(1)

1.1K 142 6
                                    

Mata Jennie mengerjab berkali kali setelah merasakan sentuhan halus dari tangan suaminya dipipinya itu"Assalamualaikum cinta"sapa Chaeyoung

Jennie tersenyum"Waalaikumussalam cinta"sahutnya

Chaeyoung ikut tersenyum"Mandi terus kita solat subuh bareng ya"

Jennie mengangguk patuh. Dia berganjak turun dari kasur dan berjalan kekamar mandi. Chaeyoung pula memilih untuk mandi dikamar mandi didapur agar dapat menghemat waktu.

Selesai mandi,Jennie sama Chaeyoung akhirnya menunaikan solat subuh bersama dengan Chaeyoung yang menjadi imam Jennie.

Itulah rutin harian Chaeyoung sama Jennie. Chaeyoung benar benar menjadi pembimbing yang baik buat Jennie namun sayangnya dia tidak diterima oleh sang mertua.

:
:

"Aku hantarin kamu dulu terus aku langsung ke kantor ya"ujar Chaeyoung menikmati sarapannya

Jennie mengangguk"Hari ini mas lembur?"

Chaeyoung menatap Jennie. Dia menggenggam tangan Jennie yang berada diatas meja itu"Aku harus lembur. Maafin aku ya"

Jennie tersenyum tipis"Tidak apa apa kok mas. Tapi mas jangan lupa makan ya. Aku tidak mau mas sakit"

Chaeyoung ikut tersenyum dan mengangguk. Jennie benar benar menjadi sosok istri yang pengertian. Chaeyoung bersyukur karna mempunyai istri sebaik Jennie yang sering mendukungnya itu.

:
:

Motor yang dikendarai oleh Chaeyoung akhirnya berhenti disebuah cafe. Jennie emang bekerja sebagai pelayan dicafe temannya itu. Awalnya,Chaeyoung tidak menyetujui usulan Jennie untuk ikut bekerja namun berkat bujukan Jennie,Chaeyoung akhirnya menyetujuinya.

Jennie bekerja juga demi membantu Chaeyoung membiayai kehidupan mereka. Mereka udah menikah hampir 5 bulan namun mereka tidak pernah kekurangan uang buat biaya kehidupan mereka. Bersyukur banget Jennie karna punya suami yang bekerja keras demi menafkahinya.

"Jaga diri kamu ya. Mas berangkat duluan"ujar Chaeyoung

Jennie menyalami tangan Chaeyoung dan Chaeyoung langsung aja mencium jidat istrinya itu"Assalamualaikum cinta"ujar Chaeyoung

"Waalaikumussalam cinta"balas Jennie. Chaeyoung tersenyum dan kembali memakai helmnya. Dia akhirnya berganjak pergi dari sana meninggalkan Jennie yang udah memasuki cafe itu.

"Assalamualaikum kak"sapa Jennie

Jisoo,pemilik cafe itu tersenyum"Waalaikumussalam Jen"sahutnya"Kamu berangkat bareng Chaeyoung?"

Jennie mengangguk"Iya kak"sahutnya"Aku kerja duluan ya"pamit Jennie diangguki oleh Jisoo.

****
Brakkkk

Jungho,manager di perusahan CR tempat Chaeyoung bekerja itu menatap Chaeyoung dengan marah"Apa kamu tidak membaca ulang laporannya sebelum menyerahkannya kepada saya?!"marah Jungho

"Maafin saya Pak"sahut Chaeyoung mendunduk

"Saya tidak butuh maaf kamu! Mendingan kamu siapin ulang laporan itu! Besok pagi saya mau laporan itu udah berada di meja saya!"tegas Jungho

"Baiklah Pak"Chaeyoung mengambil kembali laporannya itu. Dia membungkuk sopan sebelum berganjak keluar dari ruangan sang manager.

"Lo tidak apa apa? Lo biasnya fokus sama kerja elo. Kali ini lo tidak fokus,pasti lo punya masalah bukan?"tanya Limario,sahabat Chaeyoung yang merupakan suaminya Jisoo itu.

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar"Gue tidak apa apa kok"bohongnya

"Jangan bohong sama gue. Jujur aja Chaeng. Kita temanan udah lama"Limario mengelus pundak Chaeyoung

"Minggu depan ultahnya Jennie dan daddy nya Jennie pengen bikin pesta ultah Jennie dimansionnya"ujar Chaeyoung

"Ah soal itu. Gue sama Jisoo juga diundang si. Lo juga tahu kalo papa gue temanan sama om Jiyong"sahut Limario"By the way,apa masalahnya?"

"Itu pesta buat ultah Jennie.Saudaranya Jennie juga bakalan ada disana dan gue takut kejadian yang dulu terulang kembali"lirih Chaeyoung diakhir kata. Dulu,dia pernah dimalukan dipesta yang diadakan di mansion Jiyong hanya gara gara dia tidak mampu memberi kado yang mahal untuk Jennie.

Limario mengusap pundak Chaeyoung. Sekarang dia tahu punca kegelisahan sahabatnya itu"Lo mau minjam uang dari gue? Gue bisa bantuin elo kok"ujarnya. Limario emang berasal dari keluarga yang kaya namun dia ingin memulakan usahanya sendiri dari nol makanya dia bekerja sebagai karyawan biasa sama seperti Chaeyoung.

Chaeyoung sontak menggeleng"Itu kado gue buat Jennie,masa gue gunain uang elo si. Lo tenang aja,gue bakalan gunain uang simpanan gue yang dulu buat kado Jennie"

"Emangnya apa kadonya?"kepo Limario

Chaeyoung mendekat kearah Limario dan membisikkan sesuatu ditelinga sahabatnya itu. Mata Limario membulat kaget"Lo yakin?!"

Chaeyoung mengangguk"Selama 5 bulan gue nikah sama dia,dia tidak pernah menuntut sesuatu dari gue. Jadi kali ini gue mau ngasi kado yang bisa bahagiain dia"sahutnya

Limario tersenyum. Dia bangga sama perjuangan Chaeyoung yang terus berusaha untuk membahagiakan istrinya itu.









Ramein ya:((

   Tekan
    👇

Assalamualaikum Cinta✅Where stories live. Discover now