146 : Akhir Strategi Merlin

124 31 90
                                    

"Terbukalah, Kundamardhani!" seru Nagini dengan lantang. Seluruh tubuhnya terpancar semacam asap energi yang sangat besar.

Sebuah garis energi keluar dari tubuhnya dan melesat ke arah Prilly. Saat tubuhnya dan tubuh Prilly terhubung, asap hitam juga keluar dari tubuh calon istri Erix itu. Kemudian, energi kembali keluar dari Prilly dan menghampiri Xander. Dari Xander, melesat menghampiri Amel.

Di tubuh Amel, energi terbagi dua cabang. Satu ke arah Beatrice dan satu ke arah Merlin. Kemudian, dari Beatrice dan Merlin, energi keluar dan bertemu di tubuh Yui. Ketujuh titik bersatu membentuk rasi bintang biduk.

Secara spontan, nama jurus meresap di pikiran mereka bersamaan dan detik itu juga, mereka menyerukannya. "Twins Septuplet Maximize Magic : Mega Evolution - Miror of Fear!!" Energi pada ketuju orang itu meledak ke sekitar dan membentuk semacam perisai kaca yang sangat tebal.

Mantra ini bukan untuk melindungi diri dari kepungan Lampir dan sekutunya, tetapi mengurung mereka. Sekarang sudah tercipta dua kubah kaca dengan unsur cahaya. Satu ukuran super besar dari jurus gabungan tadi. Di dalamnya ada Lampir dan sekutunya yang terpisah dengan Merlin dan teman-temannya di dalam kubah kedua yang ukurannya jauh lebih kecil.

"Apa yang kau lakukan!?" tanya Blorong panik. Unsur cahaya membuatnya tidak nyaman dan sekarang dia dikelilingi sihir unsur cahaya, itu membuatnya ketakutan.

Dengan energi yang masih meluap tersebut, Yui mengancungkan wanda-nya ke atas dan langsung merapalkan mantranya. "Maximize Magic : Lux Explosio!"

Satu titik putih di ujung wand seketika melesat ke atas menembus kubah pertama. Namun, saat akan menembus kubah kedua, cahaya tadi langsung meledak.

Seperti flashbank, ledakan cahaya yang sangat kuat tercipta. Jika flashbank hanya sesaat, mantra Yui ini berlangsung sangat lama sehingga mereka seperti berada di dalam bohlam yang menyala. Sangat silau, bahkan tidak ada setitik bayangan pun di sana.

Suara jeritan seperti terompet sumbang terdengar. Lord Shadow Demon dengan wujud berupa bayangan yang hidup, langsung terhempas dengan luka bakar yang serius sampai menghantam dinding kubah kedua. Detik itu juga, dia tewas menjadi debu.

Silaunya cahaya membuat beberapa orang buta sesaat. Prilly merubah tubuhnya menjadi seekor burung hantu putih gemuk dengan ukuran sebesar manusia. Dia bernia menyerang anggota lawan.

Terlalu silau dapat membutakan matanya, oleh karena itu, Prilly terus terpejam. Namun, meski begitu, dia tahu di mana posisi mangsanya. Amon, yang berwujud seperti manusia berjubah hitam berkepala burung hantu, terus sigap dengan sabit besar di tangan.

Sayang, hanya dalam kurun waktu satu menit, Amon tewas dengan tubuh terbelah jadi tiga bagian. Prilly mencakarnya dengan sangat cepat dan spontan. Setelah itu, dia langsung kembali ke dalam kubah setelah menuntaskan pekerjaannya.

Merlin juga melakukan hal yang sama, dia berniat membunuh Lapir di kondisi seperti itu. Tongkatnya yang kini dipenuhi mana, langsung ia ayun mengarah ke target. Percikan listrik bertegangan tinggi langsung meluncur.

Namun, aksi serang Merlin tak semulus Prilly. Lampir sadar kalau dia sedang diincar. "Jangan kau pikir aku selemah itu! Ajian Keboireng!" Kegelapan seketika keluar dari tongkat Mak Lampir dan langsung menyerap ke sekitar bagai tinta yang tumpah di kertas putih. Mantra ledakan cahaya Yui langsung lenyap.

Seekor kerbau hitam muncul entah dari mana dan melesat menghalau sihir Merlin. Kepalanya menghantam mantra petir itu dan tidak berpengaruh sama sekali. Malahan, dia melesat dan mendorong seakan ingin menyeruduk. Namun, serangannya terhenti saat menghantam kubah kedua yang super keras.

Dungeon Hallow 2Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ