Light Of Mafia 17

3.9K 715 722
                                    

LONG TIME NO SEE! 😭😭
sebulan lebih aku menghilang akhirmya bisa update lagi. Maafkan aku yaa, biasa guys stress nih memasuki dunia pengangguran 😭😭
maaf banget ya baru bisa update lagi, btw masih ada yang nungguin cerita ini ga sih? Kalau iya coba munculkan emot kebangsaan '💣🔫' dari cerita LOM ini guys 🥺🤍

DAHLAH HAPPY READING, SEMOGA KALIAN MAKIN MUMET SETELAH LAMA AKU GHOSTING DAN AKU UPDATE MEMBAWA ALUR YANG PENUH MISTERI UHUK 😭🙏

DAHLAH HAPPY READING, SEMOGA KALIAN MAKIN MUMET SETELAH LAMA AKU GHOSTING DAN AKU UPDATE MEMBAWA ALUR YANG PENUH MISTERI UHUK 😭🙏

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

TUJUH BELAS
.
.
.

TERCENUNG Menatapi secarik surat yang ada di genggamannya. Jisoo bingung, menimang kertas itu dengan pertanyaan besar yang memenuhi otaknya.

"Jirae?"

Mulutnya terbuka sedikit, melafalkan nama yang tertera pada secarik kertas di genggamannya. Helaan nafasnya terdengar sedikit memburu. "Apa dia mantan kekasih Taehyung yang telah meninggal itu?" ia berargumen sendiri, membiarkan otaknya berpikir kemana-mana.

Jisoo menggeleng cepat. Seharusnya ia tak peduli akan siapa wanita masa lalu Taehyung. Toh, juga ia terpaksa mesti terikat dengan mafia gila seperti Taehyung. Tidak ada alasan pasti yang mendasarkan rasa sedikit kesal dari lubuk hatinya paling dalam saat membaca secarik memo pada kertas yang masih ia genggam itu. Ia mengendikkan bahunya seolah tak peduli. Namun, ketika rungunya mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearah kamar. Entah mengapa justru Jisoo langsung menyembunyikan memo itu, menduduki secarik kertas tersebut.

"Taehyung, ada apa?"

Lelaki itu masuk dengan raut sedikit bingung. Berjalan mendekati Jisoo dengan senyum tipis menghiasi wajahnya. "Ah, Jisoo. Apa kau melihat kertas yang terjatuh dari kotak P3K yang aku bawa tadi?" tanyanya langsung.

Jisoo terdiam sesaat. Kemudian menggeleng kecil dengan tampang polos seolah tak tahu apa yang Taehyung bicarakan. "Tidak, memangnya kertas apa? Sangat penting?" balasnya balik bertanya.

Taehyung terlihat menghela nafas sedikit kecewa, kemudian kembali mengukir senyum pada wajahnya. "Bukan apa-apa sih, hanya list obat yang akan aku berikan kepada Jiwon besok," ucapnya tanpa ragu.

Tapi Jisoo mengetahuinya. Bahwa lelaki di hadapannya saat ini tengah berbohong. "Ah begitu ya? Aku tak melihatnya Taehyung. Tulis saja list yang baru. Jika perlu bantuan, aku akan membantumu," imbuhnya membuat Taehyung menggeleng cepat.

"Tidak perlu, Jisoo. Kau istirahat saja ya? Biar aku yang menulisnya kembali."

Pandangannya mengarah pada manik legam milik Taehyung yang terlihat risau. Tapi, Jisoo mencoba untuk tak peduli. Mengangguk pelan tanpa menjawab. Jisoo dapat menangkap senyum di wajah Taehyung semakin lebar nan manis, kemudian perlahan lelaki itu bergerak mundur untuk meninggalkannya di kamar sendirian.

"Ah, ya Jisoo..."

Tubuhnya kembali berbalik, menatap Jisoo masih dengan posisi sama; duduk di atas ranjang sambil menatap ke arahnya.

Light Of MafiaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt