-• 19 •-

32.5K 3.2K 151
                                    

VOTE NYA DI PENCET DULU⭐

-happy reading-

Beberapa menit kemudian setelah keheningan diantara mereka berdua, Arlan memulai obrolannya.

"Sayang? Ayo ke ruang meeting," ajak Arlan sambil mengelus pipi istrinya yang bersandar di bahunya.

"Emh..." Calista membuka matanya perlahan dan menegakkan kepalanya.

Arlan tersenyum tipis melihat itu.

"Ngantuk banget, hm?"

Calista menatap Arlan dan mengangguk pelan seraya merapikan rambutnya. Dan dengan refleksi Arlan ikut mengulurkan tangannya membantu.

"Mau cuci muka dulu?"

"Ya enggaklah! Nanti yang ada make up aku luntur dong?!" Balas Calista ngegas.

"Ya udah biasa aja nadanya dong!" Ucap Arlan lalu berdiri merapikan pakaiannya.

Calista cemberut mendongak menatap suaminya. Lalu mengulurkan tangan kirinya.

"Apa?" Tanya Arlan mengangkat sebelah alisnya bingung.

Calista mencubit pelan paha Arlan yang bisa digapainya.
"Ish! Tolongin berdiri, masa gitu aja ga peka sih?!" Sentaknya geram.

Arlan membuang napas kasar lalu menyambut uluran tangan istrinya. Dalam hati nya mendumelkan sesuatu.

Setelah berdiri Calista menatap wajah Arlan yang terlihat kurang ikhlas.

"Ga usah ngedumel di dalam hati! Bilang aja kalo ga ikhlas tolongin istri!" Ucap Calista ketus lalu berjalan meninggalkan Arlan.

Sementara Arlan hanya bisa menatap nanar kepergian istrinya seraya mengelus dada sabar.

"Emang ya, cobaan jadi suami sholeh begini banget."

Lalu Arlan ikut menyusul istrinya yang sudah dulu keluar.

-•-

Di ruang meeting.

"Selamat datang kembali di AtmaGraha company, bapak Delio Mahaprana!" Ucap papa Farhan seraya menjabat tangan rekan nya.

"Terimakasih, bapak Farhan Danugraha yang terhormat!"

"Silahkan duduk!"

"Terimakasih."

"Oh iya, saya juga mau memperkenalkan anak saya yang nantinya akan lebih banyak berinteraksi dengan Anda menjadi rekan bisnis. Sebentar lagi dia pasti datang." Ucap papa Farhan berwibawa tapi terdengar ramah.

"Dengan senang hati bapak Farhan," balas Delio dengan tersenyum.

Lalu tak lama kemudian datanglah Arlan dan Calista yang berjalan memasuki ruangan.

"Nah itu mereka!" Sambut papa Farhan sumringah.

Sontak saja tatapan Delio Mahaprana langsung teralihkan. Bola matanya membesar dengan sendirinya menatap objek utama.

"Selamat siang! Maaf jika saya sedikit terlambat," sapa Arlan tersenyum sopan.

"Gapapa ayo duduk!" Ucap papa Farhan.

Mereka pun duduk dengan posisi papa Farhan duduk di sofa tunggal ujung meja, lalu Delio dan Arlan Calista duduk berhadapan bersebrangan dengan meja.

"Arlan, kenalkan ini Pak Delio Mahaprana CEO Mahaprana Corp. Rekan bisnis perusahaan kita."

Arlan mengulurkan tangan kanannya lalu mereka bersalaman dengan saling melempar senyum.

"Lalu perempuan cantik di sebelahnya itu istrinya, namanya Calista menantu saya satu-satunya!" Ucap papa Farhan dengan bangga memperkenalkan anak menantunya.

Baby of My Enemy [END ]Where stories live. Discover now