TIGA BELAS
.
.
.TAEHYUNG masih meringis dan kembali merogoh saku celananya, mengeluarkan Revolver tadi. Matanya memicing dan tangannya pun kembali terulur ke depan secara lurus. Hingga suara tembakan yang memekakkan telinga mengudara bebas, membuat Jisoo tersentak dan kontan menutup kedua teliganya dengan telapak tangan.
Dor!
Sangat tepat sasaran, sepertinya peluru itu berhasil mengenai kecoa tersebut dan kini peluru yang membawa tubuh hewan itu telah bersemayam di dinding kamar. Jisoo masih melongo tak percaya atas tindakan Taehyung, ia menoleh menatap laki-laki itu yang memasang wajah santainya.
"Kau benar-benar menembaknya sampai dia tewas," kata Jisoo, masih melongo kaget.
Taehyung melirik Jisoo sekilas, kemudian menatap tembok kamar yang sedikit hancur akibat peluru yang ia layangkan beberapa saat lalu. "Benar tidak ada orang lain yang datang?" tanyanya sambil memasukkan kembali senjata api di genggaman tangannya ke dalam saku celana.
Jisoo mengangguk cepat. "Iya, aku sangat membenci hewan menjijikkan itu. Dia terbang mengarah padaku, bahkan aku sudah membuka pintu balkon agar dia bisa terbang keluar. Tapi sialnya, hewan itu bersembunyi entah dimana dan tiba-tiba langsung datang lagi dari arah depan," cerocosnya panjang lebar. Jisoo menoleh menatap Taehyung, kemudian mengangkat kedua ibu jari untuk ditujukan pada Taehyung.
"Kau keren. Kecoa itu bisa tewas seperti itu."
Senyuman lebar terpatri di wajah Jisoo, membuat Taehyung ikut mengulas senyum tipisnya karena menyadari betapa cantik Jisoo jika tengah tersenyum seperti itu. "Kau bisa lanjutkan tidurmu, malam ini--" kalimatnya terhenti saat suara gaduh dari luar menyapu rungunya.
"Apa yang terjadi? Siapa yang datang?" tanya Namjoon yang sampai lebih awal. Diikuti rekan yang lain di belakangnya. "Ada penyusup?" tambahnya lagi.
Sedangkan Jisoo yang tidak tahu menahu kenapa mereka semua datang, hanya melongo heran seraya menatap Taehyung seolah meminta penjelasan. Apalagi, keenam rekan Taehyung itu sudah siap dengan pistol di tangan kanan mereka masing-masing.
"Tidak ada. Hanya hal kecil," lerai Taehyung, berjalan menuju mereka.
"Serius? Tapi bunyi tembakan tadi?" tanya Jimin menelisik. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar. Hingga maniknya terhenti dan terfokus pada dinding yang sedikit rusak akibat tembakan. Jimin semakin mengernyit dan mencoba melangkah ke arah dinding tersebut.
"Seekor kecoa terbang," kata Taehyung dan langsung menghalangi jalan Jimin. Semuanya mengernyit heran seraya menatap Taehyung. "Kembalilah ke ruang berkumpul. Aku masih ingin bicara dengan Jisoo beberapa menit."
YOU ARE READING
Light Of Mafia
FanfictionKim Taehyung, pimpinan dari komplotan mafia yang paling ditakuti di sepenjuru dunia. Selalu melakukan kegiatan ilegal tanpa meninggalkan jejak apa pun agar tak tertangkap oleh polisi. Meskipun demikian, ada satu wanita yang bisa membuatnya luluh. Ji...