20. Foto 〇

446 56 0
                                    

⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*

"Apa yang terjadi?!" tanya Emma dengan cemas saat melihat Mikey yang masuk ke dalam rumah dengan Y/n yang tertidur di punggungnya.

"Dia kelelahan, aku akan membawanya ke kamarmu, Emma," ucap Mikey sambil berlalu.

Emma membukakan pintu kamarnya dan mengganti lampu kamarnya yang tadinya menyala terang benderang menjadi lampu untuk tidur, membantu Mikey perlahan menurunkan Y/n dari punggungnya ke kasur.

"Apa yang terjadi, Mikey? Kenapa ada darah di wajah Y/n?'" Emma mengulangi pertanyaannya lagi yang sempat tertunda, ia semakin cemas saat melihat beberapa noda darah di wajah cantik Y/n yang terlelap.

"Ini bukan darahnya..." jawab Mikey dengan suara pelan.

"Huh?"

"Emma, bisa kau ambilkan barang belanjaannya yang masih ada di motorku? Dan juga, tolong ambilkan kain serta baskom berisi air, tubuhnya sedikit hangat."

Emma mengiyakan permintaan sang kakak lalu pergi meninggalkan kamar, sedangkan Mikey tetap berada di tempatnya, tangannya bergerak menyelimuti tubuh Y/n, ia lalu mengamati wajah gadis itu yang terlihat sedikit gelisah.

Sang ketua geng Tokyo Manji itu menghela napas, ini memang bukan pertama kalinya ia melihat Y/n yang notabene seorang perempuan bertarung melawan pelaku kejahatan, sayangnya ia malah tidak mampu melawan para monster bengis yang mengacaukan hidupnya.

"Setelah tragedi itu, mama depresi berat karena ditinggal sekaligus oleh papa dan nee-chan, tapi beberapa bulan kemudian ia mulai mengkonsumsi obat-obatan terlarang yang didapatkannya dari organisasi kriminal itu, bahkan dinikahi bos besarnya yang sekarang jadi ayah tiriku."

"Aku tidak bisa melawan mereka karena mama ku berada di pihak mereka, aku tidak ingin mama terluka lagi."

"Kalau aku melawan, mereka mengancam akan menyakitinya dengan lebih kejam."

"Karena itu... tidak ada pilihan lain untukku selain mati."

Mikey tersentak, ia baru teringat percakapan mereka ketika dirinya mendesak gadis itu untuk mengatakan alasan sebenarnya ia tidak bisa melawan mereka.

'Sekarang keadaan sudah berubah, kau sudah tidak lagi dikekang oleh mereka, bahkan ibumu sendiri tidak peduli padamu, apa kau masih ingin terus seperti ini?'

Tak lama kemudian, Emma datang membawa baskom dan kain yang diminta oleh Mikey.

"Sankyuu, sekarang kau lanjut mengerjakan pr-mu saja, biar aku yang urus dia." Emma mengangguk lalu keluar lagi untuk melanjutkan pengerjaan tugas sekolahnya yang menumpuk.

Setelah sang adik tak lagi terlihat, ia meraih kain kecil itu dan merendamnya ke dalam air lalu meremasnya, meletakkannya di dahi Y/n setelah menyingkirkan beberapa anak rambut yang menjadi poninya.

.

.

.

.

.

"Mikey!! Kau ada di sini kan?!! Keluarlah, bantu aku menolong Y/n!!" Teriakan Senju berhasil membuat Mikey terkejut sekaligus bertanya-tanya mengapa ia bisa mengenal dirinya dan bahkan menyadari kehadirannya di tempat tersebut.

❈ 𝑷𝒓𝒆𝒄𝒊𝒐𝒖𝒔 𝑻𝒉𝒊𝒏𝒈 | 𝘊𝘰𝘶𝘯𝘵𝘥𝘰𝘸𝘯 ❈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang