Punten say baru bisa update, niatnya update kemarin tapi aku diajak ibu negara pengajian secara mendadak. 😌
Absen dulu yuk para pecinta cerita ini dengan simbol emot kebanggaan kita '💣🔫'DELAPAN BELAS
.
.
.DISAAT Taehyung masih berkutat dengan segala pikirannya yang berat dan memusingkan dirinya sendiri terkait Taeyong. Seketika suara isak tangis Jisoo langsung membuyarkan atensinya. Taehyung melirik ke arah Jisoo yang tengah merunduk dengan bahu bergetar diiringi isak tangis yang kian mengencang.
"Jisoo?" Taehyung mencoba untuk menegur perempuan itu. Menepuk pelan pundak kiri Jisoo yang tengah bergetar. Namun, bukannya mereda justru Jisoo kian terisak dan kedua tangan perempuan itu sudah beralih untuk menutup wajahnya.
Tambah membuat Taehyung panik. "Hei," panggilnya begitu lembut. Ia sedikit menggeser tubuhnya dan mencoba membawa tubuh ringkih Jisoo ke dalam dekapan. Taehyung membiarkannya, Jisoo yang terisak benar-benar menenggelamkan wajah pada dada bidang Taehyung. Tangannya terulur untuk mengusap pucuk kepala Jisoo dengan begitu lembut. Taehyung akan menunggu gadis itu merasa tenang dan ingin bicara.
"Lee Taeyong. Kau sialan!"
Umpatannya begitu kecil, nyaris tak terdengar. Taehyung merunduk menatap Jisoo yang masih menyembunyikan wajah pada dada bidang miliknya.
"Umpan? Memangnya aku cacing? Bisa-bisanya menjadikan aku umpan untuk membalaskan semua dendamnya padamu, Taehyung."
Perlahan kepalanya mendongak hanya untuk sekedar menatap Taehyung. Iris hazel milik Jisoo berusaha menyelami manik jelaga Taehyung yang tengah menatapnya seteduh mungkin. Jisoo dapat merasakan jemari tangan Taehyung masih mengusap surainya.
Ah, kenapa Taehyung bisa semanis ini, pikirnya.
"Kau mau bagaimana kedepannya, Ji?"
Suara bariton itu mengudara dan hembusan nafas singkat Taehyung menerpa wajah Jisoo yang terlihat sedikit sembab. Kim Jisoo menggeleng pelan dengan wajah polos membalas tatapan Taehyung.
"Mau coba untuk membalas dendam?"
Mendengar itu spontan Jisoo menenggak air liurnya sedikit susah payah. Taeyong memang kurang ajar dan sialan, tapi Jisoo tetap merasa enggan jika mesti membalas dendam atau melakukan hal buruk lainnya terhadap lelaki itu.
"Maksud ucapanmu membalas dendam itu, bagaimana? Melakukan tindak kekerasan terhadap mereka? Lalu membuat nyawa mereka hilang?" Jisoo menerka sendiri dan terlihat sekali tengah memasang wajah sok tahunya.
Taehyung terkekeh singkat kemudian, ia menarik badannya untuk melepas dekapan terhadap tubuh mungil Jisoo. Kedua tangannya beralih untuk memegang kedua bahu Jisoo, memberi usapan singkat di sana sebelum ia kembali membuka bibirnya untuk bicara.
YOU ARE READING
Light Of Mafia
FanfictionKim Taehyung, pimpinan dari komplotan mafia yang paling ditakuti di sepenjuru dunia. Selalu melakukan kegiatan ilegal tanpa meninggalkan jejak apa pun agar tak tertangkap oleh polisi. Meskipun demikian, ada satu wanita yang bisa membuatnya luluh. Ji...