9. Ingatan yang hilang 〇

460 62 7
                                    

⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*

"Kamu... siapa?"


Kedua kakak beradik itu seakan tersambar petir mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Y/n yang baru saja terbangun dari komanya.

"Y/n, kau tidak ingat aku? itu candaan yang bagus," kata Mikey tertawa datar, namun gadis itu memalingkan wajahnya, menatap selimut putih yang menutupi tubuhnya.

"Y/n..? Siapa itu..?"

Tawa Mikey berhenti dan mulai memasuki mode serius, ia merasakan ada sesuatu yang aneh pada kekasihnya. Ia lantas menyuruh Emma untuk memanggil dokter yang tak butuh waktu lama untuk mereka datang ke ruang perawatan Y/n dan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

"Bangunnya Nona Y/n dari koma merupakan suatu keajaiban, dikarenakan jarang sekali yang bisa terbangun sedangkan persentase mereka untuk hidup sangatlah kecil." Dokter mulai membacakan hasil pemeriksaannya pada kedua anggota keluarga Sano itu.

"Dari hasil pemeriksaan, walaupun tidak ada masalah pada motoriknya, namun dia mengalami penghapusan memori, dengan kata lain, ingatannya menghilang."

"Penyebab utamanya memang pendarahan pada otaknya, tapi..."

"Selama koma, ia mengalami penumpukan memori secara terus-menerus, yang membuatnya menjadi tidak terkendali dan karena otak yang mengatur ingatan sudah tidak sanggup mengolahnya, akibatnya sebagian memorinya terhapus."

"Sebagian besar? Itu artinya masih ada ingatan yang tersisa padanya kan?!" tanya Mikey dengan peluh keringat membanjiri keningnya, ia sangat khawatir dengan kondisi Y/n yang sekarang.

Sang dokter dan asistennya saling bertukar pandang. "Berat mengatakannya, tapi kemungkinan besar ingatan yang berkaitan dengan kenangan yang dilaluinya, semuanya menghilang.''

Mikey melangkah mundur hingga bersandar pada dinding mendengar hasil diagnosis Y/n yang tidak mengenakkan.

"Sebagai orang terdekatnya, tolong bantu dia mendapatkan ingatannya kembali."

"K..kapan dia boleh pulang?!" tanya Mikey setengah berteriak sebelum dokter tersebut membuka pintu untuk pergi dari sana bersama para perawat.

"Dia akan bisa segera pulang jika kondisinya pulih dengan cepat."

Begitu pintu tertutup, Mikey menghela napas berat, Emma yang duduk di sebelahnya mengusap pundak sang kakak untuk menenangkannya.

"Y/n... sepertinya kita harus memulainya dari awal lagi." Mikey mengulurkan tangannya pada gadis bersurai maple itu yang sedari tadi hanya menatap teh panas yang mengisi cangkir miliknya.

"Sano Manjirou."

"Sa..no... Man...jirou?" gumamnya mengulangi ucapan Mikey.

"M... Mikey?" ucapnya terbata-bata dengan senyuman kecil, membuat manik Mikey dan Emma melebar mendengarnya, ternyata Y/n bisa mengingat nama panggilan itu.

"Y-Y/n? Kau masih ingat itu?" Mikey terharu dan memeluk sang gadis erat.

"Mikey!" ucapnya lagi dengan riang.

.

.

Keesokan harinya, teman-teman dari geng Tokyo Manji datang setelah mendengar kabar baik bahwa Y/n sudah sadar dari komanya, mereka memperkenalkan diri kembali dan bahkan membawakan beberapa foto demi bisa mengembalikan ingatan gadis itu.

❈ 𝑷𝒓𝒆𝒄𝒊𝒐𝒖𝒔 𝑻𝒉𝒊𝒏𝒈 | 𝘊𝘰𝘶𝘯𝘵𝘥𝘰𝘸𝘯 ❈Where stories live. Discover now