8. Target 〇

457 54 0
                                    

*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*

"Hingga kini, identitas mayat yang menjadi korban kebakaran gedung kosong pada malam tahun baru belum diketahui dan saat ini masih dalam penyelidikan."

Y/n yang tengah menikmati tea time-nya tidak sengaja mengganti channel TV ke program berita. Ia tertarik dengan isi berita yang dibacakan dan mulai menyimak dengan serius.

"Berikut video amatir saat kebakaran terjadi."

Kedua netra Y/n melebar saat melihat video sewaktu terjadinya kebakaran. Entah mengapa, kepala sebelah kirinya mulai berdenyut ketika video tersebut menyorot api yang berkobar dengan ganasnya. Seiring dengan kondisi yang semakin memanas, denyutannya semakin menjadi-jadi, bahkan terasa sakit. Y/n menyentuh dan menutup mata kirinya yang tidak bisa melihat. Jantungnya turut berdetak kencang, ekspresinya menegang. Suatu perasaan aneh mulai menusuk batinnya perlahan, seakan ingin mencabik-cabiknya.

Untungnya, semua itu seketika menghilang saat Mikey mematikan TV. Lelaki itu mengerti apa yang terjadi pada Y/n. Melihat video kebakaran yang ditayangkan di TV akan mengingatkannya pada kecelakaan yang merenggut nyawa ayah dan kakaknya dalam mobil yang terbakar setelah terjadinya ledakan. Mikey tidak ingin Y/n mengingat kenangan menyiksa itu, karena itu sebisa mungkin ia menutupi kabar yang tengah gencar disiarkan tersebut darinya.

.

.

.


"Bunuh aku, Takemicchi."

Takemicchi membelalakkan matanya begitu mendengar permintaan Mikey. Padahal mereka baru saja bertemu setelah bersusah payah melalui perjalanan panjang, namun pria itu malah memintanya untuk membunuhnya.

"K-kenapa?"

"Aku tidak bisa membunuhmu, Mikey-kun!!"

"Kau bilang kau telah kehilangan semuanya?! Bagaimana dengan Y/n-san?!"

"....."

"Aku membunuhnya seminggu yang lalu."

Tubuh Takemichi seketika membeku, tidak mungkin Mikey yang dikenalnya membunuh gadis yang disukainya.

"I.. itu pasti bohong kan?"

"Dia selalu menghalangiku."

"Aku sudah mengatakannya padamu kan? Aku akan membunuh semua yang menghalangi jalanku."

Takemichi tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya, kalau Mikey sudah sampai nekat membunuh orang yang sangat dilindungi dan disayanginya, itu berarti levelnya sudah sangat parah.

"Aku tidak pernah berniat membunuhnya.."

"Aku sangat mencintainya, dan aku berencana untuk menikahinya!"

"Kami bahkan sudah bertunangan." Senyumnya tipis sembari memperlihatkan cincin yang tersemat di jari manis tangan kirinya pada Takemichi.

"Tapi.. entah bagaimana aku tidak bisa mengendalikan diriku lagi.."

.

.

"Eh? Kamu membunuh Chifuyu?!" tanya Y/n dengan nada sedikit tinggi karena keterkejutannya di tengah pelarian mereka ke salah satu negara di asia tenggara.

"Ya. Ada masalah dengan itu?" Mikey bertanya balik dengan tatapan sayu namun tajam di saat bersamaan.

Langkah Y/n terhenti. Mulutnya terkatup rapat. Kedua tangannya mengepal erat.

❈ 𝑷𝒓𝒆𝒄𝒊𝒐𝒖𝒔 𝑻𝒉𝒊𝒏𝒈 | 𝘊𝘰𝘶𝘯𝘵𝘥𝘰𝘸𝘯 ❈Where stories live. Discover now