84 : Madara dan Hakurou

234 46 130
                                    

"Seraaaang!!" seru oni yang diduga pemimpin pasukan. Detik itu juga, kegaduhan dalam pasukan tercipta seketika.

Terjadi kesalah pahaman di anatara mereka. Beberapa ras yang berada di sisi pinggir kiri dan kanan pasukan iblis langsung melesat setelah mendengar seruan tersebut dan akan menghantam Haruka dan anggotanya.

"Serang!!" Bukan hanya dari sisi musuh. Toyotami Genji menghunuskan salah satu katana-nya ke depan sambil berlari menghampiri musuh.

Di belakangnya, ribuan pasukan samurai dari Kekaisaran Sakura segera mesuk ke medan pertempuran dan langsung berbenturan dengan dua pasukan dari sisi kiri dan kanan pasukan lawan. Semua samurai berzirah warna biru itu bertubruk hebat dengan monster raptor, werebeast warthog dan monster lamprey.

Namun, di sisi tengah pasukan, para oni justru menyerang makhluk apa pun di sekitar mereka dengan katana masing-masing. Oni-oni itu memenggal, memutilasi dan menghancurkan barisan iblis yang sebelumnya menjadi sekutu mereka.

"Oy, Hakurou, apa yang kau lakukan!?" tanya laki-laki iblis yang mengenakan busana elit bangsawan era renesans Eropa. Ia menarik tali kekang supaya unicorn hitam tunggangannya berbelik menghadap belakang.

Pemimpin Oni mencengkram rambut iblis dan memenggal kepalanya. Darah seketika terciprat dan membasahi zirahnya yang mirip seperti zirah bangsa China kuno itu. Kepala yang termutilasi tersebut, ia lempar ke arah bangsawan iblis tadi. Terjatuh dan tergeletak tak jauh di kaki unicorn hitam.

"Bangsamu telah mengkhianati perjanjiannya, Valak. Mereka melukai bangsa kami," tunjuk Hakurou pada oni yang tergeletak dan sedang dirawat Haruka.

"Brengsek ...." Belum puas Valak mengumpat, lima cakar besar seekor burung hantu raksasa menghantam. Bangsawan iblis itu terhempas seketika dari kudanya.

"Jangan mengganggu!" seru Valak kesal. Wajah tidak sukanya tempampang jelas mengarah pada Prilly.

"Apa rasa cintamu menghilang?" olok burung hantu gemuk besar itu. Ia memainkan sayapnya seakan itu selendang untuk menutupi bagian mulutnya.

"Menguji kesabaranku ada batasnya, kau tahu." Valak mencoba berdiri diantara keriuhan di sekitarnya. Seluruh makhluk sudah campur aduk di medan perang sekarang. Yang terlihat hanyalah warna biru dari zirah samurai dan merahnya darah. "Aku akan buat kau menyesal."

"Majulah. Akan aku layani," tantang Prilly serius.

Di sisi lain, Yui mengayunkan wanda-nya dan merapal mantra pendukung skala besar. "Support Spell : Protector Area!"

Dari ujung tongkat putih Yui, meluncur ke atas sebuah energi cahaya yang berkilau seperti matahari. Cahaya itu meletup di udara dan menyebar ke segala arah menghampiri semua makhluk yang dipastikan sekutu penggunanya. Para oni juga menerima efek ini.

Mantra tersebut berfungsi untuk melindungi dari serangan fisik. Ketika sekutu diserang dan ia tidak sempat menghindarinya, sebuah perisai langsung muncul untuk menahan serangan tersebut.

Monster seperti penyihir yang berkepalakan cumi-cumi, menyadari kelemahan mantra Yui barusan – yang hanya melindungi dari serangan fisik saja – langsung merapal mantra dengan bahasa yang tidak dimengerti dan menembakkan sihir air dari tongkat mereka. Beberapa samurai dan oni, terhantam serangan tersebut.

Namun, penyerangan itu hanya sebentar saja karena seekor kucing raksasa datang dan memporak porandakan pasukan manusia cumi-cumi tersebut. Hajun – bakeneko bawahan Haruka – melaksanakan tugasnya dengan sangat baik.

"Tunggu, Gavin! Apa yang kau lakukan? Jangan terlalu banyak bergerak dulu!" seru Haruka. Ia terlihat agak jengkel karena pemimpin gwarf itu terus bergerak dan sihirnya tidak mengenai bagian tubuh yang terluka.

Dungeon Hallow 2Where stories live. Discover now