43 : Menuju Titik Akhir

534 70 29
                                    

Kadal raksasa ukuran titan, melangkah dengan kedua kakinya dan sengaja dihentakkan kuat. Getaran pada tanah membuat beberapa pasukan goyah dan tidak berkonsentrasi dalam menyerang.

Untuk beberapa orang yang melihat kedatangan makhluk ini, yang sebelumnya pernah dihantam sampai babak belur, tampak kaget dengan mata yang melebar. Rasa trauma muncul dan mencoba merengut kesadaran.

Leher pada kadal mulai bercahaya menunjukkan ia bersiap dengan serangan kuatnya. Energi itu mengalir cepat ke mulut dan langsung ia semburkan. Serangan energi melucur cepat bersiap menghantam.

Meyfa segera menciptakan sihir pertahanannya. Ia tahu perisainya lemah dihadapan serangan tersebut. Namun, ia harus melindungi semua orang apa pun yang terjadi.

Ia tidak sendiri. Gratz, Aegina dan Maui membantu pertahannya. Mereka melontarkan mantra sihir untuk memperkuat perisai sihir tersebut.

Serangan laser menghantam kuat pertahan para shensin. Getaran akibat dua energi yang bertubrukan menciptakan gelombak kuat ke seluruh medan perang.

Phoenix melengking. Teriakan khas seekor burung menandakan ia senang akan kedatangan temannya.

Begitu pula dengan Astaroth. Ia juga senang akan kedatangan monster kadal raksasa itu.

Erix pernah melihatnya dari rekaman yang Lucius berikan. Namun, setelah menyaksikan secara langsung seperti ini, ia baru tahu seberapa mengerikannya monster tersebut. "Makhluk apa itu?" gumamnya.

"Itu hanya kadal peliharaan Agares yang diperkuat ratusan kali dengan manambahkan berbagai gen ke tubuhnya," jawab Astaroth. Senyum sarkastis tampak bermain di wajahnya.

Erix ingin sekali menumbangkan kadal besar itu. Namun, sepertinya Astaroth tidak membiarkan hal itu terjadi. Setidaknya, Erix tahu kalau bangsa iblis mulai menggunakan sistem mutasi gen.

Getaran kuat dari serangan laser kadal Agares mulai melumpuhkan pertahanan lawan. Retakan seketika muncul pada perisai dan itu membuat Meyfa cemas. Menyerah sempat terpikirkan dalam benak karena bahkan mantra pelindung yang diperkuat pun tidak berhasil menahan serangan itu.

Tiba-tiba, dua semprotan energi bersatu pada perisai dan memperkuat perisai tersebut. Tidak hanya itu, retakan yang tadi tercipta, kini hilang tak berbekas. Perisai pelindung kembali utuh dan terus menahan serangan lawan hingga akhir.

"Anda sepertinya kesusahan, Master," ujar Haruka setelah ia tiba.

"Kau terlambat, Haruka ...." Mata Meyfa seketika melebar melihat Yui bersama Haruka. Teman lama yang dianggap sudah gugur, kini berdiri di hadapnnya. "Yu-Yui ... kau ...."

"Apa kabar Meyfa. Aku tidak menyangka kau menjadi shensin bintang lima sekarang. Tapi, jangan alihkan perhatianmu dari pertempuran. Kita harus fokus," kata Yui. Ia kembali memfokuskan energi jumlah besar ke perisai cahaya dari wand yang ia pegang.

"Ya. Kau benar." Meyfa tampak semangat. Dengan kedatangan Yui dan Haruka, hal itu memicu jiwa shensin di dirinya. Ia ayun tangannya melingkar ke atas dan mulai mengucap seutas mantra, "Elio navana sarhadena rielm hamdal alo'omora!"

Mantra tingkat super meluncur dari wand putih milik Meyfa. Bait suci ini membutuhkan energi yang luar biasa besar untuk dirapalkan. Sedangkan Meyfa sudah bertarung sejak tadi yang artinya energinya tinggal sedikit. Namun, ia merasa ada tambahan energi yang datang entah dari mana, mengisi jiwanya. Mungkin ini yang dimaksud semangat juang untuk orang yang dicintai.

"Kami juga akan membantu!" seru seorang penyihir yang tiba dengan sapu terbangnya. Dia dan semua penyihir itu menyatukan kekuatan dan memperkuat perisai sihir.

Dungeon Hallow 2Where stories live. Discover now