29. Sebuah pertanyaan 〇

1K 124 1
                                    

⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*

"Y/n-san lama sekali, ini sudah jam 5, apa gak mepet sama makan malam?" ucap Takemichi pada diri sendiri, melihat jam di ponselnya yang menunjukkan angka 17 lewat 10 menit.

"Sebaiknya aku samperin dia."

Tepat ketika Takemichi hampir sampai di tempat Y/n tadi mengangkat telepon, ia mendengar keributan.

"Hanagaki-kun?! Kenapa kau ke sini?? Di sini sangat berbahaya!!"

Betapa kagetnya Takemichi hingga matanya terbelalak melihat sekelilingnya. Sangat mengerikan, cipratan darah di mana-mana, dinding hancur, jendela pecah, dan beberapa orang tergeletak di sana, bahkan Y/n sendiri tengah menyeret seorang pria bertubuh lebih besar darinya dalam keadaan pingsan.

"A-apa yang terjadi?"

Y/n tidak punya pilihan selain menjawab pertanyaan bodoh itu dengan pertanyaan yang lain. "Bukannya kau melihatnya sendiri?"

'Kereeen... ini beneran Y/n-san yang membuat mereka semua jadi seperti ini?'

Takemichi sangat takjub, namun saat ia melihat seseorang bangkit dan langsung berlari ke arah Y/n dengan memegang sebilah pisau miliknya, ia dengan sigap melindunginya.

"H-Hanagaki-kun!!"

Y/n yang terkejut spontan mendorong Takemichi dan membiarkan tubuhnya tertusuk pisau tersebut, dirinya pun langsung tumbang ke tanah seperti yang lain.

"Y-Y/N-SAN!!!"

"Hehehe... akhirnya aku membunuhmu," gumam pria yang menusukkan pisaunya pada sang gadis sebelum akhirnya ia kembali terjatuh pingsan seperti teman-temannya.

"Y/N-SAAAANNNNN!!!!"

"Hanagaki-kun, aku masih hidup! Jangan teriak, telingaku sakit!"

Takemichi sangat panik, darah merembes keluar dengan deras dari luka tusukan di tubuh Y/n ketika gadis itu mencoba mengeluarkan pisau itu.

"T-tidak! Jangan dikeluarkan!!" Telanjur, Y/n berhasil menarik keluar pisau tersebut lalu menjatuhkannya.

"Y-Y/n-san... bertahanlah!! Aku akan memanggil ambulans!!" Y/n membuka sedikit kedua matanya dan melihat Takemichi mengeluarkan ponselnya.

"Gawat... baterai hp-ku habis..." Takemichi menatap kaku layar ponsel miliknya yang hitam tidak mau menyala, tubuhnya gemetar.

Saat Y/n ingin memberikan ponselnya, dirinya sudah tidak mampu menahan rasa sakitnya dan akhirnya kesadarannya menghilang.

Takemichi berlari keluar gang sebentar untuk mencari seseorang atau setidaknya telepon umum, namun sayang tidak ada satu pun, kedua matanya mulai berlinang.

"Bagaimana ini...."

"Tidak ada cara lain selain menggendongnya sampai ke rumah sakit...."

Takemichi berlutut lalu dengan perlahan mengangkat tubuh Y/n yang terluka dan menaruhnya di punggung. Dengan susah payah, ia pun berjalan dan keluar dari gang kecil yang mengerikan itu.

.

.

.

Di sisi lain, Mikey dan Draken masih mencari Y/n di sekitar sekolah, walaupun mereka mencarinya di setiap tempat dan sudut sekolah, gadis itu tetap tidak ditemukan, sampai akhirnya mereka menyerah dan memutuskan untuk bertemu di parkiran.

❈ 𝑷𝒓𝒆𝒄𝒊𝒐𝒖𝒔 𝑻𝒉𝒊𝒏𝒈 | 𝘊𝘰𝘶𝘯𝘵𝘥𝘰𝘸𝘯 ❈Where stories live. Discover now