(5)

788 125 17
                                    

Chaeyoung menatap amplop yang ada ditangannya itu dengan bingung. Dihadapannya itu terlihatlah sosok Jungho yang menatap nya dengan tatapan sendu(?)

"Ini apa Pak?"tanya Chaeyoung

"Buka aja"ujar Jungho

Chaeyoung membuka amplop itu dengan bingung. Terlihatlah satu surat disana. Dengan segera dia membaca surat itu. Jantungnya berpacu dengan cepat"K-kenapa saya diberhentikan kerja? Apa salah saya Pak?"tanya Chaeyoung dengan suara bergetar. Tolong,dia benar benar membutuhkan pekerjaan ini demi biaya hidup dirinya bersama istrinya itu

"Maafin saya Chaeyoung. Tadi tuan Aditya kesini dan meminta saya buat keluarin kamu dari perusahan ini. Saya juga tidak mau kamu dikeluarin dari perusahan ini karna kamu karyawan yang bagus,tapi saya juga tidak bisa melawan arahan dari tuan Aditya"jelas Jungho. Dia mengeluarkan satu lagi amplop dan menyerahkannya kepada Chaeyoung"Itu  5 juta,gaji kamu sekalian sama bonus kamu lembur. Terima kasih atas jasa kamu keatas perusahan ini. Saya doakan kamu baik baik aja diluar sana"

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar dan tersenyum tipis"Terima kasih juga atas semuanya. Aku pamit"Chaeyoung membungkuk sopan dan berganjak keluar dari ruangan itu.

"Kenapa Pak Jungho manggil elo?"tanya Limario

Chaeyoung tersenyum miris"Gue diberhentikan kerja"

"Apa?! Kok bisa?!"

"Daddy Jennie kesini dan meminta Pak Jungho buat berhentiin gue kerja"jelas Chaeyoung

"Tuh orang benar benar bikin kesal ya!"Limario menggerutu sebal

Chaeyoung mengusap pundak sahabatnya itu"Tidak apa apa kok Lim. Mungkin kerja ini bukan rezeki gue. Insyaallah rezeki gue masih ada diluar sana. Elo doain gue ya"

"Gue sentiasa doain elo. Kalo elo butuh bantuan gue,bilang aja ya. Jangan malu malu"

Chaeyoung mengangguk. Mempunyai sosok sahabat seperti Limario aja udah membuatkan dirinya bersyukur

:
:

Chaeyoung memilih untuk pulang dengan hanya berjalan kaki. Dia tidak bawa motor karna dia berangkat bareng Limario. Bisa aja si dia pulang bareng taksi namun dia memilih untuk berhemat sebelum dia menemukan pekerjaan yang baru untuknya.

"Tolong!"teriakan itu sontak membuatkan Chaeyoung mencari sumber suara. Dia berlari kearah gang sempit dan terlihatlah seorang pria yang lagi di ganggu oleh 2 orang preman

Tanpa banyak bicara,Chaeyoung langsung aja memukul kedua preman itu dengan brutal membuatkan kedua preman itu takut dan langsung aja kabur"Om tidak apa apa?"tanya Chaeyoung membantu pria  itu bangkit

Pria itu tersenyum"Om tidak apa apa. Terima kasih karna udah membantu om. Nama om Jeongho. Nama kamu siapa nak?"

"Nama aku Chaeyoung om"

Jeongho mengeluarkan beberapa lembar uang dari tasnya dan menyerahkannya kepada Chaeyoung"Terima lah uang ini sebagai tanda terima kasih dari om"

"Tidak usah om. Aku ikhlas bantuin om"tolak Chaeyoung

Jeongho tersenyum. Dia menyimpan uangnya itu dan menyerahkan satu kertas kecil kepada Chaeyoung"Om sekarang harus pergi. Apa besok kita bisa ketemuan lagi? Disitu ada alamatnya"

"Ah,baiklah om"sahut Chaeyoung

Jeongho tersenyum"Kalo gitu,om permisi. Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam om"sahut Chaeyoung.

:
:

Ceklekk

Chaeyoung membuka pintu rumahnya dengan perlahan lahan. Terlihatlah sosok Jennie yang lagi duduk diatas sofa tanpa menyadari kepulangannya itu"Assalamualaikum cinta"

"Eh mas. Waalaikumussalam cinta"sahut Jennie

Chaeyoung mendudukkan dirinya disamping Jennie"Maaf karna tidak sadar kalo mas udah pulang. Mas pengen minum?"

Chaeyoung menggeleng"Tidak apa apa kok dan aku tidak mau minum"sahutnya. Apa Jisoo udah pulang?"

"Udah kok"Jennie menangkup kedua pipi Chaeyoung"Kenapa hari ini mas pulang lebih awal dari biasanya? Mas punya masalah?"

Chaeyoung tersenyum"Tidak kok. Aku baik baik aja"

"Kita udah pernah janji kalo kita akan jujur antara satu sama lain. Jangan bohong sama aku mas"

Chaeyoung menggenggam kedua tangan Jennie. Ditatapnya mata Jennie dengan perasaan bersalah"Maafin aku. A-aku diberhentikan kerja"

Jennie tersenyum lembut"Kenapa hurm? Aku tidak yakin kalo mas bikin ulah. Pasti ada alasannya bukan?"

"Daddy kamu meminta bos aku untuk memberhentikan aku kerja"jelas Chaeyoung

Raut wajah Jennie berubah menjadi kaget"Maafin daddy aku. Aku akan coba omongin sama daddy aku"

"Tidak usah. Aku akan berusaha mencari pekerjaan yang baru jadi kamu jangan khawatir ya"sahut Chaeyoung

Jennie mengangguk"Mas kehilangan pekerjaan mas tapi Tuhan udah menggantikannya dengan yang lebih baik"

"Maksud kamu apa?"bingung Chaeyoung

Jennie mengambil tangan Chaeyoung dan meletakkannya diperutnya"Aku hamil mas"

Deg

Chaeyoung membeku. Matanya berkaca kaca"B-benaran sayang?"

"Iya mas. Kamu bakalan jadi ayah dan aku bakalan jadi bunda"sahut Jennie

Chaeyoung langsung aja membawa Jennie kedalam pelukannya"Terima kasih sayang. Terima kasih juga ya Tuhan. Hamba bersyukur banget. Hamba berjanji akan jagain titipan Mu ini dengan baik,insyaallah"Chaeyoung mengecup dahi Jennie dengan lembut.

Sumber kekuatannya akhirnya bertambah dan dia akan berusaha yang terbaik demi istri dan anak yang berada didalam perut istrinya itu.








   Tekan
    👇

Assalamualaikum Cinta✅Where stories live. Discover now