lalu berkumpul melingkari Maja dan wanita itu. Dipimpin oleh pegasus dan phoenix, hewan-hewan itu segera mengeluarkan sihir mereka.

"Dengan ini, kami, sebagai hewan pelindung kerajaan Laina, mengakui kesalahan dan kelalaian kami dalam menjaga keamanan kerajaan Laina! Kami bersedia bila nyawa kami menjadi taruhan!" tepat setelah ucapan itu terdengar suara petir yang sangat besar.

Petir itu menyambar para hewan legenda itu. Satu persatu mereka menjadi abu dan terbentuklah bintang sesuai dengan wujud mereka di langit malam itu dan seterusnya.

Wanita tua itu berdiri lalu mengangkat tinggi-tinggi tongkat sihirnya, "Saya, Faye Raulla, keluarga dari kerajaan Laina yang terusir, memperintah untuk mengutuk Maja Edmee!"

Tongkat sihir itu mengeluarkan bola sihir dengan berbagai warna yang lalu terkena ke Maja.

Faye berjongkok untuk melihat keadaan Maja. Dia taruh jari telunjuknya di bawah hidung Maja, tidak bernafas.

"Jika kau mau membunuh keluargaku, langkahi dulu mayatku," ucap Faye sambil tersenyum.

"Kau benar-benar mirip ibumu dan kakekmu, Hilaire Damee dan Matteo Eryk. Kalian sama-sama mengutuk, bedanya ibumu mengutuk buku Secret de Laina, kakekmu mengutuk kerajaan Laina sedangkan kamu menambahkan kutukan kakekmu," lanjut Faye

Faye pun membuat sebuah kapsul lalu memasukkan Maja ke dalam kapsul itu. "Ku harap kau tak pernah bahagia, baik sekarang maupun di masa depan," bisik Faye

 "Ku harap kau tak pernah bahagia, baik sekarang maupun di masa depan," bisik Faye

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KINGDOM || Bluesy [REVISI]Where stories live. Discover now