Prolog

8.7K 440 7
                                    

Laura mengembangkan senyumannya ketika mendengar suara deruan motor ninja kakaknya yang sangat ia kenali itu. Gadis yang ingin beranjak remaja ini berlari ke arah pintu utama.

"Kak Axel!" Teriak Laura semangat kala Axel membuka pintu utama.

Axel hanya membalas dengan gumaman. Moodnya sedang sangat-sangat buruk sekarang.

Axel merebahkan dirinya di sofa ruang keluarga. Lelaki itu melipat tangan kanannya lalu menaruhnya di atas jidat.

Laura cemberut. Ia tau kakaknya tak dalam mood yang bagus. Namun ia tak peduli. Ia ingin menceritakan hal yang penting.

Laura ikut duduk di sebelah Axel lalu mengguncang tangan kakaknya. "Kakak, tadi Laura les privat loh disini!" Ucap Laura.

"Gurunya baik banget, cantik, ngajarnya enak, masih SMA lagi!" Lanjut Laura semangat.

Axel tak memperdulikan ucapan Laura. Walau ia sangat menyayangi adik satu-satunya itu, namun ia sedang tak ingin diganggu siapapun.

"Namanya-" Axel tiba-tiba menegakkan tubuhnya.

"Laura, kakak capek. Jangan ganggu kakak dulu." Ucap Axel, lalu lelaki itu langsung berjalan menuju kamarnya.

Laura mencibir. Menyebalkan.

"NAMANYA KAK HAZEL!" Teriak Laura tanpa peduli kakaknya akan marah padanya.

Axel berhenti berjalan di anak tangga rumahnya, ia tersenyum samar ketika mendengar nama yang baru pertama kali didengarnya itu.

Hazel.

----

Dear JournalWhere stories live. Discover now