Chapter 07

2.4K 261 30
                                    

JenSoo

Happy Reading All...........


_____________________________


Jisoo merasa terusik dengan ulah seseorang yang tengah bermain pada buah dadanya, ia bahkan merasakan tangan seseorang yang memeluk erat tubuhnya. Jisoo membuka matanya perlahan, mengerjapkan mata untuk membiasakan penglihatannya. Ia belum sepenuhnya sadar, namun ia sedikit mengeluh saat merasakan hisapan seseorang pada buah dadanya.

Ia menunduk, menemukan bayi besar yang tengah menyusu pada area dadanya. Ia sedikit terperanjat, meski pada akhirnya ia mendesah karena mengingat semalam.

"Ruby?"

Lelaki itu mendongak, menatap ke arah wajah cantiknya dengan mata kucing polos yang menggemaskan. Lelaki itu tampak tersentak saat mengetahui Jisoo yang terbangun, ia langsung melepas kegiatannya di buah dada Jisoo.

"Sudah bangun? Nuna jangan marah, aku hanya ingin susu. Setelah itu aku janji akan mandi." Cicit lelaki itu tampak takut, saat Jisoo menatapnya dengan dahi berkerut.
"Kenapa kau seperti ketakutan?" 
"Takut Nuna marah. Aku menyusu tanpa ijin, aku pikir tadi Nuna masih tidur. Aku tidak tega membangunkan Nuna, jadinya aku melakukannya tanpa ijin. Maaf, Nuna…. Lain kali aku akan ijin dulu."

Jisoo terkekeh mendengarnya. Ia membelai pipi Jane yang tampak menggemaskan dengan pipi gembul itu. 

"Aku tidak marah, kau bebas melakukannya. Dia milikmu, ok?" Sahut Jisoo menatapnya lembut.
"Jadi boleh aku lanjut?" Jane menatap penuh harap, Jisoo mengangguk.

Jane tersenyum girang bak anak kecil yang mendapatkan permennya. Ia dengan segera kembali pada benda kesukaannya itu, dengan memeluk erat tubuh istrinya. 

Jisoo tak marah dengan ulah Jane, Jisoo memang tak tahu apa ia mencintai Jane atau tidak. Tapi yang jelas, Jisoo menyayangi lelaki itu. Meski sebelumnya rasa sayang itu sebatas seorang kakak pada adiknya. Namun takdir berkata lain sekarang, membawa mereka untuk bersama dalam sebuah ikatan pernikahan. Meski bukanlah pernikahan yang ia inginkan, tapi sejujurnya Jisoo sudah menerima takdir itu. Ia tak malu, hanya saja ia merasa sangat bersalah pada Jane yang masih berstatus menjadi anak sekolahan. Seandainya Jane berstatus anak kuliah, setidaknya itu membuat Jisoo sedikit lega. Tapi, bukankah sebentar lagi suami kecilnya itu akan lulus dari sekolah dan masuk ke perguruan tinggi? 

Mau tidak mau, suka atau tidak, Jisoo meyakinkan dirinya untuk menerima lelaki itu menjadi suaminya. Baginya, pernikahan hanya sekali seumur hidup. Ia tak mau bercerai, jadi Jisoo akan menerima Jane dan mencoba mencintai Jane mulai sekarang. Dan lagi, Jisoo yakin jika lelaki itu tak akan menyakiti hatinya. Jane seorang lelaki lugu dan tulus serta menyayanginya.

"Nuna, aku sekolah tidak?" Jane bertanya.
"Tidak perlu. Lusa saja, ok?" 
"Boleh, Nuna?" Jisoo mengangguk.

Jane merubah posisinya menjadi duduk, kemudian menyuruh Jisoo untuk duduk. Gadis itu menurut, dan duduk berhadapan dengan suaminya. Jane mendekatkan dirinya, memeluk erat tubuh istrinya. Jisoo hanya terkekeh saat melihat tingkahnya bak anak kecil itu. 

"Kenapa kamu sangat menggemaskan?"

Jane tak menjawab, ia hanya terkekeh. Dan kembali mengeratkan pelukannya, seolah tak ingin Jisoo lepas dari pelukannya. 

"Nuna, kata Eomma pernikahan itu seumur hidup, ya? Kita berteman seumur hidup dan tinggal bersama? Jadi, aku dan Nuna sekarang tinggal bersama, bukan? Nuna tidak akan pergi kemana-mana? Nuna selalu bersamaku?" Katanya. Terdengar nada bahagia saat Jane mengatakannya.
"Iya, kau benar. Kita akan bersama selamanya." Jane melebarkan senyumannya.
"Kalau begitu aku tidak menyesal menikah dengan Nuna. Tapi di sisi lain aku sedih karena tidak bisa tinggal bersama Eomma dan Appa lagi." Di kata terakhir ia menunduk sedih.
"Tak apa. Kita bisa ke rumah jika kau merindukan Eomma dan Appa."
"Sungguh?" Jisoo mengangguk.

My Little Husband || JenSooWhere stories live. Discover now