Chapter 25

9.2K 544 5
                                    

Hai😂 maaf baru update lagi... Gak sempet update, lagi banyak nge-drakor  sampe lupa cerita Evelyn aku anggurin 😂😂

Selamat membaca 🥰☺️

                                ><><

Evelyn berjalan riang di trotoar jalan, matanya begitu berbinar ketika melihat toko baju couple sekeluarga.

"Gak papa deh.. duitnya buat beli baju. Nanti gampang nabung lagi" ucapnya

Dirinya tidak memiliki uang banyak untuk membelikan keluarganya barang-barang mewah. Lagipula ia juga tidak akan memberikan baju couple ini kekeluargaannya. Alasannya? Akan dibuang oleh sang papanya dan kakaknya, seperti sebelumnya. Ia akan menyimpannya entah sampai kapan itu.

"Mau cari apa mbak?" Tanya salah satu pelayan toko tersebut.

"Baju couple sekeluarga..." Ucap Evelyn.

Pelayan itu mengeluarkan beberapa baju couple dengan model berbeda, "Ini yang lagi trend di bulan ini... Silahkan di pilih dulu" ucapnya.

"Yang ini.. sekalian dibungkus rapih yah"

"Iya.."

Evelyn tersenyum melihat baju couple tersebut. Setelah memberikan uang kepada kasir Evelyn berjalan keluar mencari angkutan umum.

"EVELYN" teriak seseorang dari belakang, sontak Evelyn langsung menolehkan kepalanya.

"Jeslyn?"

"Darimana lu?" Tanyanya

Evelyn menunjukkan paper bag, "inih"

"Belanja apa?"

"Biasa keperluan cewek" bohongnya.

"Udah mau pulang yah?" Evelyn melirik ke arah jam tangannya, "enggak sih ,ini belum terlalu sore"

"Hayukk jalan"

"Yaudah yuk, lo gak bawa sepeda?"

"Kebetulan hari ini gue gak bawa sepeda kok" ucapnya

"Ooo, yaudah yuk.. Gue bawa mobil"

Mereka berdua berjalan beriringan ke  mobil Jeslyn yang diparkiran di pinggir jalan. Emang Jeslyn  suka banget deh parkir mobil sembarangan, padahal ia sudah pernah kena tegur polisi tapi dasarnya batu.

"Ve kita mau kemana nih?" Tanyanya.

Evelyn nampak berpikir, "Emm.. gue juga gak tau. Maklumlah gue jarang keluar dan juga gak tau sport  tongkrongan bagus"

"Gimana kalo ke taman kota?? Lumayan bagus, banyak tuh anak remaja disana" tawar Jeslyn.

"Banyak juga yang pacaran, gue phobia Ke-uwuwan orang lain"ucap Evelyn.

"Anjir.. gue juga gitu, jaman sekarang mah gitu pada pamer kemesraan. Huekk!"

Evelyn dan Jeslyn tertawa kecil, "yaudah deh kita ketaman kota aja.. bodoamat sama mereka main buta aja" ucap Evelyn.

"Yaudah yuk"

Jeslyn mulai menancapkan gas dan membelai jalanan ibukota yang ramai.

"Eeh gimana nih hubungan Lo sama Orlando?" tanya Jeslyn dengan tampang keponya.

"Ya.. gak gimana-gimana gak perubahan. Kenapa sih lo kayaknya kepo banget hubungan gue sama dia"

"Iya dong, gue mah gitu kepo-an. Hahahaha"ucapnya sambil tertawa geli.

"Dasar makcomblang" gerutu Evelyn.

"Eh buset dah ramai banget" seru Evelyn ketika sampai di taman kota.

"Hari Minggu ini, yuk turun"

Jeslyn mengambil sesuatu dari bagasi mobilnya dan berlarian kecil kearah Evelyn yang mendahuluinya.

"Nih pake" ujarnya sambil menyerahkan topi warna hitam.

"Wahh, perhatian banget deh. Tau aja gue kepanasan" ucapnya.

Mereka berdua berjalan dengan cepat ke penjual es krim yang lumayan laris dipenuhi anak kecil.

"Bang 2 ya" teriak Evelyn,

"Aduh neng ngantri atuh, ini yang lain aja belum. Neng-nya yang baru datang kasian yang lain"

Jeslyn menepuk pundak Evelyn, sedangkan Evelyn hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hehe maaf bang, saya kalo liates krim suka gitu" ucapnya.

Setelah menunggu beberapa menit Evelyn sudah mendapatkan dua cup  es krim dengan rasa coklat dan stroberi. Ia memberikan yang stroberi ke Jeslyn.

"Eh duduk yuk, disana tuh" ucap Jeslyn sambil menunjuk ke bangku yang sudah diisi dua pasangan yang tengah bercanda gurau.

"Edan,  gue phobia liat gituan" gerutu Evelyn.

"Lah dari pada gak duduk. Lo mau duduk di rumput yang basah,  kita kan gak bawa tikar" jelas Jeslyn.

Dengan sangat terpaksa Evelyn dan Jeslyn menghampiri bangku tersebut. Ingat ya T.E.R.P.A.K.S.A. mereka menatap sebentar ke arah dua sejoli itu. Evelyn  membuka es krimnya, ia langsung memakannya dengan cepat.
Jeslyn yang berada disampingnya menyenggol pelan lengan Evelyn.

"Udah deh gak usah alay, Lo juga nantinya kayak mereka" ucapnya.

"Idih kaya mereka? Gue aja gak punya gebetan cuy"

Jeslyn mendelik tajam, "Orlando doi lo"

"Ish..apaan sih, gue mau fakos makan eskrim" ucapnya sambil menyembunyikan kegugupannya.

Jeslyn tertawa kecil lalu ia kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

Evelyn mengelap bibirnya dengan tissue,   ia bangkit dari duduknya namun, belum sempat ia berdiri tubuhnya kembali terjatuh dan duduk kembali, Jeslyn memandang heran ke arah Evelyn.

"Eh, Lo kenapa?? Lo sakit?" Tanyanya.

Evelyn memegangi kepalanya yang berdenyut keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya.

Shit! Penyakitnya kembali menyusahkan, ia sudah meminum obatnya kenapa begini.

"Yaampun Evelyn Lo gak papa?" Jeslyn sudah mulai panik, sedangkan Evelyn hanya diam menunduk.

Mati-matian Evelyn menahan rasa sakitnya, ini sungguh sangat sangat sakit tidak seperti biasanya. Rasa sakitnya seakan berlipat-lipat dari sebelumnya.

Jeslyn kalang kabut, ia mengangkat pelan wajah Evelyn. Matanya membulat melihat darah yang mengalir dari pangkal hidung Evelyn. Pasangan yang duduk disamping nya juga ikut terkejut melihat wajah Evelyn yang sangat pucat.

"Evelyn? Ayo kita kerumah sakit, lo pucat banget" ucapnya khawatir.

Jeslyn memapah tubuh Evelyn, baru beberapa langkah Evelyn jatuh tidak sadarkan diri. Orang-orang yang melihatnya berlari kearah mereka memberi bantuan. Jeslyn menangis melihat Evelyn.

"Tolong...hiks bawa sahabat saya ke mobil..hiks..hiks" ucapnya.

Jeslyn berterimakasih ke orang-orang yang membantunya, dengan cepat ia mengemudikan mobilnya ke rumah sakit terdekat. Sesekali ia menatap Evelyn dari kaca mobilnya.

Jangan lupa vote dan coment 📣














Evelyn | ENDWhere stories live. Discover now