33. Kerusakan Mental 🌷

22.4K 1.8K 488
                                    

Jangan jadi pembaca gelap 😭

Vomentnya tolong dikondisikan supaya semangat up 👍

"Ajarkan aku bagaimana caranya memaafkan orang yang menyakitimu - ALVIVA 2021"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ajarkan aku bagaimana caranya memaafkan orang yang menyakitimu - ALVIVA 2021"

"Ka-kamu pasti nyesal, Kak Rean! Neraka menunggumu!"

Rean ketawa meledek atas perkataan Adiva. "Neraka? Klo neraka itu ada, aku akan nikmati indahnya surga di duniawi dulu."

Rean merayap ke atas kasur. Tangannya menyentuh wajah mulus Adiva. Cowok itu menatap Adiva penuh sensual. "Cantik. Menggoda ba--AW!"

Laki-laki itu menjerit. Kaget mendapat gigitan dari Adiva.

PLAK!

Wajah Adiva langsung memanas di kala Rean menamparnya.

"Berani banget lo gigit gue?!" Rean mengamuk seraya mengusap jarinya yang membekas gigitan.

"Gak cuma jarimu yang kugigit! Habis ini aku akan gigit lidahku sendiri. Aku rela mati daripada disentuh cowok brengsek seperti kamu!" seru Adiva mati-matian berteriak.

"Kalo gitu, gue akan nikmati tubuh lo sebelum lo mati!" Rean langsung menimpah tubuh Adiva.

"Minggir penjahat!" Adiva berusaha melawan, tapi hasilnya nihil. Tenaga Rean terlalu kuat.

Rean mencengkeram kedua bahu Adiva erat. Cowok itu mulai mencium leher Adiva secara babi buta.

Bulir air mata Adiva menetes deras.

Ia gagal.

Gagal melindungi dirinya sendiri lagi.

Apa salahnya Tuhan?

Adiva selama ini memakai pakaian tertutup. Kemeja berlengan panjang, celana panjang, tapi mengapa lelaki-lelaki bejad itu tidak pernah mengampuni dirinya.

Adiva salah apa?

Adiva lelah sekali.

Adiva yang semula merontah. Kedua tangannya yang mencubit pinggang Rean sekuat tenaga. Kedua kakinya yang terus menggesek kasur. Kini terdiam kaku. Adiva pasrah membiarkan Rean meninggalkan cupang di lehernya.

Raut Adiva tampak tidak ada hasrat hidup lagi. Cewek itu memejamkan matanya erat. Bersiap untuk menggigit lidah sendiri.

Sudah ia katakan, lebih baik ia mati saja daripada tubuhnya harus disakitin lagi.

Cukup sudah.

Roh di tubuh Adiva rasanya ingin lepas meninggalkan jiwa.

Adiva ingin berpamit.

Teruntuk papa, maafin Adiva yang nggak berguna. Adiva harus pergi dulu. Adiva udah gak kuat lagi.

Teruntuk Leo, aku titip papa. Papa sering lupa minum obat korestrolnya, tolong selalu ingetin.

ALVIVA (END)Where stories live. Discover now