(10)

795 112 14
                                    

Kesemua ahli keluarga Aditya berkumpul diruang tamu mansion namun cucu cucu Jiyong itu tidak ikut bergabung karna mereka udah dijaga oleh pembantu mansion.

Sedari tadi Jin,Taehyung dan Mingyu tersenyum sinis karna mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan.

"Tujuan daddy manggil kalian kesini karna ada sesuatu yang ingin daddy sampaikan"ujar Jiyong membuka suaranya. Dia menatap kearah sosok pria yang duduk disofa disampingnya itu.

Seakan mengerti tatapan Jiyong,pria itu mengangguk"Baiklah semuanya. Kenalin,nama saya Rey dan saya pengacara Tuan Jiyong"pria itu mula memperkenalkan namanya"Tujuan saya kesini karna saya bakalan membahagikan harta warisan Tuan Jiyong kepada anak dan menantunya"lanjut Rey

Hanbin menghela nafasnya dengan kasar. Firasatnya tidak enak dan dia yakin ada sesuatu yang direncanain oleh ketiga saudara laki lakinya itu.

"Mulakan aja pak"ujar Jin

Rey mengangguk dan mengambil bukunya. Dibukanya buka itu dan menghela nafasnya dengan kasar"Tuan Jiyong mengamanahkan saya untuk menyampaikan semua ini. Sebanyak 60 persen saham perusahan J.A Entertaiment serta sebuah mobil akan diserahkan kepada Seokjin Alfarizi bin Aditya karna dia merupakan anak pertama"Jin yang mendengar penuturan Rey itu tersenyum senang.

"40 persen saham perusahan serta sebuah mobil akan diserahkan kepada Taehyung Herman bin Jiyong Aditya"ujar Rey dan hal itu sontak membuatkan Taehyung melakukan tos sama Jin

"Jadi,satu satunya perusahan Tuan Jiyong bakalan menjadi milik Seokjin sama Taehyung"ujar Rey

"Lho,terus aku dapat apa?"tanya Mingyu

"Sabar nak"sahut Jiyong dan meminta Rey melanjutkan penuturannya

"Mansion ini serta sebuah mobil bakalan diserahkan kepada Mingyu Salim bin Jiyong Aditya"ujar Rey membuatkan Mingyu bahagia

"Tunggu"timpal Dara"Terus apa yang bakalan menjadi milik Hanbin sama Jennie? Jennie anak terakhir dan seharusnya dia mendapat mansion ini!"protes Dara

"Maafin saya Nyonya. Semua ini udah ditulis disini dan itu semua arahan dari Tuan Jiyong. Hanbin dan Jennie tidak bakalan mendapatkan harta warisan mereka"sahut Rey

"Itu karna kamu membantah arahan daddy"ujar Jiyong menatap Jennie santai"Dan Hanbin juga tidak mendapat harta warisannya karna dia menentang daddy dengan berpihak sama Jennie!"lanjutnya

"Kamu keterlaluan Jiyong!"marah Dara

"Udah mom,tidak apa apa kok. Jennie juga tidak butuh harta daddy"ujar Jennie yang sedari tadi diam itu.

Chaeyoung menggenggam tangan Jennie. Dia benar benar merasa bersalah saat ini. Gara gara dirinya,Jennie udah seperti anak yang dibuang oleh sang daddy

"Aku juga tidak butuh harta warisan ini. Alhamdulillah perusahan aku juga udah berjalan dengan lancar"ujar Hanbin menggenggam tangan Dahyun. Dia emang tidak masalah soal harta warisan itu karna dia emang udah mempunyai perusahannya sendiri berkat dari kerja kerasnya itu. Dia tidak suka mengandalkan orang tua seperti Jin,Taehyung dan Mingyu lakukan.

Jiyong menghela nafasnya dengan kasar dan beralih menatap Jennie"Jen,kalo kamu dengarin kata kata daddy,kamu pasti bisa hidup bahagia seperti dulu. Cerai aja sama Chaeyoung dan kamu bisa membesarkan anak kamu itu. Daddy juga bakalan menerima dia sebagai cucu daddy"

"Cukup dad! Aku udah pernah bilang kalo aku sama Chaeyoung tidak bakalan cerai. Anak aku butuh sosok papa nya,bukan sosok grandpanya yang keterlaluan ini!"balas Jennie tersulut emosi. Emosinya emang gampang terpancing sejak hamil makanya Chaeyoung berusaha agar tidak memancing emosi sang istri

"Hey,jangan ngomong seperti itu sama daddy kamu"bisik Chaeyoung mengelus punggung tangan Jennie

"Keterlaluan kamu Jennie! Apa gara gara si miskin ini kamu jadi kurang ajar sama daddy hah?!"bentak Jiyong

Jennie menghela nafasnya dengan kasar"Aku tidak mau kurang ajar sama daddy tapi daddy yang memancing emosi aku. Daddy tidak berhak untuk menghina suami aku! Kenapa daddy berubah? Dimana daddy yang Jennie kenal dulu? Dimana daddy Jennie yang baik sama setiap orang tanpa peduliin kasta mereka? Daddy udah banyak berubah dan Jennie kecewa sama daddy"dengan mata berkacanya Jennie berganjak pergi dari sana

"Aku sama Jennie pamit duluan. Assalamualaikum"ujar Chaeyoung berganjak menyusul Jennie.

Jiyong terdiam setelah mendengar penuturan anak bungsunya itu. Kata kata Jennie tepat mengenai hatinya"Jennie emang benar. Daddy udah berubah. Itu juga hasutan dari kalian bertiga. Ck,keterlaluan"Hanbin menatap ketiga saudara laki lakinya itu dengan sinis

"Maksud abang apaan hah?!"marah Mingyu

"Lo pikir gue tidak tahu kalo kalian yang ngehasut daddy buat benci sama Chaeyoung? Kalian pikir gue tidak tahu kalo kalian yang hasut daddy buat serahin semua harta warisan buat kalian?!"balas Hanbin tersulut emosi. Dia emang kesal karna adek kesayangannya itu tidak mendapatkan harta warisannya.

"Udah mas,jangan emosi"ujar Dahyun mengelus punggung suaminya

Hanbin menghela nafasnya dengan kasar"Kamu panggilin Joy. Kita pulang. Aku tidak mau terus menatap manusia manusia yang egois ini"Dahyun mengangguk patuh dan berganjak ketaman belakang untuk memanggil sang anak

Tidak butuh waktu yang lama,Dahyun kembali bersama Joy dan keluarga mereka itu akhirnya pamit pulang.







Aku tidak terlalu mengerti soal pembahagian harya warisan ini jadi kalo salah aku minta maaf ya🙏


   Tekan
   👇

Assalamualaikum Cinta✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon