(6)

797 120 4
                                    

Jam udah menunjukkan pukul 10 pagi dan Chaeyoung saat ini udah bersama Jeongho disebuah restaurant yang cukup sepi karna restaurant itu emang ditutup"Maaf Pak,tapi ini restaurant siapa?"tanya Chaeyoung

Jeongho tersenyum"Restaurant kamu"

"Maaf,maksudnya?"Chaeyoung mengernyit bingung

"Restaurant ini dulu dikelola oleh almarhum istri bapak tapi sejak dia meninggal,bapak tidak bisa mengurus restaurant ini makanya restaurant ini ditutup. Bapak juga bakalan pindah ke Aussie dan bapak tidak pinter mengelola restaurant. Jadi mulai sekarang,bapak akan menyerahkan restaurant ini buat kamu. Kamu tenang aja,restaurant ini udah dipenuhi oleh kelengkapan yang cukup tapi tidak ada karyawan si soalnya mereka udah pada berhenti"jelas Jeongho

Chaeyoung tidak mampu berkata kata. Apa ini rezeki buat istri dan anaknya itu? Kalo iya,dia benar benar bersyukur untuk semuanya"Kalo bisa aku tahu,kenapa bapak memilih untuk menyerahkan restaurant ini kepada aku?"

Jeongho tersenyum"Bapak bisa rasakan kalo kamu sosok yang jujur. Bapak percayain kamu"Dia meletakkan kunci restaurant dihadapan Chaeyoung

"Terima kasih banget Pak. Aku baru aja diberhentikan kerja dan istri aku lagi hamil. Ini benar benar rezeki buat istri dan anak aku. Terima kasih Pak"sahut Chaeyoung tulus

"Terima kasih juga ya Tuhan" batin Chaeyoung

:
:

Chaeyoung berjalan ke cafe Jisoo untuk menjemput sang istri. Jennie ke cafe  menggunakan mobilnya jadi Chaeyoung akan langsung pulang bareng Jennie.

Dibukanya pintu cafe itu dengan perlahan lahan dan terlihatlah Jisoo yang berada dikasir. Dengan segera Chaeyoung menghampiri Jisoo"Assalamualaikum"sapa Chaeyoung

"Waalaikumussalam. Kamu mau ketemu Jennie?"sahut Jisoo

Chaeyoung mengangguk"Iya. Dia dimana?"

"Jennie lagi dibelakang si. Dia lagi ngambil tasnya"sahut Jisoo

Tidak butuh waktu yang lama,Jennie menghampiri mereka"Lho,mas ngapain disini?"bingung Jennie

Chaeyoung tersenyum dan mengelus kepala Jennie"Assalamualaikum cinta"

Jennie ikut tersenyum"Waalaikumussalam cinta"sahutnya

"Mas kesini karna mau pulang bareng kamu dan ada sesuatu yang harus aku jelasin sama kamu"ujar Chaeyoung

"Yaudah deh mas,yuk pulang"ujar Jennie beralih menatap Jisoo"Kak,aku sama mas Chae pulang duluan ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"sahut Jisoo

Chaeyoung menggandeng Jennie kemobil. Jennie menyerahkan kunci mobilnya kepada Chaeyoung karna suaminya itu yang bakalan menyetir.

"Gimana keadaan kamu hari ini? Apa masih pusing?"tanya Chaeyoung yang masih fokus menyetir

"Pusing dikit mas tapi aku tidak apa apa kok"sahut Jennie"By the way,mas mau cerita apa sama aku? Apa mas udah dapatin pekerjaan yang baru?"

"Entar dirumah aku jelasin. Aku yakin kamu juga bakalan senang"sahut Chaeyoung membuatkan Jennie mengangguk patuh.

:
:

Seperti pasangan bucin yang lainnya,Jennie sama Chaeyoung saat ini lagi cuddle diatas kasur mereka. Jennie menyandarkan kepalanya didada Chaeyoung dengan Chaeyoung yang mengusap perut Jennie itu.

Chaeyoung juga udah menceritakan semuanya kepada Jennie membuatkan Jennie ikut senang bahkan Jennie udah menghubungi Jisoo dan mengundurkan diri di cafe Jisoo itu.

"Apa kamu yakin kita bisa urusin restaurant itu?"tanya Chaeyoung

"Kita harus yakin. Aku bisa masak kok jadi kita coba aja. Insyaallah ini rezeki buat kita"sahut Jennie

Chaeyoung mengecup kepala Jennie"Iya,ini rezeki buat aku,kamu dan calon baby kita ini"

"Mas"panggil Jennie

"Hurm?"

"Apa besok mas bisa temanin aku ke rumah sakit? Aku harus memeriksa kandungan aku ini soalnya aku tidak tahu calon bayi kita ini udah berapa bulan. Waktu itu aja aku gunain testpack yang dibeli sama kak Jisoo aja"

"Pasti bisa dong. Aku juga mau tahu kapan calon bayi kita ini udah berada didalam perut kamu. Besok pas selesai sama urusan rumah sakit,kita ke restaurant buat urusin semuanya ya"

Jennie mengucek matanya. Sekarang masih pukul 3 petang namun bumil itu udah mengantuk"Mau tidur?"tanya Chaeyoung

Jennie mengangguk"Akhir akhir ini aku ngerasa capek mulu mas"

"Itu bermakna kamu harus banyak istirahat. Sekarang kamu tidur aja,aku temanin kamu disini"

Jennie mengangguk dan membaringkan kepalanya diatas lengan Chaeyoung yang dijadikan bantalannya itu. Chaeyoung terus mengelus kepala Jennie. Tidak butuh waktu yang lama,rasa kantuk semakin menyerang Jennie dan Jennie tertidur didalam dakapan suaminya"Selamat tidur,bidadari Syurga nya mas"bisik Chaeyoung menatap pahatan wajah kesayangannya itu


   Tekan
    👇

Assalamualaikum Cinta✅Where stories live. Discover now