Guru Ngaji pt. 3

670 148 6
                                    

Mendadak kepala Doyoung semakin pening, tiba-tiba saja tidak ada angin, tidak ada petir, tidak ada hujan sang adik meminta ijin kepada sang ayah untuk melakukan ta'aruf dengan anak dari om Dirga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mendadak kepala Doyoung semakin pening, tiba-tiba saja tidak ada angin, tidak ada petir, tidak ada hujan sang adik meminta ijin kepada sang ayah untuk melakukan ta'aruf dengan anak dari om Dirga. Apa Jaehyun tidak ingat masih memiliki kakak yang belum menikah? jadi secepat itu kah Doyoung akan dilangkahi?

"Umi... Jaehyun sekalinya jatuh cinta serem ya mi? Langsung ngajak nikah."

"Bagus lah menghindari zina," sahut Jaehyun, jika ingin menyindir dirinya tidak perlu seperti itu. Kalau memang tidak mau dilangkahi harusnya berkata jujur saat ayahnya menanyakan hal itu kepadanya barusan.

"Kalau memang Adek serius, Abi cuma bisa tanya sama abang. Abang ikhlas nggak kalau dilangkahi Adek?" tanya sang ayah melirik ke arah Doyoung, Doyoung menatap wajah Jaehyun kemudian teralih ke sang ayah.

"Insyaallah Abang ikhlas Bi."

"Alhamdulillah, Abi tanya lagi sama Adek, Adek beneran udah siap lahir dan bathin ke jenjang yang lebih serius? Ta'aruf tandanya Adek harus siap semuanya. Abi nggak mau kalau Adek cuma main-main apalagi nantinya menyangkut soal pernikahan. Kalau Adek benar-benar siap, sebagai orang tua... Umi sama Abi cuma bisa support dan bantu."

"Insyaallah Bi, Jaehyun siap."

"Alhamdulillah... yaudah kalau gitu Abi bicara dulu sama Pak Dirga takutnya memang Y/N ini sudah ada yang mengikat." Seketika raut wajah Jaehyun mendadak tegang. Sang kakak menoleh ke arah Jaehyun lalu menggodanya.

"Waduh. Gagal nikah deh ini."

"Huss. Jangan ngomong sembarangan Bang. Omongan itu do'a." tegur sang ibu.


🍂🍂🍂


Bukan hanya Doyoung yang merasa kebingungan, ayah dari Y/N pun terkejut ketika disambangi oleh Kepala Pengurus Masjid perihal anak gadisnya. Beliau hanya takut jika anaknya itu bersikap tidak sopan pada Jaehyun. "Tolong maafkan putri saya Pak Juan, Bapak tahu Y/N itu sulit sekali di atur. Saya jadi sungkan, pasti nak Jaehyun kesulitan untuk mengajari Y/N ya?"

Sebagai Ayah, ada sedikit rasa malu karena sikap Y/N. Y/N itu bukan seperti gadis kebanyakan, perilakunya justru mencerminkan anak laki-laki pada umumnya yang suka mencari keributan.

Ada rasa haru menyelimuti Dirga ketika mendengar penuturan dari Juan perihal anak bungsunya yang ingin menjalani ta'aruf dengan Y/N. Sedikit tak percaya, anak semata wayangnya yang memiliki perilaku luar biasa itu akan dipersunting dengan Jaehyun yang memiliki sifat berbanding terbalik dengan Y/N.

Awalnya, Dirga berburuk sangka atas kedatangan ayah dari Jaehyun, ia berpikir bahwa Jaehyun tidak mau mengajar anaknya lagi, namun ternyata dugaannya salah, Juan mendatanginya untuk memberitahu niat baiknya. "Sejujurnya saya agak terkejut dengan berita ini, Y/N putri saya kebetulan belum ada calon lain. Tapi sebagai orang tua bukankah kita hanya bisa memberi support Pak? Saya harus bicarakan ini dengan Y/N nya sendiri karena dia yang menjalaninya nanti. Secara pribadi, Insyaallah saya menerima niat baik nak Jaehyun dan Bapak sekeluarga."

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang