NO CONTROL

6.3K 796 227
                                    

Park Shita

Present

...

..

.

"Ven una Vez, encontraras tu amor.

Ven dos Veces, obtendras tu amor.

Y la tercera ber seras etemo."

...

..

.

Memories of The Seville

Chapter 15

.......

( Note : Kalau lupa prev chapter bisa dibaca dulu ya baru balik kesini lagi)

...

..

.

Dua orang wanita saling menatap bingung pada gelas es kopi yang mereka genggam, sesekali melirik satu sama lain dan berakhir menatap kearah punggung sosok yang berjalan menjauh.

"Aku tidak sedang bermimpi bukan?" ucap salah satunya sambil masih mencoba menarik kembali jiwanya yang sempat menghilang karena terlalu terkejut.

"Tidak, ini nyata. Itu Tuan Park." Sahut satunya lagi. Mata mereka kembali menatap kearah sosok yang kini benar-benar menghilang itu dan berakhir dengan bertemu pandang pada sosok wanita lain di ujung koridor yang membeku dengan segelas es kopi di tangannya.

"Apa yang terjadi?" bisik salah satunya dan mereka bertiga berakhir dengan mengedikan bahu.

Berita itu menyebar dengan cepat "Park Chanyeol mendadak ramah pada semua karyawan." Adalah topik hangat pada hari itu. Sejak pagi hingga waktu istirahat siang pun semua berbisik-bisik membicarakan bagaimana sosok atasan mereka yang sangat jarang tersenyum tiba-tiba menjadi sosok yang hangat.

"Apa mungkin dia baru saja kecelakaan, kepalanya terbentur sesuatu yang keras dan dia lupa ingatan?"

"Atau jiwanya tertukar dengan jiwa orang lain? Astaga itu membuatku merinding."

"Tapi aku berani bersumpah, dia menjabat tanganku saat aku mengantarkan berkas ke dalam ruangannya."

"Kau tidak tahu apa yang dia lakukan padaku saat aku tak sengaja menjatuhkan kopi ke celananya? 'Tidak apa-apa, ini hanya kecelakaan tidak usah khawatir!' "

Semua meja di dalam kantin sibuk membicarakan sikap aneh Chanyeol, bahkan di koridor pun mereka masih berbisik-bisik hingga seluruh gedung perusahaan membicarakan hal yang sama.

Luhan yang baru kembali dari perjalanan bisnisnya di Busan mengernyitkan dahi sejak kakinya menapak di dalam kantor, ia terus memperhatikan orang-orang yang membuat kelompok dan membahas sesuatu. Saat tahu yang menjadi bahan pembicaraan itu adalah sahabatnya, ia segera berjalan menuju ruangan Chanyeol dengan sejuta tanda tanya di kepalanya.

Sekretaris Chanyeol mempersilakan Luhan masuk dan ketika membuka pintu tanpa mengetuk, ia terkejut menemukan Chanyeol yang tersenyum sambil menatap layar ponselnya, persis seperti remaja yang sedang dimabuk asmara.

Memories Of The SevilleWhere stories live. Discover now