Light Of Mafia 6

5.8K 1.2K 1.4K
                                    

ENAM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ENAM
.
.
.

MANIK hazelnya melebar sempurna. Tak disangka pula, satu toyoran kembali mendarat di dahi Taehyung sedikit kuat. Jisoo memasang raut masam dan galaknya di hadapan Taehyung.

"Kalau bicara itu disaring dulu bisa? Memangnya aku wanita murahan hah?!" bentakan Jisoo berhasil membuat Taehyung sedikit terkesiap. Gadis itu juga sudah menjauh dari hadapan Taehyung.

"Babygirl?! Cari saja di club malam pasti banyak!" sentaknya dengan nada tinggi. Jisoo berniat untuk meninggalkan kamar ini. Ia berjalan menuju pintu, tapi cekalan di tangannya benar-benar membuat Jisoo mesti menghentikan langkahnya.

"Apa?!"

Taehyung mengulas senyum tipisnya menatap Jisoo yang tengah menyorotnya dengan pandangan galak. "Kau sungguh tak mau menerimanya? Pikirkan baik-baik Jisoo, hidupmu akan jauh lebih baik setelah menerima tawaran dariku," tawarnya sekali lagi.

Decihan singkat terdengar jelas di rungu Taehyung. Gadis itu menepis tangan Taehyung dengan berani. "Kim Taehyung, hidupku jauh lebih baik sebelum aku bertemu dengan mu!" tandasnya dengan pandangan nyalang.

Ini sama sekali tak lucu. Memangnya Jisoo serendah itu hingga Taehyung dengan entengnya menawarkan untuk menjadi babygirl Taehyung? Demi Tuhan. Mau semenakutkan apa pun Taehyung, ia tak takut sama sekali. Selagi Taehyung masih hidup sebagai manusia, maka Jisoo tidak akan takut kepadanya. Karena nyatanya, derajat manusia di mata Tuhan itu adalah sama rata.

Pandangan nyalang dari manik Jisoo benar-benar memancarkan aura yang sangat menantang. Taehyung hanya terkekeh sinis melihatnya, memainkan lidahnya di dalam mulut dan kembali melangkah mendekat ke arah Jisoo.

"Baiklah jika memang itu pilihanmu," ucapnya terjeda. Taehyung merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel dari dalam sana. Jisoo yang melihat itu sudah menatap dengan pandangan was-was.

"Kau mau apa?!" sentaknya tinggi. Taehyung hanya mengendikkan kedua bahunya seraya mendekatkan ponselnya ke telinga kanannya, membiarkan suara sambungan suara dari ponselnya menggema disana.

Jisoo khawatir. Entah mengapa merasa firasatnya akan terjadi hal buruk. Sepertinya sesuatu yang tak baik akan terjadi padanya atau bahkan ayahnya.

"Apa yang kau lak-"

"Kim Jae Ho, bagaimana? Apa kau sudah memikirkan tawaranku semalam?"

Irisnya kontan melebar sempurna saat mendengar Taehyung yang menyebut nama lengkap ayahnya. Jisoo berujar dengan suara yang amat kecil, nyaris berbisik.

"Apa yang sebenarnya yang kau innginkan?!" desakkan itu terdengar sangat kecil. Tapi, Taehyung tak peduli akan raut khawatir Jisoo. Bahkan saat gadis itu hendak meraih ponselnya, Taehyung lekas berjalan mundur untuk menjauhi tangan Jisoo.

Light Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang