04. RUMAH SHABINA

8.7K 595 23
                                    

Jangan lupa ninggalin jejak yaa.

Happy reading

"Bos lo ikut kan ke rumah nya Shabina?" tanya Bagas pada Athala yang sedang meneguk habis minumannya.

"Terserah," ucapnya lalu keluar kelas.

"Dih si bos udah kaya cewek aje jawab nya terserah," ujar Reja sambil menggelengkan kepalanya. Disampingnya ada Nail yang sibuk dengan mainan robot robot nya. Walaupun Nail sudah besar tetapi sifat kekanak-kanakan nya masih tetap ada dari dulu.

"GAS BANTUIN GUE PILIH OUTFIT DONG BUAT KE RUMAHNYA SHABINA!" ucap Ijal menunggu jawaban dari Bagas. "Lumayan bisa liat ciwi ciwi IPA 1," lanjut nya.

"Lo kan selalu liat juga disekolah," tanya Nail menyimpan robotnya lalu duduk di samping Bagas.

"Nah bener tuh," balas Bagas.

"Tapi tetep aja beda bro vibesnya gitu," balas Ijal. Diangguki Bagas malas. Bagas tahu dia diminta untuk memilih kan outfit agar Ijal keliatan wah di depan ciwi ciwi itu.

"Kita kumpul di warteg atau dari rumah masing-masing?" tanya Alan.

"Dari rumah masing-masing aja. Kalau kita kumpul di warteg nanti malah tambah lama," ucap Reja.

Kerempongan geng motor ini melebihi ibu ibu rempong. Sok-sok an memilih outfit yang bagus. Padahal nanti yang berakhir mereka memakai celana panjang, baju kaos dan sepatu. Gaya andalan nya.

***

Saat ini Thalia sedang  berada di toko buah- buahan untuk membelikan adik nya itu buah lengkeng. Thania Putri Elizabeth. Anak kedua dari Ivan Leonard dan Tasya Kamila Elizabeth. Namun sayang nya Ayah Thalia dan Thania sudah meninggal dua tahun yang lalu. Yang menjadi kan Ibu nya lebih ketat dalam pertumbuhan anak gadis nya itu.

Dia selalu melarang Thalia ini itu untuk menjaga anak nya karena dia sayang. Juga untuk kebaikan anak nya sendiri. Tidak ada orang tua yang ingin anak nya di jalan yang salah. Apalagi di tambah dia sudah menjadi singel parents.

Setelah tidak lama keliling di dalam toko buah itu Thalia akhirnya mendapat tempat lengkeng yang berdekatan dengan Anggur. Tapi dia melihat punggung cowok yang sangat tidak asing baginya.

Thalia pun menghampiri dan...

Itu adalah Shaka.

"Eh Shaka?" tanya Thalia yang membuat Shaka berbalik dan menghampiri nya.

"Loh Thalia? Ngapain disini?"

"Mau beli lengkeng buat adik gue."

"Oh gitu," ucap Shaka sambil menganggukan kepalanya. "Ngomong-ngomong kok lo masih pake baju sekolah?"

"Ah iya gue buru-buru jadi gak sempet ganti baju buat ke sini. Karena abis ini gue mau ke rumah nya Shabina. Anak-anak yang lain juga udah pada mau otw kok," jelas Thalia.

"Anak-anak yang lain. Berarti banyak dong?"

"Iya banyak. Ada Athala juga kaya nya sama temen-temen nya."

Mendengar nama Athala. Sontak membuat Shaka sedikit terkaget. "Gue juga ikut dong. Boleh kan?" tanya Shaka.

"Hmm. Boleh-boleh aja sih, biar rame juga."

"Oke. Dan lo?"

"Dan gue apanya?"

"Maksud gue, lo naik apa bentar ke rumah nya Shabina?"

"Belum tau juga sih. Palingan naik ojek atau angkot."

"Sama gue aja yuk!" ajakan Shaka pada Thalia. Ya memang Shaka anaknya selain pintar dia juga sangat friendly ke semua orang. Makanya tidak sedikit cewek cewek SMA GARUDA BANGSA menyukai cowok ini.

ATHALA [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz