14. ♡ 〇

527 63 3
                                    

⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*

"Ah kau masih mengingatnya, itu memalukan."

"Kenapa memalukan?"

"Karena saat itu kita musuh bebuyutan..."

"...tidak, bahkan sampai sekarang."

"O-oi, jangan bilang begitu."

Y/n menyandarkan tubuhnya pada pembatas jalan dan memejamkan kedua matanya, menikmati angin malam segar yang menggantikan udara panas yang terus berputar.

"Tapi... terima kasih, berkat itu aku jadi tidak kesepian."

.

.

"Kalian ke mana saja?!" tanya Draken setengah memarahi Mikey dan Y/n yang baru saja kembali menemui mereka. Di antara yang lain, Draken memang yang paling dewasa dan bisa diandalkan, tak heran ia dianggap sebagai kakak laki-laki tertua di Toman.

"Kami mencari-cari kalian tahu!" tambah Emma, menghampiri Y/n dan memeluknya, ia sangat cemas saat gadis yang berusia 1 tahun di atasnya itu menghilang.

"Kuharap kalian berdua tidak berbuat macam-macam," sindir Baji, lagi-lagi dengan senyuman lebar.

"Baji, kapan kau akan berhenti mengatakan hal semacam itu?" gerutu Mikey. Melihat ekspresi sahabat kecilnya yang lucu, Baji pun tertawa dan merangkul pundaknya.

"Aku iri sama kalian," ucapnya lagi.

"Jaga dia baik-baik, Mikey!"

∴∵∴ ୨୧ ∴∵∴ ୨୧ ∴∵∴ ୨୧ ∴∵∴

14 Oktober 2005-

"Ohayou, Y/n!" sapa Senju yang baru saja datang, ia meletakkan tasnya di bangkunya yang tepat berada di sebelah Y/n dan menghampiri gadis itu.

"Ohayou, Senju!" balasnya tersenyum hangat, ia tengah sibuk menulis sesuatu di buku harian miliknya.

"Aku ada sesuatu untukmu, nih." Senju meletakkan sebuah amplop surat berwarna kuning pastel dengan segel berbentuk love yang merekat di tengahnya agar tak terbuka di atas meja.

"Surat? Ada love-nya juga." Y/n memandangi surat itu dengan bingung.

"Aku menemukannya terjatuh di bawah loker sepatumu, apa kamu gak lihat pas datang tadi?"

Y/n menggeleng, ia yakin tidak melihat apapun saat menukarkan sepatunya tadi. Ia lalu membalikkan sisi surat tersebut dan melihat sebuah nama tertera di sana.

Untuk : Kinoshita Y/n.

"Sepertinya surat cinta," celetuk Senju ikut memperhatikan surat yang ada di tangan Y/n.

"Ng-nggak mungkin!"

"Loh kenapa? Bukannya selama ini kamu dapat banyak surat cinta seperti ini?"

"Um.. iya sih, tapi kali ini seperti ada sesuatu yang membuatku takut."

"Kalau begitu baca saja sekarang isi suratnya."

❈ 𝑷𝒓𝒆𝒄𝒊𝒐𝒖𝒔 𝑻𝒉𝒊𝒏𝒈 | 𝘊𝘰𝘶𝘯𝘵𝘥𝘰𝘸𝘯 ❈Where stories live. Discover now