"Sunoo sayang, aku pulang." Heeseung memasuki rumahnya yang begitu sepi, dia mencoba memanggil Sunoo namun tidak ada jawaban dari pemuda manis itu.
Dia mencoba mencari Sunoo di kamarnya, dan benar saja pemuda manis itu berada di kamar dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Sayang, kamu kenapa? Kamu sakit?"
Sunoo menggeleng, dia nampak tersipu malu. Dia menyibak perlahan selimut nya.
Oh shit
Bagian bawah Heeseung langsung menegang saat melihat Sunoo hanya menggunakan celana dalam merah yang menutupi privasinya dan tanpa atasan apapun.
Heeseung mati matian menahan hasratnya, dia tidak mau kelewatan dan melukai calon anaknya.
Tapi sialnya Sunoo malah menarik dasinya dan bergelayut manja, tangan nakalnya perlahan membuka kemeja yang Heeseung kenakan.
"Apa yang kamu lakukan sayang?"
"Aku ingin kamu berada di dalamku mas, aku merindukan mu."
"Tidak, aku tidak bisa melakukan nya Sunoo." Tolak Heeseung.
"Kenapa? Apa karena aku tidak menarik lagi di matamu mas?" Sunoo mencebikan bibirnya.
"Bukan seperti itu sayang, aku hanya tidak ingin menyakiti mu dan calon anak kita."
"Tapi ini keinginan baby mas, dia ingin bertemu denganmu."
"Baiklah, jika ini mau mu. Maka jangan minta aku untuk berhenti."
Bruk
Heeseung mendorong tubuh Sunoo ke kasur, tenang, heeseung mendorong Sunoo dengan pelan kok. Jadi bayi mereka aman.
Lalu dia mulai mencopoti pakaiannya, setelah full naked. Heeseung mulai mengecup leher putih Sunoo membuat pemuda manis itu mendesah nikmat.
"L-langsung saja please daddy." Pinta Sunoo.
Heeseung yang melihat istrinya itu terlihat sedikit tidak nyaman pun hanya menuruti nya.
Dia menurunkan celana dalam Sunoo sehingga pemuda manis itu full naked, dia mengarahkan kejantanan nya ke lubang Sunoo dan memasuki nya secara perlahan.
Heeseung mencoba untuk bermain sepelan mungkin agar anaknya tidak kenapa kenapa.
"AH!"
"Ini baru ujungnya saja, tapi kau sudah mendesah sekeras itu sayang."
"AKH!" Jerit Sunoo saat kejantanan Heeseung masuk sepenuhnya.
Heeseung membiarkan sebentar, agar Sunoo terbiasa dan sakitnya bisa berkurang.
"B-bergeraklah eungh..."
"Sayang, kamu mengejan?" Tanya Heeseung saat melihat ekspresi Sunoo yang seperti menahan untuk tidak mengejan.
"Ah tidak, aku hanya menikmati, mas."
"Aku akan meminta izin dulu pada bab– Sayang, perutmu mengencang. Apa kau kontraksi?"
Sunoo menggeleng, "Cepet bergerak saja mas, mungkin baby hanya senang karena papah nya berkunjung."
"Baik lah."
Heeseung menggerakkan pinggulnya dengan tempo sedang, membuat Sunoo mendesah nikmat.
"Ah...ah...m-mas lebih ah... ah....cepat."
Heeseung menurut dia menggerakkan pinggulnya lebih cepat sehingga tubuh dan perut besar Sunoo ikut tersentak sentak.
"Ah...ah... Eunghhhhhhh.... Uh.... Ah....ah eunghhhhhhh"
