Loyal Customer

1.4K 204 2
                                    

Netraku menangkap sosok laki-laki itu lagi di setiap minggu paginya. Laki-laki bertubuh tinggi tegap dengan dimple yang menghiasi kedua pipinya. Ia tersenyum ramah pada Joy, asistenku di toko. Sungguh beruntung wanita yang akan menikah dengannya nanti.

"Pagi Mas, kali ini mawar warna apa?" tanya Joy, aku hanya bisa mendengar obrolan mereka dari jarak dua meter.

"Bisa rangkaikan bunga untuk seorang gadis belia berusia sepuluh tahunan? Saya tidak paham apa yang dia suka," tutur laki-laki itu.

Ah, mungkin untuk adiknya, pikirku cepat. Namun, sebuah pertanyaan yang dilontarkan Joy dan jawaban dari laki-laki itu membuatku tertawa.

"Untuk adiknya ya Mas?" tanya Joy.

Aku sedikit terkejut dengan pertanyaan gadis yang sudah membantuku sejak tiga Tahun yang lalu. Joy sering sekali membicarakan customer kami ini. Kami memang menganggap jika customer kami adalah laki-laki yang baik dan ramah. Selalu memberikan bunga di setiap Minggu pagi untuk kekasihnya.

Aku tertawa saat tebakanku dan Joy ternyata salah, dimana saat customer kami menjelaskan untuk siapa rangkaian bunga itu ia pesan. "Untuk putri saya. Kebetulan dia akan ulang tahun." Joy terlihat malu, sangat jelas dari gestur tubuhnya.

"Baik, kalau begitu Mbak yang di sana bisa membantu Mas. Kebetulan dia pasti tahu bunga yang cocok untuk putri Mas." Saran yang diberikan dari Joy cukup terdengar jelas di telingaku. Aku hanya memandangnya sedangkan Joy terlihat kesal dengan sikapku barusan.

"Mbak, Help me! please," pintanya saat ada di hadapanku, ia berbisik dan menarik lenganku pelan.

"Makanya jangan terlalu ikut campur dengan kehidupan pribadi customer, lihat sekarang malu sendiri kamu kan?"

"Iya iya, ini kali terakhir. Tolong ya Mbak." Wajahnya terlihat semakin manis ketika ia memberikan kedipan matanya berkali-kali agar hatiku luluh.

"Yasudah, tolong kamu layani customer yang di sana." Aku berjalan menjauhi Joy setelah mendapat anggukan mantap darinya.

"Permisi, maaf menunggu. Saya dengar Bapak membutuhkan rangkaian bunga untuk acara ulang tahun anak Bapak? Saya mendengar itu dari rekan saya," jelasku padanya.

Pria di hadapanku ini menatap wajahku kemudian tersenyum manis. Pantas saja jika Joy selalu membicarakannya. Laki-laki ini memiliki magnetnya tersendiri. Beruntung sekali istrinya memiliki suami setampan pria ini.

"Iya. Bisa bantu saya?"

"Untuk usia seperti anak Bapak, kita bisa menggunakan mawar berwarna merah muda dengan cokelat dan juga boneka di dalamnya. Kebetulan stock boneka di toko kami sedang kosong. Apa Bapak terburu-buru?"

Ia terlihat berpikir untuk merespon pertanyaanku. "Tidak, kebetulan ulang tahunnya besok. Masih ada waktu untukmu merangkainya. Tolong sertakan kartu ucapan di sana."

"Baik Pak, berkenan untuk kami antarkan atau?"

"Antarkan," balasnya tanpa ragu.

"Baik, silahkan berikan alamat Bapak ke nomor ini ya, kami akan mengirimkannya besok setelah semua siap. Berkenan untuk kami antarkan di jam berapa?" tanyaku lagi memastikan karena aku takut jika kami telat untuk mengantarkannya.

Aku mengulurkan secarik kartu nama toko kami. Lanaflorest toko bunga yang sudah kurintis sejak tiga Tahun belakangan.

"Maaf merepotkan, bisa antarkan sebelum jam tujuh malam. Kami memiliki acara di jam itu."

"Baik Pak. Nanti saya kabari."

"Terima kasih Mbak...." Ia menggantungkan ucapannya karena tidak mengetahui namaku.

JAEHYUN AS (COMPLETED)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora