Tap...
Tap...
Tap...
Di gang yang sempit, Park Sunoo berjalan tertatih tatih dengan terus memegangi perut bagian bawahnya.
Dia berusaha bersembunyi dari suaminya, Jay.
Pria yang berstatus sebagai suaminya itu adalah pria yang kejam, bahkan dia tidak akan segan segan untuk memukul atau menyiksa Sunoo meskipun kini Sunoo tengah hamil besar.
"Shh, sabar ya sayang. Kita cari tempat yang aman dulu." Ucap Sunoo.
"PARK SUNOO!" Itu teriakan Jay, mendengar itu Sunoo semakin mempercepat langkahnya.
Sementara di sisi lain, Jay terus mengedarkan pandangannya demi menemukan Sunoo.
"Mau lari kemana kau park Sunoo?!"
Jay mengikuti jejak air bercampur darah, yang dia yakini itu adalah air ketuban Sunoo.
Dia tersenyum miring saat mendengar suara rintihan di balik tembok.
"Ciluk....BAAAA."
Sunoo terperanjat kaget saat tiba tiba Jay muncul, tapi rasa sakit di bagian bawahnya membuat dia melupakan jika dia tengah bersembunyi dari lelaki itu.
"Eunghhhhhhh....AKH JAY! SAKIT HIKS!" Sunoo berteriak dengan keras saat tiba tiba Jay mendorong kembali kepala bayi yang susah payah Sunoo keluarkan.
"Bukankah aku sudah bilang, jika kita akan bermain dulu sebelum anak itu lahir!" Jay menyuntikkan sesuatu ke pada Sunoo, dan seketika rasa sakit di perutnya hilang.
"A-apa tadi Jay, kau menyuntikkan apa?!" Tanya Sunoo dengan emosi.
"Obat penahan kontraksi." Jawab Jay enteng.
Lalu pria itu menyerat Sunoo dengan kasar, membawa Sunoo ke rumahnya kembali.
Jay memasukkan Sunoo ke kamar tempat biasanya dia bermain dengan Sunoo, mengikat tangan pria hamil itu pada sisi ranjang.
"Tunggu di sini, aku akan memanggil Sunghoon dan menyiapkan kamera."
Sunoo terisak, bukan karena dia takut akan di siksa Jay, namun dia memikirkan keadaan bayinya. Dia takut bayinya kenapa kenapa karena terlalu lama di dalam.
Tak lama Jay datang bersama Sunghoon teman nya yang biasa menjadi kameramen, untuk merekam aksinya bersama Sunoo.
Jay memakai topeng hitamnya yang biasa dia pakai untuk membuat konten.
Sunghoon sudah siap dengan kameranya, sementara Jay mendekati Sunoo dan merobek paksa baju yang di kenakan lelaki hamil itu.
"Hiks... kumohon Jay, jangan lakukan itu."
Sunoo kini sudah telanjang bulat, membuat Jay maupun Sunghoon menelan ludahnya.
Bagaimana tidak, perut besar Sunoo sangat mengkilap dan tubuh putih nan mulus Sunoo yang sangat menggoda di mata mereka.
"Jay kumohon jangan ah..."
Sunoo mendesah kala Jay dengan nakalnya memilin nipple pink Sunoo, lalu tidak tinggal diam tangan satunya dia gunakan untuk memainkan milik Sunoo yang mungil.
"Mendesah lah baby, suaramu sangat candu." Bisik Jay tepat di telinga Sunoo.
Terus terusan di sentuh di titik sensitif nya, membuat Sunoo keluar lebih dulu.
"Hah!"
Belum selesai dengan pelepasan nya, Jay tanpa aba aba memasukkan kejantanannya ke lubang Sunoo. Membuat pria itu memekik.
