Bab 32

1.4K 96 20
                                    

Hei, yo, it's me... it's Sandra. Sandra Bayu Hutama. Masih inget sama diriku kan? Yes, setelah presentasi tak terduga hingga berakhir dengan pengajuan perjanjian gila dari Steven, akhirnya aku kembali ke kantor lagi. Dengan hari yang normal, seperti biasanya. Tanpa ancaman akan dipecat, tanpa presentasi mendebarkan di depan orang-orang penting, tanpa kejadian-kejadian tidak terduga. Intinya, aku menikmati hari dimana pergi kerja dengan santai tanpa harus diburu-buru perkejaan, lebih tepatnya, tidak diburu-buru bos galak. Oh, ternyata, untuk seorang Sandra, kenikmatan hidup cukup dari hal-hal sederhana.

Aku datang ke kantor dengan perasaan damai pagi ini. Segera absen, menyapa beberapa orang, lalu segera melangkah ke meja cublicleku di lantai 2. Harus kuakui, suasana kantor tidak seperti biasanya, lebih sepi dan hampir tidak ada orang. Apa yang terjadi di sini? Aku segera melihat kalender di atas meja, dan tidak ada yang salah dengan hari ini. Bukan tanggal merah, bukan juga event penting perusahaan.

Sambil menunggu rekan-rekan datang, aku mengirim pesan pada Steven untuk menanyakan jobdeskku hari ini. Kalian pasti berpikir, aku akan mulai mengerjakan proyek Showroom Audi hari ini bukan? Sabar..., sabar... Proyek itu sedang dibicarakan secara internal oleh pihak perusahaan. Mereka akan memberi feedback, entah menambah sesuatu atau mengurangi sesuatu, dan lain sebagainya. Intinya, selama kontrak kerja kami belum selesai, dan client belum memberikan timbal balik mengenai designku kemarin, maka yang dapat kulakukan hanya memikirkan ide desain yang dapat kutambahkan agar membuat bangunannya semakin cetar. Intinya, aku masih punya waktu untuk membantu mengerjakan proyek lain.

Sambil menunggu email dari Steven, aku mulai menyalakan laptop dan...tentu saja... main game. Hahaha, tolong jangan laporkan pada Madam Devil, please. Kuakui sesibuk apapun pekerjaanku, kadang kita masih punya waktu untuk gabut. Iya gabut, gaji buta, kita digaji tetapi tidak mengerjakan sesuatu yang berguna untuk perusahaan. Tapi Stttttt..., jangan bilang-bilang. Tahukan kalian kenapa selalu ada game sederhana di setiap laptop? Karena mereka mendesainnya untuk kegiatan gabut. Yah, itu dugaanku sih. Menurut kalian bagaimana? Aku benar kan? Hahaha...

Tanpa terasa, waktu berjalan dengan cepat. Satu game solitaire, dua game, hinga berpuluh-puluh game kumenangkan, ruangan ini tetap sepi. Tidak ada satu orangpun yang datang di ruanganku. Tidak Mas Angga, Bro John, Pak Alex sekalipun. Apa mereka sedang demo mogok  kerja untuk minta kenaikan gaji? Jika itu benar, kenapa mereka tidak mengajakku, aku ingin ikut! Aku yang akan berteriak paling keras agar Madam Devil menaikkan gaji, uang lembur, uang transport, serta tambahan uang makan jika pulang malam.

Kulihat lagi emailku, dan masih tidak ada jawaban. Aku tahu Steven bukan tipe super fast respond yang membalas email secepat mungkin setelah membacanya. Tetapi, dia juga tidak pernah selambat ini. Ah, jangan-jangan! Apa dia kesal karena aku menolak ide gilanya semalam?

Komohon, jangan tanya kenapa aku menolaknya! Tentu saja aku menolaknya, siapa perempuan yang tidak akan menolak permintaan bodoh seperti itu? Lagipula lelaki mana yang bisa mengatakan hal aneh seperti permintaan si gila Steven? Mengapa aku harus membuatnya jatuh cinta padaku? Untuk sebuah alasan? Alasan mengeluarkannya dari neraka? Nuts, so nuts.

Jujur saja, awalnya aku sedikit ragu untuk menolaknya. Jika kalian melihat wajah Steven saat mengatakan tentang 'alasan' yang dicarinya. Alasan untuk mengeluarkannya dari neraka. Aku tidak bisa berkata apa-apa. Garis wajahnya yang menyebalkan, dalam seketika berubah menjadi seseorang yang begitu kesepian. Aku ingin membantunya, aku sungguh ingin membantunya. Aku bukan orang yang tak berperasaan, yang akan mengacuhkan orang yang meminta bantuanku, tapi, aku tetap menolaknya.

Jangan marah dulu, tolong dengarkan dulu alasanku. Menurut pikiran Sandra Bayu Hutama yang sederhana, untuk membantu seorang Steven Joshua, atau 'mengeluarkannya dari neraka', aku tidak perlu membuatnya jatuh cinta padaku, bukan? Jika aku bisa melakukannya, aku akan lakukan tanpa imbalan apa pun darinya. Termasuk cinta. Jika Steven membutuhkanku untuk keluar dari nerakanya, jika aku sanggup melakukannya, aku akan melakukannya.

Ms. Newbie, Mr. Boss, & Mdm. DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang