Teman Abang

933 105 3
                                    

"Abang apa-apaan sih?!" teriakku menghampiri abangku, Nakamoto Yuta

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Abang apa-apaan sih?!" teriakku menghampiri abangku, Nakamoto Yuta. "Kak Jaehyun salah apa sampai harus Abang pukul kayak gini?!" lanjutku, tentu saja aku tidak terima kekasihku yang tidak salah apa-apa menjadi korban amukan abang.

Sebenarnya aku kembali berpikir, apa alasan bang Yuta menghajar kak Jaehyun hingga babak belur?

"Diam, nggak usah ikut campur." kilatan amarah yang diperlihatkan abang membuatku beringsut mundur tapi detik berikutnya aku kembali menghampiri kak Jaehyun, tak mempedulikan abang yang sudah bersiap untuk meninju rahang kak Jaehyun kembali.

"Abang, stop!!" pekikku berusaha untuk menyadarkannya, tapi pria yang sudah tersulut emosi itu enggan untuk mendengarkan ucapanku "GUE BILANG STOP NAKAMOTO YUTA, LO NGGAK TULI KAN?!" masa bodoh dengan beberapa pasang mata yang berkerumun memandangi kami. Abang sangat keterlaluan, mereka masih dilingkungan kampus. Apa dia tidak berpikir jika pihak kampus tahu soal ini. Bukan hanya dirinya yang mendapatkan surat peringatan, kekasihku juga akan mendapatkannya meskipun dia yang menjadi korban.

Nafasku memburu, bang Yuta menghentikan pergerakannya, terlihat jelas sekali jika dia menahan amarah padaku karena aku yang selalu membela Jaehyun. Yang aku heran kan, mereka berdua dulunya adalah teman dekat dan bagaimana bisa aku tak membela kekasihku sendiri? menurutku juga tak adil untuk kak Jaehyun, dia berhak tahu alasan yang pasti mengapa bang Yuta memukuli dia secara membabi buta? kalaupun abang Yuta tidak menyetujui hubungan kami, haruskah dengan cara kekerasan dia menyelesaikannya?

"Ikut gua." Aku merasakan tarikan yang cukup kencang pada lengan kananku, ku rasa pasti akan berbekas nanti. Ku tolehkan wajahku ke arah kak Jaehyun yang meringis menahan rasa sakit, kekasihku masih berbaring di atas aspal seraya menatapku dengan tatapan penuh kekecewaan.

"Maaf." lirihku pelan.

Kak Jaehyun yang masih bisa mengerti ucapanku, tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Bukan salah kamu." katanya tanpa suara.

Mengapa dia sangat baik sedangkan aku selalu menyakiti hatinya karena bang Yuta yang selalu mengusik dirinya.

"Lepasin!"

"Lepasin nggak?!"

"Gue teriak ya?" kataku mengancam, "Gue nggak main-main bang, jangan sampai Shotaro tahu kelakuan lo di kampus."

Nakamoto Yuta melepaskan tanganku dengan kasar, hampir saja aku terhuyung ke depan. "Abang apa-apaan sih? kenapa harus berantem? apa salah kak Jaehyun?"

"Lo masih pacaran kan sama dia?"

"Ya kalau misalnya gue masih pacaran sama dia, seenak hati gini lo bisa mukul dia? begitu? Lo itu ada masalah apa sebenarnya sama kak Jaehyun, kalian teman kan? gue nggak ngerti bang. Kalau emang nggak suka, kasih tau alasannya. Jangan kayak gini, Lo tahu, dengan elo yang bersikap seperti ini ke gue, nggak ada yang mau temenan sama gue, cuma kak Jaehyun yang selalu ada buat gue bang. Dan menurut lo salah kalau gue sama dia pacaran?" tanyaku, emosiku sudah tersulut, sungguh aku sama sekali tak mengerti pemikiran apa yang ada di otak abangku ini? "Lo minta gue putus, gue lakuin kemauan Lo, sekarang apa lagi? kenapa abang masih mengusik kak Jaehyun?"

JAEHYUN AS (COMPLETED)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant