Jaywon

13.7K 315 0
                                    


Sebelum baca, vote dulu ya🙂

Jungwon pemuda manis berumur 21 tahun yang menikahi seorang CEO muda bernama Park Jongseong atau kita biasa sebut Jay, dia sekarang tengah hamil anak pertama dan kandungan nya menginjak usia sembilan bulan.

Di usia kandungan nya yang semakin membesar, Jungwon makin kesusahan untuk menjalankan aktivitas nya. Di mulai dari kakinya yang sudah membengkak di tambah payudaranya yang kadang sakit dan menegang.

"Jay."

Jay yang tengah sibuk dengan laptop nya lantas menoleh dan mendapati istrinya yang tengah meringis memegangi payudara nya.

"Kenapa sayang, ada yang sakit?"

"Ini Jay, sakit sekali." Jungwon menunjuk payudaranya yang semenjak hamil semakin berisi.

"Sini biar ku bantu."

Jay meremas payudara Jungwon membuat pria hamil itu mendesis, lalu tidak lama keluar air susu dari sana.

"Bagaimana, agak mendingan?"

Jungwon mengangguk.

"Ini sudah malam, apa kau tidak mengantuk sayang?" Tanya Jay.

"Aku mengantuk, tapi aku menunggu mu Jay." Jungwon mengerucut kan bibir nya lucu.

"Kalau begitu ayo kita tidur, kasian baby jika mamah nya tidur terlalu larut."

Jay menuntun Jungwon yang berjalan tertatih menuju kamar mereka.

Jay meletakkan bantal pada sisi perut Jungwon, agar istrinya ini tidur dengan nyaman.

Setelah melihat Jungwon yang sudah terlelap, Jay mengecup pipi tembam istrinya lalu ikut terlelap bersamanya.

Namun baru saja dia akan terlelap, tiba tiba saja Jungwon meringis dan mencengkram tanganya kuat.

"Sayang hei, ada apa? Apa perutmu sakit?" Jay mengusap peluh yang memenuhi dahi Jungwon.

"Perutku sakit Jay, baby terus saja berputar shh.."

"Apa sudah waktunya?"

"Sepertinya, aku merasakan kontraksi sejak tadi siang."

"Kenapa kau tak bilang padaku sayang, sebentar aku akan menelfon dokter." Jay yang akan menelfon dokter langsung di larang oleh Jungwon.

"Nanti saja menelfon dokternya, aku ingin melahirkan hanya di bantu olehmu."

"Tap-

"Please Jay."

Mana bisa Jay menolak permintaan istri manisnya ini.

"Ya sudah, mau berendam di air hangat?"

Jungwon mengangguk, "Boleh."

Jay menyiapkan bak air hangat untuk Jungwon berendam, agar istrinya itu sedikit rileks karena Jay tadi sempat memeriksa pembukaan Jungwon, dan Jungwon baru pembukaan tiga.

Jungwon hanya mengenakan kaos oversize saja, agar lebih mempermudah. Dia mulai berendam dan memejamkan matanya karena merasa sedikit nyaman.

"Aku akan ke dapur sebentar, jika kontraksi nya datang lagi. Panggil aku atau berteriak lah."

Jay pergi ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk Jungwon, sementara Jungwon sendiri tengah menahan merasakan perutnya mengencang kembali.

"Shh tenang lah baby." Jungwon mengatur nafasnya.

Jungwon menungging dan berputar pelan, tapi rasa sakitnya bertambah membuatnya memekik.

"Aw! J-JAY!"

Jay yang tengah di dapur lantas langsung berlari menuju kamarnya karena teriakan Jungwon yang cukup keras.

"Kenapa sayang?" Tanyanya khawatir.

"Apa air ketuban mu pecah?" Jay bertanya seperti itu karena dia melihat air yang semulanya bening kini menjadi keruh.

"I-iya, akh... huh...huh...huh"

"Sebentar, aku akan memeriksa nya dulu. Tetap atur nafas mu sayang."

Jay mengambil semua peralatan yang di butuhkan untuk Jungwon melahirkan.

Dia mengecek lagi pembukaan Jungwon, ternyata pembukaan pemuda manis itu sudah lengkap. Pantas saja Jungwon nampak sangat kesakitan.

"Akh, J-jay aku ing nggghhhhh in menge eunghhhhhhh jan ah.."

"Mengejan sekuat yang kamu bisa sayang, semangat!"

"Eunghhhhhhh sakit J-jay hiks.... Eunghhhhhhh.."

"Bagus sayang, dia sudah dekat."

"B-benarkah?"

"Eunghhhhhhh ya am anghhhhh pun sakit sekali Jay anghhhhh."

"Satu dorongan lagi sayang, maka seluruh kepalanya akan keluar."

Jungwon mengambil nafas, "Eunghhhhhhh.... aw! Panas jaynghhhhhh hiks AKH!"

Plop

Kini kepala bayi itu memahkotai lubang Jungwon, Jay mengarahkan tangan Jungwon untuk menyentuh kepala anaknya.

Mata Jungwon yang hampir tertutup pun kembali terbuka lebat saat tangannya menyentuh kepala anaknya.

Lalu tak lama gelombang kontraksi menyerang nya lagi.

"ANGHHHHH.... Eunghhhhhhh....ah!"

"Ayo sayang semangat, sebentar lagi kita bertemu dengan baby."

"Jay, aku tidak kuat enungh."

"Ingat, bukanya kau sangat menantikan dia kan? Maka ayo lahirkan dia, dia juga pasti tidak sabar bertemu kita."

Jungwon menggeleng, dia sangat lelah. Dia tidak kuat untuk mendorong lagi.

Jay yang melihat Jungwon yang hendak memejamkan mata pun langsung mencium nya dan memberikan kata kata penyemangat.

"EUNGHHHHHHH..... ANGHHHHH"

"Ayo sayang sedikit lagi, kamu pasti bisa!"

"eunghhhhhhhhhhhhhh ah..."

Akhirnya bayi mereka lahir dengan berat Badan 4kg, Jungwon berhasil melahirkan bayi seberat itu.

"Hai putri papah." Jay menggendong bayi yang baru lahir itu.

Jungwon pingsan karena kelelahan, tapi Jay tetap mencium dan mengucapkan terimakasih karena telah melahirkan anaknya.

"Mamah mu kelelahan sayang, mamah mu pasti kaget saat melihat segembul apa dirimu." Jay mengecupi pipi gembul anaknya.

END

Enhypen birth storyWhere stories live. Discover now