# (prolog) 〇

2.9K 156 6
                                    

A/n: Ini versi revisi kedua dari buku ini, jadi akan ada sedikit alur yang berbeda~


.

.

.

.

⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*

Kinoshita Y/n, seorang gadis 14 tahun dengan image dirinya yang identik dengan daun maple. Tubuhnya terbilang kecil, memiliki tinggi 153 cm dan berat 'hanya' 39 kg.

Beberapa tahun lalu, ia pernah memenangkan medali emas di turnamen karate wilayah Kanto, yang mana menjadi berita yang paling banyak disiarkan di seluruh Jepang saat itu karena juara pertama dan keduanya merupakan anak usia sekolah dasar. Sejak itulah ia dijuluki sebagai 'gadis kecil terkuat di Kanto'. Dirinya mengikuti turnamen dengan kategori umum secara tidak sengaja berkat manajer sang ibu yang salah mendaftarkannya. Soal prestasi, tak perlu diragukan lagi, ia selalu mendapat nilai tertinggi di angkatannya.

Namun, di balik hal yang membanggakan tentang dirinya, terdapat luka yang sangat dalam di lubuk hatinya. Luka yang menjadi penghancur hidup sekaligus mimpinya. Sesuatu yang tak akan pernah bisa ia lupakan, yaitu ketika keluarganya 'dianggap' mengalami kecelakaan lalu lintas. Saat itu, ayah dan kakak perempuannya tak terselamatkan, namun ia dan ibunya berhasil selamat meski mereka mengalami luka yang sangat parah, yang memerlukan pengobatan serta pemulihan selama hampir 1 tahun.

Tahun berikutnya setelah kematian 2 orang tercinta, sang ibu menikah lagi dengan seorang pria yang tidak memiliki latar belakang yang baik. Pria itu adalah bos besar dari kelompok mafia paling berbahaya yang membunuh orang demi kepentingan mereka. Ia tidak pernah menerima Y/n sebagai anak sambungnya, akibatnya Y/n selalu menerima kekerasan di rumahnya sendiri, gadis itu dilarang pergi ke mana pun sepulang sekolah, ia dikurung di kamarnya hanya untuk menerima siksaan, tetapi ia tidak mampu menggunakan kemampuan bela dirinya untuk melawan mereka karena terikat suatu hal yang tidak hanya menyangkut dirinya. Sesuatu berharga yang tinggal satu-satunya bagi Y/n.

Dengan berlinang air mata, Y/n menatap langit biru yang berhiaskan hamparan awan, menikmati semilir angin seolah ini akan menjadi saat terakhirnya. Setelah itu, ia menundukkan kepalanya, melihat banyak orang yang sudah sibuk memandanginya, beberapa di antaranya bahkan memegang ponsel mereka untuk merekam ataupun memotret momen tersebut. Y/n tersenyum miris, bahkan di saat seperti ini, tidak ada yang mau menolongnya, mereka hanya ingin melihatnya melompati gedung sekolah, tapi tidak apa, ia tak peduli, karena sebentar lagi ia akan berpisah dengan mereka yang bernyawa.

"Dunia benar-benar menyedihkan....."

Y/n memejamkan kedua matanya perlahan.

'Papa, Nee-chan... sudah saatnya aku menyusul kalian....'

Bayangan kedua orang yang sangat disayanginya muncul di benaknya, ia pun tersenyum karena akhirnya ia tidak ragu lagi untuk mengakhiri hidupnya dan... tidak ada lagi yang mengganggunya.

Y/n melepaskan pegangannya pada sebuah tiang dan membiarkan tubuhnya terdorong dengan sendirinya.

"Jangan mati, Y/n...."

Y/n terkejut ketika sang kakak dalam pikirannya berbicara dengannya, ia sontak membuka matanya dan mendapati kalau tubuhnya tertahan untuk tidak jatuh dari sana, ia masih hidup.

"K-Kenapa..."

"Kau tidak boleh mati sekarang, Y/n!!"

Y/n terkejut mendengar suara itu, ia segera menoleh dan menangkap sosok anak laki-laki berambut pirang panjang yang memegang lengannya dengan sangat erat, mencegahnya melompat dari tempat mereka berada sekarang.

❈ 𝑷𝒓𝒆𝒄𝒊𝒐𝒖𝒔 𝑻𝒉𝒊𝒏𝒈 | 𝘊𝘰𝘶𝘯𝘵𝘥𝘰𝘸𝘯 ❈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang