Chapter 03

1.6K 238 4
                                    

JenSoo

Happy Reading All.......

_______________________________

Jane tengah berada di ruang tengah, membereskan buku-buku pelajaran yang baru saja selesai ia pelajari tadi. Menatanya begitu rapi, dan sebelum bergegas membawa buku itu ke kamarnya, Jane membersihkan meja yang baru saja di pakainya belajar. Ia memang sengaja memilih belajar di ruang tengah, karena jika dirinya memerlukan bantuan ia hanya akan memanggil sang Ibu. Dan beruntungnya otak Jane begitu cerdas, semua yang ia pelajari di buku, dengan mudah ia pahami. Bahkan saat mengerjakan PR, Jane tak memerlukan bantuan orang lain. 

Mungkin terkadang, Lim akan mengganggunya atau mungkin saja lelaki itu akan datang untuk membantu mengerjakan PR-nya sendiri. Namun begitu, Jane tetap membantu Lim. Bahkan mengajari apa yang belum di mengerti oleh Lim. 

Di rumah, sang Ibu tak memiliki pelayan sama sekali. Itu juga karena pelayan mereka baru saja berhenti seminggu yang lalu. Dan sampai sekarang, Jessica sang Ibu belum juga mencari pengganti. Atau mungkin saja ia mulai terbiasa memasak untuk dua lelaki yang di cintainya itu. Bahkan, terkadang Jane akan membantu Jessica. Meski ujungnya bukan membantu, namun malah menjadi merusak dapur karena ulahnya sendiri. Meski Jessica sempat menolak, namun terkadang Jane akan terus berusaha meyakinkan jika dirinya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Dan ucapannya itu hanyalah sebuah ucapan, karena nyatanya setiap ia membatu Jessica, pasti dapur akan menjadi seperti kapal pecah.

Pangeran sekolah adalah julukan untuk Jane yang terkenal bukan hanya karena ketampanannya, melainkan juga kepintaran dan nilainya yang selalu menempati posisi pertama. Bahkan membuatnya menjadi incaran para gadis di sekolah. Tapi, Jane yang sangat polos itu hanya menanggapinya dengan bingung, saat di mana mereka mencoba mendekati Jane. Bahkan Jane akan menolak ajakan mereka, dan beralasan karena tidak mendapat ijin dari Ibunya. Dan di haruskan untuk pulang cepat, kecuali memang ada pelajaran tambahan yang mengharuskannya untuk hadir. Lelaki yang begitu lugu.

Jane menatap Jessica yang tengah memasak. Ibunya itu sangat cantik, meski mempunyai wajah yang dingin. Tapi, Jane begitu sangat menyayangi wanita itu. 

"Eomma, sudah selesai?" Tanya Jane.
"Sebentar lagi. Kau sudah mengerjakan PR?" Jessica bertanya balik.
"Sudah."

Jessica menatap ke arah anaknya, melihat buku yang tersusun rapi di atas meja. 

"Letakkan kembali di kamar dan siapkan bukunya untuk besok sekolah, Jane."
"Iya, Eomma."

Menuruti perintah Ibunya, Jane segera membawa buku itu ke kamar. Meletakkan kembali di meja. Setelah itu mempersiapkan buku pelajaran yang ia bawa besok. Dan selalu seperti itu yang ia lakukan. Karena itu adalah ajaran Jessica yang tak ingin jika Jane akan panik saat pagi hari, karena harus menyiapkan buku terlebih dahulu, apalagi jika waktu sudah begitu mepet. Jadinya Jessica mengajarinya untuk menyiapkan buku di malam hari.

Jane kembali keluar, melihat Jessica yang menata makanan di meja makan. Ia langsung duduk dan menunggu Jessica menyelesaikan pekerjaannya itu. Hingga sang Ayah keluar dari kamarnya untuk bergabung.

"Eomma, di sekolah tadi banyak sekali yang mengajakku pergi. Anak perempuan di sana selalu menggangguku, apalagi saat aku makan. Bahkan, ada yang membawakan aku makanan." Jane bercerita, lebih tepatnya mengeluh.
"Lalu kau menerimanya?" Jane menggeleng.
"Tidak. Eomma kan membawakan aku bekal, jadi aku menolaknya."
"Jika seandainya Eomma tidak membawakan kamu bekal, apa kau tetap akan menolaknya?" 

Jane menarik bibir ke samping, kemudian mengetuk-ngetuk dagunya seolah seperti sedang berpikir. 

"Iya." Balasnya dengan yakin, kemudian.
"Kenapa?"
"Soalnya Lim bilang, masakan mereka tidak enak. Ada yang keasinan, ada juga yang tidak enak. Aku tidak mau!" Jane menggeleng dengan menutup mulutnya dengan dua tangan.

My Little Husband || JenSooWhere stories live. Discover now