Jangan lupa klik '⭐'
•••
Evelyn terbangun di sebuah ladang yang dipenuhi dandelion. Dahinya menyerngit heran bukannya tadi ia tengah menggerang kesakitan dikamarnya lantas kenapa dirinya berpindah tempat dan, oh my goddess dress siapa yang ia pakai ini? Pasalnya ia sama sekali tidak memiliki dress berwarna putih lalu ini milik siapa?
Mata bulatnya menatap seluruh penjuru ladang berharap ada seseorang yang bisa membantu keluar dari sini
"Halo, apa ada seseorang disana" teriak Evelyn
Suara kicauan burung menjawab teriakan yang dilontarkan Evelyn.
"Eve" panggil seseorang dibelakang, dengan waspada Evelyn menoleh kebelakang, betapa terkejutnya ia kala melihat seseorang yang selama ini dirinya rindukan tengah berdiri didepannya.
"bunda.." lirih Evelyn sambil menatap sendu wajah Margareth sang bunda.
"Apa yang kau lakukan disini dear?"
Evelyn bingung akan menjawab apa, dirinya saja tidak tau kenapa ada disini. Apa mungkin tubuhnya sudah meninggal? dan ini roh miliknya.
"Pulanglah Evelyn belum saatnya kamu disini"
"Eve mau disini bersama bunda"
Margareth menggeleng tidak menyetujui permintaan putri kecilnya kemudian ia mendekap tubuh Evelyn.
Kilatan cahaya berwarna putih menyilaukan mata Evelyn hingga
"Bunda!" teriak Evelyn dengan nafas terengah-engah, air mata dan keringatnya bercucuran
"Astaga tadi cuman mimpi" lirihnya dan beranjak dari kasur untuk bersiap-siap sekolah
Selesai bersiap-siap Evelyn turun kebawah untuk menyiapkan makanan seperti biasa untung saja ia tadi tidak terlambat bangun.
"Mbak Jilla kemana mbok?" tanya Evelyn ke arah mbok Darmi yang tengah mengupas bawang.
"Pergi pasar non"
Evelyn mengangguk mengerti, kemudian ia mengambil bumbu-bumbu untuk membuat nasi goreng spesial untuk seseorang yang spesial juga siapa lagi kalo bukan Orlando sang pujaan hatinya.
"Aduh-aduh non Evelyn mesem-mesem kenapa nih?" goba mbok Darmi, seketika bluss pipi Evelyn langsung memerah seperti kepiting
"Ihh mbok"
Wanita berusia setengah abad itu tertawa melihat tingkah lucu majikannya.
"Eh udah non biar mbok aja yang lanjutin masaknya, non langsung pergi ke sekolah aja" mbok Darmi langsung mengambil alih kegiatan Evelyn
"Makasih mbok, Evelyn berangkat dulu ya" pamitnya
Evelyn mengambil kotak bekal yang tadi ia siapkan dan berjalan ke halte bus.
••••
Mata bulat Evelyn berbinar terang kala melihat Orlando yang tengah berbicara dengan seseorang ditelfon.
Ternyata dia ada disini, Evelyn bahkan mencari-carinya kesana kemari. Dengan antusias Evelyn menghampiri Orlando dengan senyum yang merekah. Dirinya akan mengejutkan Orlando yang tengah membelakanginya.
"Lo ngeremehin gue?" ucap Orlando
"Gue ga cinta sama Evelyn, tentu saja gue ga akan lupa taruhan ini brengsek." kata Orlando lagi dan langsung mematikan panggilannya
YOU ARE READING
Evelyn | END
Teen Fiction[Follow dulu, sebelum membaca❤️] [Tahap revisi!] Rank #1 in alone Rank #1 in fiksiremaja Rank #1 in sick Rank #1 in sadromance Rank #1 in bestfriend Rank #1 in tersakiti Rank #5 in brokenhome Rank #5 in penderitaan Rank #6 in sedih Rank #7 in hurt ...