Hirokawa Mao

935 201 4
                                    

"KAK MAAAY ...."

Mao dengan semangat berlari menghampiri gadis cilik yang sudah menyambutnya di teras rumah. "Adek udah mandi?" tanya Mao.

"Udah dooong. Aku nungguin Kak May."

"Emang ada apa? Kenapa Eunseo nungguin Kakak?" Mao sudah menggendong adik perempuannya itu.

Hamada Eunseo, bocah berusia lima tahun yang merupakan adik perempuan Asahi, tetapi beda ibu.

Ya, Asahi memiliki dua adik perempuan. Hirokawa Mao yang satu ibu dengannya, sedangkan Eunseo berasal dari ayah yang sama dengannya.

Lalu, bagaimana dengan Mao dan Eunseo. Tak ada hubungan darah yang kuat antara keduanya, kecuali karena sama-sama menjadi adik Asahi.

Silsilah keluarganya memang rumit.

"Kak May, tadi aku gambar kucing," cerita Eunso semangat. "Terus kaki kucingnya aku buat 5."

"Kok lima?"

"Biat kayak penjual Kaki lima yang Kak May jelasin ke aku," ujar Eunseo. "Dorong gerobak sambil jualan nasi goreng."

Mao menggaruk kepalanya. "Bukan kayak gitu. Okay, abis Kak May bersih-bersih, kita belajar tentang penjual kaki lima lagi."

Keduanya kini sudah berada di kamar Mao. Eunseo sudah duduk di tempat tidur sang kakak. "Kak May," panggil bocah bermata bulat itu. "Kakak nggak akan pergi, kan?"

Mao yang sedang membersihkan wajah langsung menoleh. Ia menghampiri Eunseo. "Kak May ada di sini," jawab Mao. "Nggak ke mana-mana."

"Beneran?" Eunseo memeluk tubuh Kakak perempuannya itu. "Kakak nggak akan pergi ke manapun?"

"Nggak, Sayang. Kakak ada di sini, sama Eunseo," jelas Mao. Ia balas memeluk bocah perempuan itu. "Eunseo mimpi Kak May pergi lagi?"

Kepala Eunseo menggeleng. "Eunseo nggak mimpi, tapi Eunseo takut Kak May pergi. Kalo Kak May pergi, nanti Bang Asa nggak mau main lagi sama aku."

"Pasti mau," balas Mao. "Bang Asa kalo nggak sibuk pasti mau main sama Eunseo."

"Nggak. Bang Asa sayang sama Eunseo kalo lagi sama Kak May aja," tepis bocah kecil itu. "Kalo nggak ada Kak May pasti nggak sayang sama Eunseo."

"Nanti kalo Bang Asa nggak mau main sama Eunseo. Bilang ke Kak May, biar Kakak marahin Bang Asa."

Eunseo dengan semangat mengangguk. Berbeda dengan Mao yang sudah emosi kepada Asahi yang selalu mengabaikan adik kecilnya.

 Berbeda dengan Mao yang sudah emosi kepada Asahi yang selalu mengabaikan adik kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Hirokawa Mao•

•Hamada Eunseo•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Hamada Eunseo

METAMORPIKIR SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang