Jake harus menerima takdirnya yang di jodohkan oleh orang tuanya dengan pria yang dia tidak cintai.
Jay pria yang di jodohkan dengan jake itu, adalah pria yang cuek dan menyebalkan. Bahkan tak jarang juga Jay membawa wanita lain ke rumah mereka.
Meskipun Jake tidak mencintai Jay, namun tetap saja dia cemburu ketika melihat Jay bercumbu bersama wanita lain di hadapannya.
Tapi semenjak Jake hamil, Jay menjadi lebih perduli ke Jake. Tapi ya, dia masih saja membawa wanita lain ke rumah.
Seperti saat ini, Jake yang tengah menyiapkan makan malam untuk Jay. Di kagetkan dengan Jay yang berjalan sempoyongan bersama wanita yang di rangkulannya.
"Aku mandi dulu ya, sebelum kita bermain." Jay meninggalkan wanita itu bersama Jake yang memandang sinis ke arahnya.
Setelah kepergian Jay, wanita itu mendekati Jake dan menatap nya dari atas sampai bawah.
"Mimpi buruk apa Jay, sampe bisa nikah sama lo. Dasar jalang murahan!" Wanita itu menjambak rambut Jake.
"Aw." Jake tidak tinggal diam, dia menjambak balik wanita itu.
"Lo harusnya ngaca, siapa jalang yang sebenarnya di sini. Jay itu suami gue, sedangkan lo siapanya dia? Cuma pemuas sex nya dia doang kan?" Ucap Jake.
"Dasar sialan!" Tangan wanita itu terkepal dan bersiap untuk memukul Jake, namun dengan sigap Jake menepis tangan wanita itu yang hampir menyentuh pipinya.
"Inget ya, meskipun gue lagi hamil gue ini tetep cowok. Dan jangan lupa gue juga masih punya batang, gue bisa aja ngehamilin lo." Jake bersemirik.
"Gue ngga takut!"
"Oh ngga takut ya? Oke deh." Jake mendekatkan badannya, sehingga wanita itu terdesak.
"M-mau apa lo, jijik banget kalo gue sampe di perkosa sama lo." Ucap wanita itu sedikit takut.
"Oh yakin? Gue jago loh kalo masalah ranjang." Ucap Jake.
Ctak
Mata wanita itu membelalak saat Jake mengeluarkan pisau yang terlihat sangat tajam itu.
"M-mau apa lo?"
"Pergi atau pulang pulang lo tinggal nama doang." Jake makin mendekatkan pisau pada mata wanita itu.
"Sialan!" Wanita itu mengambil tasnya dan langsung pergi.
"Fyuh... akhirnya pergi juga, maafin ayah ya sayang. Tadi ayah cuma akting doang." Jake mengelus perut nya.
Jay datang dengan handuk di kepalanya, mencari cari keberadaan wanita yang dia bawa tadi.
"Di mana Yena?" Tanya Jay kepada Jake.
"Dia pergi."
"Pasti lo ngusir dia kan?"
"Kalo iya kenapa?! Gue berhak jay, gue berhak karena gue istri lo!"
"Ck..lo ngga tau gue udah bayar dia berapa. Sekarang siapa yang bakal muasin Jay junior yang udah tegang ini? Emang lo mau?"
Jake terdiam.
"Nggak kan?! Lo ngga mau ngesex sama gue karena anak sialan lo itu, yang entah anak siapa."
Plak
"Jaga omongan lo Jay, ini anak lo. Gue ngesex cuma sama lo."
"Shh anjing Yena, dia pasti ngasih obat perangsang di minuman gue." Sekarang tubuh Jay benar benar panas, dan dia memandang Jake dengan penuh nafsu. Membuat pria hamil itu sedikit takut.
