Say It First! | [35]

64.8K 11.6K 4.6K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Cie yang mau dikenalin ke keluarga Janari. XD

 XD

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Semangat kan ya buat vote sama komen?







Semoga ga pernah bosen bacanya ya. :""")





Bakar dulu dong. Biar semangat. Kasih api yang banyak. 🔥🔥🔥

***







"

Iya. Nanti aku kabarin kalau udah pulang." Chiasa memutus sambungan telepon. Papa baru menelepon ketika dirinya sudah berada di perjalanan menuju Bogor.

Yah, akhirnya Chiasa menyerah. Memang tidak ada pilihan lain.

Chiasa sudah duduk di samping Janari yang sejak tadi fokus mengemudi, tapi tentu saja tidak berhenti mengajaknya bicara sepanjang perjalanan. Dia hanya diam karena telepon dari Papa dan membiarkan Chiasa berbicara karena diperintah, sebelumnya Janari memaksa untuk bicara dengan Papa, tapi Chiasa melarangnya

"Tapi beneran kan, cuma kita yang ke sana?" Chiasa sudah menyimpan lagi ponselnya ke dalam tas, kembali meyakinkan keraguannya atas ucapan Janari sebelum keduanya berangkat.

"Beneran. Orangtua gue lagi ke luar kota, bokap ada kerjaan soalnya. Terus kakak perempuan gue lagi sibuk ngerjain proyek kantor, sama suaminya. Masih di Jakarta sih, tapi kayaknya dia memang lagi sibuk banget," jelas Janari. "Jadi cuma kita yang ke rumah Enin."

Chiasa menghela napas panjang. "Oke, gue mencoba percaya ya sama lo."

"Baru percaya sekarang?" Janari terkekeh, tangannya mengusap puncak kepala Chiasa. "Mesti dipaksa-paksa dulu gitu, ya? Baru percaya?"

Say It First!Where stories live. Discover now