02. incident

52 8 3
                                    

Terkadang sikap tertutup membuat seseorang ingin menguliknya lebih dalam
.
.
.
.
.
.
.
.

"Konyol!"

Gadis berkacamata itu tampak ketakutan, ia tidak berani merebut kameranya kembali. Sosoknya digosipkan galak dengan penggemar yang fanatik.

Juan Andrews, sang Ketua Student Council yang disegani. Organisasi yang ia pimpin sudah mencetak banyak prestasi, membuat dirinya tampak angkuh di depan teman sebaya nya.

Berbeda jika di hadapan guru, Juan bahkan dijadikan siswa kesayangan oleh mereka semua. Tak lain berkat prestasi yang ia cetak dalam kepemimpinan Organisasinya.

Juan diselimuti banyak penggemar fanatik. Auranya yang terpancar membuat seluruh gadis-gadis menyukai Juan. Ia merupakan sosok yang pandai mengekspresikan diri, wajahnya tidak membosankan, Juan juga menyukai popularitas.

"AAA JUANNNN! KAU TAMPANNN!!"

See? Itu adalah kalimat yang selalu Juan dapatkan setiap keluar dari kelasnya.

Jikalau ada satu gadis yang tidak menyukai Juan seperti layaknya Evelyn, alasan nya hanya satu.. Ia takut dengan sosok Juan Andrews.

⚪⚪⚪

"Jadi kamu, yang namanya Annette?"

Annette hanya mengangguk saja, ia bahkan tidak tahu siapa lelaki yang berada dihadapan nya sekarang.

"I got this picture of you, seems prett-.."

Juan bahkan belum selesai melontarkan kalimatnya, tetapi "Apa yang kamu bicarakan? Itu tidak penting"

Juan mengernyit heran, Hah? Baru kali ini ada spesies gadis yang bahkan seperti tidak tertarik berbicara dengan nya.

Jangan-jangan ketampanan Juan sudah pudar? Susuk nya sudah expired ya?

Eh tapi.. Juan kan sudah tampan sejak lahir, ia bahkan tidak butuh susuk untuk menarik perhatian orang-orang sekitar. Ia terbiasa dihampiri, bukan menghampiri.

Berarti bukan Juan yang Aneh, tapi gadis itulah yang berbeda.

"Sudah kan? Aku pikir tidak ada lagi yang harus dibicarakan?" Annette menunduk tersenyum, memberi pertanda bahwa ia akan segera pergi.

Juan mengangguk saja, dilihatnya gadis itu perlahan pergi menjauh, tubuhnya menelusuri koridor menuju kelas jam pertama "Baiklah, saya suka tantangan"

"Tantangan apa?"

Juan tersentak kaget, dua teman nya itu memang selalu datang di saat yang tidak tepat.

Alva dan Dion, teman terdekat sekaligus partner Organisasi yang dipimpin Juan. Mereka bertiga bahkan dikenal menjadi Ikon Sekolah.

Berbeda.. Mereka bukan sebatas anak berandalan yang suka membuat onar. Karena secara prestasi saja sudah sempurna, apalagi visual nya, sudah tidak perlu diragukan.

"Ah sudahlah. Oh! kembalikan ini pada Evelyn" Juan mengambil sebuah polaroid dalam sakunya tadi.

"Lo yang ngambil, lo yang balikin lah!" Dion menjawab, anak ini memang tdak suka disuruh-suruh.

Tetapi Alva selalu menengahi, bak seorang Ibu yang membubarkan pertengkaran anak-anak lelakinya.

"Ribut aja, lanjutin! Kelas hampir mulai!"

⚪⚪⚪

Annette memainkan pulpen hitam itu dengan jari jemarinya, memutar mutar menghilangkan rasa bosan.

Untuk, EverestWo Geschichten leben. Entdecke jetzt