(14)

802 117 14
                                    

Para karyawan yang melihat kehadiran Jennie hanya memasang wajah kepo mereka namun mereka tetap membalas senyuman Jennie itu dengan ramah"Ada yang bisa saya bantu mbak?"tanya Chandra,sekertaris Chaeyoung

"Dimana ruangan mas Chaeyoung?"tanya Jennie

"Kalo bisa saya tahu,mbak siapanya Tuan Chaeyoung?"

"Saya istrinya"

Sontak Chandra menunduk sopan"Maaf Mrs,saya tidak tahu"ujarnya merasa bersalah"Itu ruangan Tuan Chaeyoung"lanjutnya menunjuk kearah salah satu ruang

Jennie tersenyum"Tidak apa apa kok. Terima kasih"dengan segera Jennie berganjak keruangan suaminya itu.

Ceklekk

"Akhirnya kamu tiba"Chaeyoung berganjak menghampiri Jennie dan menuntun Jennie ke sofa yang ada diruangannya"Aku khawatir tahu"lanjutnya

"Maaf,tadi sebelum kesini bang Mingyu nelfon aku"sahut Jennie

Chaeyoung mengernyit"Kenapa bang Mingyu nelfon?"

"Biasalah"sahut Jennie sendu

Chaeyoung yang melihat raut wajah istrinya itu langsung paham. Dia udah terbiasa dengan hinaan dari saudara Jennie makanya dia udah bisa menebak"Tidak apa apa kok. Tidak usah dipikirin ya"dielusnya kepala Jennie dengan lembut

Jennie mengangguk"Ini aku bawain bekal buat kamu. Habisin ya"

Chaeyoung mengangguk patuh dan langsung menikmati makanan yang dibawa oleh Jennie. Tidak butuh waktu yang lama,kesemua makanan itu akhirnya habis"Kamu juga udah makan? Kok muka kamu pucat"tanya Chaeyoung khawatir

"Belum"cicit Jennie pelan. Dia tahu Chaeyoung pasti marah karna dirinya melewatkan makan siang itu

"Kenapa belum makan?"tanya Chaeyoung menatap Jennie meminta penjelasan

"Tidak ada selera By. Aku ngerasa mual mulu. Pas minum susu aja aku muntahin lagi"jelas Jennie

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar"Apa ada yang kamu mau makan saat ini?"tanyanya dengan lembut

Jennie mengangguk pelan"Aku mau strawberry bingsu"

Chaeyoung melongo"Masa aku harus ke Korea?"

"Di Jakarta juga ada By"

"Yaudah deh,yuk kesana"Chaeyoung mengambil ponsel serta kunci mobilnya dan menggandeng Jennie keluar

Namun dia mengernyit bingung melihat para karyawannya yang masih bekerja itu"Chandra"panggil Chaeyoung

"Iya Tuan?"sahut Chandra

"Kenapa kalian semua tidak keluar makan siang?"tanya Chaeyoung

Chandra menggaruk leher belakangnya dengan canggung"Ini emang sering terjadi Tuan. Pekerjaan kami masih banyak makanya kami tidak punya waktu buat keluar mencari makanan"jelasnya

Chaeyoung mengangguk paham"Yaudah,saya pesankan makanan aja buat kalian semua. Sekarang saya mau keluar duluan"

"Baiklah Tuan. Terima kasih"ujar Chandra

Chaeyoung tersenyum tipis dan menggandeng Jennie pergi dari sana. Jennie bangga sama suaminya itu. Walaupun mereka udah mempunyai banyak harta,mereka tidak akan pernah membedai kasta.

:
:

Tibalah mereka di restaurant yang menyajikan makanan Korea itu. Jennie langsung aja memesan strawberry bingsu nya. Chaeyoung memilih untuk tidak memesan makanan karna dia udah kenyang.

Mata Jennie berbinar binar menatap strawberry bingsu yang ada dihadapannya itu"Enak?"tanya Chaeyoung mengusap sudut bibir Jennie

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mata Jennie berbinar binar menatap strawberry bingsu yang ada dihadapannya itu"Enak?"tanya Chaeyoung mengusap sudut bibir Jennie

Jennie mengangguk antuasis"Enak banget mas"sahutnya ikut menyuapi Chaeyoung

"Maaf karna udah ngerepotin kamu"lirih Jennie secara tiba tiba. Tolong mengerti,dia lagi hamil jadi mood nya emang gampang berganti>_<

"Kalo kamu mau makan apa apa,kamu bisa bilang aja sama aku. Aku janji akan berusaha memenuhi keinginan kamu itu. Lagian ini juga buat calon anak kita bukan?"ujar Chaeyoung mengelus perut Jennie

Jennie mengangguk paham"Apa nanti kamu bakalan kembali ke perusahan?"

"Iya soalnya masih banyak kerja yang harus aku urusin. Entar aku hantar kamu pulang duluan"

"Tidak usah mas. Mobil aku juga ada di perusahan kamu"

Chaeyoung menganggu"Yaudah,habisin makanan kamu"

****
Jiyong menatap kedua anaknya itu bergantian. Sejujurnya,dia juga ragu untuk menyerahkan perusahan itu kepada kedua anaknya itu"Apa kalian yakin kalian bisa mengurus perusahan ini?"

"Apa daddy tidak percaya sama kita?"sahut Jin

"Bukan daddy tidak percaya,hanya saja daddy khawatir. Perusahan ini adalah perusahan peninggalan papa nya daddy jadi daddy harap kalian bisa mengurusnya dengan baik ya"jelas Jiyong

"Daddy tenang aja. Lagian aku dapat tahu kalo pembisnes terkenal di Aussie itu udah membuka cawangan perusahan yang baru di kota ini. Kita bisa bekerjasama sama perusahan itu"ujar Taehyung

"Lo yakin perusahan mereka mau kerjasama sama perusahan kita ini? Perusahan kita ini tidaklah terlalu terkenal berbanding perusahan mereka"sahut Jin

"Lo tenang aja,biar gue urusin kerjasama ini. Gue akan pastikan mereka bakalan mau bekerjasama sama perusahan kita"balas Taehyung membuatkan abang serta daddy nya mengangguk pasrah








  Tekan
   👇

Assalamualaikum Cinta✅Where stories live. Discover now