Menantu Idaman Pt. 2 ❌

768 142 21
                                    

Sejak tadi Y/n ingin menangis, dirinya merasa tak kuat menahan rasa mual yang sedang melandanya, ditambah Jaehyun yang ada di rumah membuat y/n tak leluasa untuk mengeluarkan isi di dalam perutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak tadi Y/n ingin menangis, dirinya merasa tak kuat menahan rasa mual yang sedang melandanya, ditambah Jaehyun yang ada di rumah membuat y/n tak leluasa untuk mengeluarkan isi di dalam perutnya.

"Kamu ngapain bolak balik kamar mandi?" tanya Jaehyun penasaran, sudah beberapa kali pria itu memergoki y/n yang mengusap perutnya.

Terbesit rasa curiga saat itu, tapi Jaehyun segera menepisnya. Jikalau y/n sedang hamil, dengan siapa wanita itu melakukannya? sedang Jaehyun merasa belum pernah menyentuh wanita itu sama sekali.

"Eum? kayaknya aku masuk angin mas, perut aku mual banget."

"Minum obat kalau sakit, nggak usah manja... sakitnya jadi betah ditubuh kamu, lagian udah berapa hari kamu nggak sembuh-sembuh. Kalau memang nggak sembuh-sembuh harusnya kamu periksakan diri kamu ke dokter, bisa kan berobat sendiri?"

Y/n menundukkan kepala, Ia pikir akan mendapat perhatian sang suami atau setidaknya Jaehyun mau mengantarkannya berobat, tetap saja dia harus menelan pil pahit, menelan sebuah harapan yang semu.

Ayolah y/n, Jaehyun sama sekali tak menyukaimu.

"Mas masih pusing?"

"Meskipun iya, saya nggak semanja kamu. Sakit itu dilawan, bukan didiemin."

Sekali lagi, y/n menghela nafasnya pelan, mencoba untuk kembali bersabar. Lalu untuk apa pria itu memilih berdiam diri di rumah daripada berada di kantor? bukankah dia sendiri yang mengatakan bahwa sakit harus dilawan?

"Saya mau jus mangga, tolong buatkan. Jangan terlalu manis, cari mangga yang sedikit asam." pinta Jaehyun, pria berdimple itu mendudukan dirinya di sofa, meraih remote dan menyalakan televisi di ruang keluarga.

Sebuah senyum terbit dari bibir y/n, wanita berbadan dua itu mengelus perutnya pelan tentu saja tanpa sepengetahuan Jaehyun.

"Nak, sepertinya papa kalian sedang mengidam. Mama bersyukur seenggaknya bukan cuma mama yang merasakan ini. Sehat-sehat ya anak-anak mama. Mama janji akan selalu bertahan demi kalian karena mama nggak mau kalian lahir tanpa keluarga yang utuh."

"Kenapa masih di sini? saya bilang apa tadi?"

"Oh, iya mas. Maaf.... Aku cari mangga-nya dulu." pamit y/n, namun sebelum melangkah menjauhi Jaehyun, pria itu lebih dulu mengangkat tubuhnya dan menahan pergerakan y/n.

"Saya ikut, biar saya yang pilih mangga-nya, saya juga mau rujak buah tiba-tiba."

Tanpa menjawab ucapan Jaehyun, y/n memilih untuk menganggukkan kepalanya. Tak pernah terpikirkan olehnya Jalan di siang hari bersama dengan Jaehyun, seakan dirinya sedang mendapatkan jackpot di siang bolong.

JAEHYUN AS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang