Let Me Love You

2.4K 345 139
                                    

....

..

.

Soyou menyandarkan tubuhnya pada kursi dengan kedua tangan yang ia lipat di depan dada. Mata dokter cantik itu masih menatap penuh kebingungan kearah Baekhyun yang kini hanya mampu menekuk wajahnya.

"Sudah aku katakan bukan untuk tidak memikirkan hal yang tidak penting, itu akan mempengaruhi kandunganmu." Ucap wanita itu sedikit kesal namun mencoba maklum dengan sifat Baekhyun.

"Baiklah begini saja, mungkin kau bisa mengikuti kelas yoga kehamilan, itu akan cukup membantu untuk meredakan stresmu. Seharusnya kelas yoga diikuti sejak usia kehamilan menginjak 14 minggu, tapi karena kandunganmu cukup lemah aku tidak merekomendasikannya saat itu." Baekhyun masih terdiam, sebelum akhirnya menghela nafas.

"Aku kabur dari Seville dan bersembunyi di Seoul karena aku adalah lelaki istimewa yang tidak mungkin semua orang bisa menerimanya, aku tidak mungkin menghadiri kelas yang berisi ibu-ibu yang akan menghujaniku dengan pertanyaan-pertanyaan mereka, itu akan membuatku semakin stres." Soyou tersenyum jahil dengan satu sudut bibir ia tarik ke atas.

"Tenang! Aku mengenal instruktur ini dengan baik dia sahabat karibku, kau tidak perlu cemas." Wajah Baekhyun terangkat dan ia tersenyum lebar, seolah ada harapan.

"Aku akan memintanya untuk merahasiakan identitasmu. Lagipula lingkaran pergaulanmu hanya sebatas Luhan, Nayeon dan Yoora eonnie. Kau harus sedikit bersosialisasi." Baekhyun mengangguk pelan dan kembali tersenyum.

Dokter Kang benar, bahwa selama masa kehamilannya ia seperti terkurung di dalam apartemen Chanyeol dan hal itu membuatnya seperti terpenjara, tidak dapat bersosialisasi dengan orang lain membuat rasa kepercayaan dirinya menurun drastis dan saran dari Soyou patut untuk dicoba menurutnya.

...

..

.

Baekhyun menatap sebuah gedung sambil kembali menyocokan dengan alamat yang Soyou kirimkan padanya. Perlahan ia membawa tubuhnya untuk turun dari taksi yang ia tumpangi. Pakaian hangat ia eratkan sebelum akhirnya berjalan masuk.

Jantungnya berdebar cukup kencang ketika kakinya memasuki gedung berlantai dua itu. Seorang wanita menghampirinya dengan senyuman lebar dan kedua tangan yang ia rentangkan.

"Byun Baekhyun-shi?" Baekhyun mengangguk dan dengan ramah wanita itu memeluk Baekhyun.

"Aku Yoon Bora. Senang bertemu dengan anda." Baekhyun tersenyum sambil dengan canggung menerima pelukan itu. Pelukan itu sudah terlepas namun mata wanita itu sibuk memperhatikan kea rah belakang Baekhyun, seolah-olah mencari sesuatu.

"Apa anda datang seorang diri?" Kening Baekhyun mengernyit namun dengan cepat mengangguk. "Ya? Apa ada yang salah?" Bora menggeleng cepat sambil mengelus kedua lengan Baekhyun.

"Ah tidak-tidak. Apa anda mengendarai mobil sendiri?" Baekhyun menggeleng pelan. "Aku menggunakan taksi, terlalu beresiko untukku menyetir seorang diri." Lagi Bora mengangguk paham sebelum akhirnya kembali tersenyum kearah Baekhyun, namun Baekhyun merasakan senyuman aneh itu.

"Hm, apa ada sesuatu yang ingin anda katakan?"

"O-oh itu, dimana pasangan anda?" Akhirnya Baekhyun paham, ia menghela nafas cepat sambil tersenyum maklum.

"Dia seseorang yang sibuk, jadi aku tidak ingin mengganggu waktunya. Itu tidak masalah, aku sudah terbiasa sendiri." Bora menganguk-anggukan kepalanya, merasa sedikit prihatin namun tidak ingin membuat Baekhyun tersinggung.

Memories Of The SevilleWhere stories live. Discover now