Chapter 21: Real Immortal

10.7K 1K 2
                                    

"Kita akan pergi kemana?" tanya Nadine bingung saat Lano membawanya kesebuah tebing tinggi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kita akan pergi kemana?" tanya Nadine bingung saat Lano membawanya kesebuah tebing tinggi.

Jangan bilang Lano akan membunuhnya. Batin Nadine horor.

Dengan senyum miringnya Lano berucap. "Kau lihat saja nanti."

Ini masih pagi hari dan suaminya itu tiba-tiba mengajaknya pergi, Nadine tidak tahu dirinya akan dibawa kemana tapi Lano tidak ingin memberitahunya padahal Nadine sudah bertanya lebih dari tiga kali.

Sekarang posisinya Nadine berada dalam gendongan Lano pria itu berlari sangat cepat hingga dalam sepersekian menit mereka sampai di tebing tinggi yang menghadap kelangit yang cerah.

"Kau siap?"

"Siap untuk ap.... Aaaaaaaa."

"LANO KAU GILA!"

Nadine menjerit kaget saat Lano tiba-tiba terjun dari tebing tinggi itu, jantung Nadine terasa akan lempar dari tempatnya. Baru saja Nadine akan membuka sayap angelnya namun suara Lano menginterupsinya. "Jangan! Kita tidak akan terluka, percaya padaku. Kau hanya perlu memejamkan matamu."

Nadine menurut dan memejamkan matanya dengan sedikit ada rasa takut. Siapa yang tidak takut coba ketika kau diajak terjun dari tebing yang sangat tinggi hampir menyamai ketinggian sebuah gunung pasti rasanya itu seperti nyawamu akan lepas. Ngeri!

"Sayang buka matamu!"

Ketika Nadine membuka mata dia bisa melihat Lano terkekeh geli melihatnya. Mata wanita itu melihat sekelilingnya dan merasa asing dengan tempat yang disinggahi oleh mereka tapi sangat indah, ini sebuah taman yang sangat cantik dan indah.

"Turunkan aku!" Lano menurut dan membiarkan kaki Nadine yang tidak memakai apapun merasakan lembutnya rumput yang mereka injak.

"Kita berada dimana?" tanya Nadine jujur dia sedikit linglung karena terjun dadakan barusan.

"Kita berada didunia immortal yang sebenarnya."

"Hah?!"

******

"Kenapa kalian datang tanpa mengabari kami terlebih dahulu, jika kali memberitahu kami lebih awal mungkin aku akan mempersiapkan sedikit penyambutan untuk kalian karena bagaimanapun ini pertama kalinya Nadine kesini." ucap Ren, ibu Lano kesal kepada putranya keduanya itu.

Melihat suaminya yang diam dan hanya memainkan tangannya, Nadine berinisiatif menjawab. "Kami mungkin hanya sebentar disini, jadi ibu tidak perlu merepotkan diri sendiri." Nadine tersenyum manis.

Ren menghembuskan nafas dengan masih sedikit rasa kesal. "Menginaplah disini lebih lama, lagi pula kalian belum pernah menginap di sini bersama bukan?"

Nadine bingung harus menjawab apa, dia menyikut perut Lano meminta bantuan. Seharusnya pertanyaan ini dijawab oleh Lano, karena pria itu yang membawanya ke sini bukan malah Nadine yang jadi kebingungan sendiri. Dasar suami tidak peka!

SF 1 : MY LUNA IS ANGEL(Revisi)Where stories live. Discover now