Chapter 19

1.1K 179 22
                                    

JenSoo

JenTop

Happy reading all.......

___________________________

Jean menghembuskan nafasnya. Ia menatap sebuah rumah yang ada di hadapannya. Ia tak mengerti, mengapa hatinya membawanya kemari. Hanya saja, ia mengikuti apa kata hatinya. Dan di sinilah ia berada, di depan sebuah rumah yang di dominasi dengan warna putih.

10 menit ia berdiri di depan sana, pintu rumah itu terbuka. Sosok wanita terlihat, ia sedikit terkejut dengan kedatangan Jean yang tiba-tiba itu. Jean menunjukkan cengirannya, saat menatap wajah bingung dari si pemilik rumah.

"Jean?"

"Hai Nuna....." Jean melambaikan tangannya.

"Ada apa kau kemari?" Jisoo bertanya bingung.

"Entah. Aku tiba-tiba ingin bertemu denganmu. Bagaimana kabarmu dan juga kandunganmu?"

"Aku baik. Begitu juga dengan anakku. Seminggu lagi, aku harus memeriksakannya karena dia akan berusia 8 bulan." Kata Jisoo menjawab pertanyaan Jane.

"Lalu Nuna ingin pergi kemana?"

"Tempat terakhir Ruby." Balas Jisoo dengan suara yang begitu bergetar.

Wajah dan suara wanita itu, membuat Jean menatapnya sendu. Begitu memprihatinkan. Entah kenapa Jean merasa sakit, saat menatap wajah itu. Ia seperti juga merasakan apa yang Jisoo rasakan. Kehilangan seseorang yang di cintai memang begitu berat.

.*.*.*.*.

Dan di sinilah mereka berada. Di sebuah jurang yang begitu dalam, begitu mengerikan. Dan Jean bisa melihat bagaimana dalamnya jurang itu. Ia juga bisa melihat beberapa bagian mobil yang rusak parah di sana. Ia meringis, saat membayangkan bagaimana suami Jisoo kehilangan nyawanya.

Jean menoleh pada Jisoo. Calon ibu itu menangis saat menatap jurang, tempat terakhir di mana Ruby mengalami kecelakaan maut. Jean tadi menawarkan diri untuk mengantar Jisoo. Ia hanya tak mau, jika terjadi sesuatu pada Jisoo. Manalagi, wanita itu dalam keadaan hamil saat ini. Dan Jean harus menjaganya.

"Kenapa kita tidak ke makamnya saja, Nuna?" Jean bertanya bingung.

Jean bingung, kenapa Jisoo harus kemari. Harusnya, wanita itu ke makam suaminya langsung. Daripada harus melihat jurang yang sangat dalam dan menyeramkan ini.

"Jasad suamiku belum di temukan, Jean. Maka dari itu, aku kemari." Alis Jean mengerut.

"Belum di temukan?"

"Polisi sudah mencarinya kemana-mana, tapi hanya sang supir yang di temukan. Sementara Ruby sendiri tak di ketahui di mana keberadaannya."

"Lalu bagaimana kondisi sang supir, Nuna?"

"Dia dalam keadaan koma saat ini."

Jean semakin kasihan dengan Jisoo. Bahkan, sang supir yang seharusnya mengetahui keadaan Ruby malah terbaring koma sampai saat ini. Tentu saja tak akan tahu, bagaimana nasib Ruby sampai sekarang. Jika sang supir saja masih dalam keadaan koma.

"Jisoo Nuna?"

Jisoo menoleh, saat ada seseorang yang memanggilnya. Sosok laki-laki mendekat ke arah mereka berdua. Itu Lim, adik Jisoo. Sepertinya, pria muda itu tengah melakukan sesuatu di tempat ini.

"Kenapa Nuna kemari?"

"Kau sendiri? Kenapa kemari?" Tanya Jisoo tanpa menjawab terlebih dahulu pertanyaan adiknya.

My Little Husband || JenSooWhere stories live. Discover now