Chapter 4: Ane's Brother

26.8K 2.5K 34
                                    

Nadine tertidur karena kelelahan, belum lagi dirinya yang belum makan apapun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nadine tertidur karena kelelahan, belum lagi dirinya yang belum makan apapun. Hanya pagi hari dirinya makan dan ini sudah sore, hampir gelap.

Seorang pria tampan memandangi Nadine dengan senyum misterius. Dia terlihat seperti orang jahat jika dilihat sekilas, tetapi pria itu malah diam dipintu gubuk dengan tangan dilipat didepan dada.

Pria itu mendengar suara langkah kaki cepat yang semakin mendekat kearahnya. Pria itu tidak takut sama sekali, dia malah menunggu sampai orang itu datang kehadapannya.

Luis yang berada dalam tubuh Lano menggeram, saat merasakan wangi vanilla milik Nadine bercampur dengan wangi yang sangat dikenalinya. Dia mempercepat larinya mengikuti jejak wangi vanilla milik Nadine yang tertinggal.

"Jika terjadi sesuatu dengan mateku, aku akan membunuhmu!" ancam Luis.

"Aku akan membunuh diriku sendiri sebelum kau lakukan." sahut Lano dipikiran Luis.

Luis menghentikan langkah kakinya ketika melihat seorang pria yang dikenalinya. Pria itu tersenyum melihat kehadiran Lano, seakan memang kehadiran Lano sudah lama ditunggu olehnya.

"Luis, biarkan aku berbicara dengan Lano." ucap pria bernama Leon itu.

Wajah mereka sangat mirip, namun Lano memiliki wajah yang terawat dan potongan rambut yang rapi. Berbeda dengan Leon yang memiliki wajah tidak terurus dan rambut yang sengaja dibuat gondrong.

Luis menggeram tidak suka, namun sedetik kemudian matanya berubah menjadi hitam legam kembali menandakan Lano telah mengambil alih.

"Dimana gadisku?" tanya Lano tanpa basa basi.

Pria itu terkekeh melihat sifat Lano yang tidak berubah padahal dia sudah memiliki mate.

"Kau tidak mau menanyakan keadaanku?" goda Leon membuat Lano berdecih.

Bukannya tersinggung dengan sikap Lano, Leon malah tertawa. Lano hanya menatapnya datar, kemudian dia melangkahkan kakinya memasuki gubuk dan menabrak bahu Leon. Mata Lano yang tadinya berkilat tajam, kini berubah menjadi lembut melihat Nadine yang tidak terusik sedikitpun akan kehadirannya. Sepertinya gadis itu kelelahan, amarah Lano berubah menjadi khawatir melihat bibir pucat milik Nadine.

Lano meraih Nadine dalam pelukannya dan membawanya keluar dari sana. Leon menepuk bahu Lano sekilas, wajahnya berubah serius.

"Jagalah matemu dengan baik, dia memiliki sesuatu yang sepesial yang seharusnya tidak berada dibumi."

"Akan ada banyak makhluk yang mengincar keberadaannya."

Setelah mengatakan itu, kemudian Leon melompat keatas dahan pohon besar yang tinggi. Dia meloncat dari pohon ke pohon dan menghilang dari pandangan Lano.

******

Nadine kembali terbangun didalam dekapan Lano, gadis itu mengembuskan napas berat. Kenapa dirinya bisa berada disini, padahal kemarin Nadine sudah pergi jauh dari rumah megah milik Lano. Siapa sebenarnya pria ini? Apakah pria ini memasang alat pelacak ditubuhnya?

SF 1 : MY LUNA IS ANGEL(Revisi)Where stories live. Discover now