139 : Ambisi Baal

115 31 36
                                    

Dunia sudah kehilangan sosok-sosok penompang. Merlin sebagai shensin terhebat, sekarang terkurung bersama Yui, Prilly, Nagini, Xander dan Amel di tempat entah berantah.

Semua sekenario paling buruk yang Lampir susun, sekarang sudah terjadi. Semua rencana jahatnya berjalan mulus tanpa hambatan sedikit pun.

Mulai dari penculikan Merlin dan menggantikannya dengan Merlin palsu. Dia jugalah yang memerintah Merlin palsu tersebut mengirim Erix ke masa lalu untuk menyempurnakan energi kegelapannya.

Dia sengaja merusak alat sihir pada Pintu ke masa Lalu di kuil bukan untuk menjebak Erix, tetapi untuk memberi waktu menangkap Haruka. Lagi pula, dia percaya Erix pasti akan kembali karena pemuda itu harus menyelesaikan takdirnya di masa ini.

Setelah Haruka berhasil diculik, dia harus merancang rencana untuk membunuh Haruka tepat di depan Erix. Dengan begitu, Erix akan terguncnag jiwanya dan tidak bisa berpikir dengan bijak. Dan saat pembunuhan itu berhasil, dia harus menghancurkan inti energi kegelapan pemuda itu.

Cara kerja lubang hitam tempat energi kegelapan di jiwa Erix persis seperti sebuah kran air. Kran itu hanya mengeluarkan sedikit energi sehingga cukup untuk digunakan. Namun, kran yang mengontrol pengeluaran energi tersebut kini sudah hancur oleh gabungan tiga energi milik Arthur Pendragon, Abiseka dan Ghani Rajpura.

Energi kegelapan merupakan energi murni milik Dewa Wasalu, dan Dewa Wasalu adalah dewa para monster. Dengan hancurnya kran pada lubang kegepan, energi kegelapan meluap dengan drastis dan itulah yang membuat tubuh Erix tampak seperti monster pada pertarungan mereka sebalumnya.

Energi kegelpan yang sangat besar inilah yang diincar Lampir. Dia berencana membangkitkan Raja Iblis Satan dengan tubuh Erix sebagai wadahnya.

Itulah alasan kenapa di sisi kegelapan Erix disebut Wadah Sang Ayah. Dan sesuai julukan, tubuh Erix merupakan tubuh untuk Raja Iblis kembali berkuasa.

Begitulah garis besar penjelasan Moloc terhadap sahabat sekaligus junjungannya, Baal.

Meloc merupakan iblis dengan tampilan fisik manusia berkepala kerbau. Perwujudan dari berhala dalam ajaran Alkitab Ibrani kuno. Dia merupakan bawahan terpercaya Pangeran Iblis Baal dan dalam legenda mereka merupakan sahabat karib, bahkan ada yang menyebutkan kalau mereka satu kesatuan.

Di ruang kerja milik Baal yang tampak mewah itu, Moloc sedang menyampaikan hasil dari tugas yang diberikan.

Baal – sosok laki-laki dengan perlengkapan havy armor – nampak senang dengan kabar keberhasilan tersebut. Memang ada beberapa hal yang tidak terduga, tetapi hampir seluruhnya sesuai keinginan.

"Si Lampir itu, dia bekerja dengan sangat baik," ujar Baal. Suaranya terdengar tegas dan kasar. Pengambaran jendral perang garis keras tertera jelas pada dirnya.

"Ya, kita sangat beruntung dia mau bergabung dan bekerja untuk kita," tambah Moloc. Meski berkepala kerbau, tetapi suaranya tampak seperti laki-laki gagah. Mungkin menyesuaikan dengan tubuhnya yang kekar dan berotot.

"Imbalan yang dia inginkan pastinya sangat besar," gumam Baal mengingat syarat yang diinginkan Mak Lampir saat dia akan bergabung dulu. "Dia cukup serakah, ingin memiliki setengah cadangan energi kegelapan."

"Kapasitas energi sihir milik Wadah Sang Ayah? Aku rasa itu mudah dilakukan. Erix merupakan lubang di mana energi Dewa Wasalu keluar. Sederhananya, dia merupakan pabrik energi kegelapan. Itu artinya, kita memiliki asupan energi tak terbatas."

Baal mulai melangkah menuju pintu, berniat meninggalkan ruangan. "Sebaiknya kau kerjakan tugasmu yang tersisa. Sekarang kita akan beralih ke tahap selanjutnya."

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang