Light Of Mafia 7

5.7K 1.2K 1.3K
                                    

TUJUH

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

TUJUH
.
.
.

JISOO menggulung matanya malas dengan decihan singkat. Taehyung yang menyambutnya dengan suara berat nan seksi itu berhasil membuat bulu kuduknya berdiri. Tapi, lagi-lagi Jisoo mencoba untuk terlihat berani di hadapan Taehyung. Menatap nyalang penuh akan kebencian.

"Ini namanya penculikan bodoh!" tukasnya sinis. Dan lelaki di hadapannya itu menyeringai tipis saat mendengar Jisoo dengan beraninya mengatai Taehyung 'bodoh'. Tawa meremehkan kemudian menggema di hall tersebut membuat Jisoo mengerutkan dahinya dalam, menatap Taehyung yang tertawa bak orang sinting.

"Penculikan? Tapi pagi ini ayahmu telah menyerahkan dirimu kepadaku, Kim Jisoo."

"APA?!"

Matanya benar-benar melotot lebar tak percaya. Satu kemungkinan yang langsung terlintas di pikiran Jisoo bahwa sang ayah menjual dirinya kepada Taehyung. Seperti di dalam film atau bahkan drama ketika sang ayah terlilit hutang yang begitu banyak terhadap seorang pimpinan mafia dan ia tak bisa membayarnya, maka alternatif lain untuk melunasi hutang itu adalah memberikan anak gadisnya sebagai ganti dari hutang-hutang tersebut.

Jisoo menggeleng cepat tak percaya. "Hei, Kim Taehyung. Aku tahu ayahku tidak sejahat itu, jangan asal kalau bicara," balasnya masih terlihat untuk meyakinkan kembali ucapan Taehyung beberapa saat lalu.

Taehyung hanya tersenyum sinis. Satu tangannya sibuk merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel miliknya di dalam sana. Setelahnya Taehyung langsung menunjukan pesan singkat dari ayahnya Jisoo kepada gadis itu, dimana pesan tersebut bertuliskan bahwa Kim Jae Ho sebagai ayah kandung Jisoo menyetujui bahwa dirinya akan menyerahkan putrinya sebagai pembayaran semua hutangnya kepada Taehyung.

"Tidak, pasti ini nomor orang lain kan?" Jisoo menggeleng cepat dan menunjuk ke arah layar ponsel Taehyung yang masih menyala.

"Kau tak percaya? Ayahmu saat ini sudah bebas dari semua hutang piutang miliknya. Bukan hanya denganku saja, tapi semua hutangnya terhadap para rentenir lain atau bahkan bank pun sudah aku bantu untuk melunasinya. Dan mungkin saat ini ayahmu tengah menikmati kasur empuk di rumah barunya yang aku belikan pagi ini juga."

Jisoo menggeleng cepat. Menolak semua fakta yang Taehyung ucapkan. "Aku harus pulang, aku harus meyakinkan dengan mata kepalaku sendiri bahwa ayahku tidak akan melakukan ini." Dengan gerakan cepat gadis itu berbalik badan dan meraih knop pintu utama itu.

Tapi, saat pintu itu tak bisa terbuka Jisoo mengernyit dengan delikkan mata. "Taehyung, bukakan pintu ini!" katanya dengan nada tinggi.

"Jisoo, aku sudah katakan padamu kan? Jika kau sudah menginjakkan kakimu di mansionku, maka kau tak akan bisa keluar dari sini tanpa seizinku."

Helaan nafasnya terdengar berat. Sejemang ia memejamkan kedua matanya begitu erat, tangannya masih menggenggam knop pintu begitu kuat. Setelahnya ia berbalik badan menghadap Taehyung.

Light Of MafiaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora