Chapter 13

2.3K 262 22
                                    

JenSoo

Happy reading all.........
____________________________

Jane telah menyelesaikan ujiannya, hanya tinggal menunggu hasilnya. Beberapa hari ini, ia harus berurusan dengan ujian yang mampu membuat temannya pusing bukan main. Tapi entah kenapa itu tak berlaku untuk Jane, bahkan ia dengan santai mengerjakan setiap soal. Meski terkadang ia sangat kesal, karena Lim akan mengganggunya dan bertanya.

Dan saat ini, ia baru saja keluar dari kelasnya. Ujian terakhir untuk hari ini. Jane akan lulus sebentar lagi, dan ia tak sabar untuk melanjutkan kuliah meskipun harus bekerja. Tentu saja, Jane kuliah sambil bekerja. Dan Jisoo berharap, itu tak akan membuat Jane kelelahan.

Jisoo pernah bertanya lagi apakah Jane serius akan menggantikannya menjadi CEO, meski ia harus kuliah dan Jane tetap pada pendiriannya. Dan Jisoo tak bisa membantah ucapan suaminya yang sepertinya sudah bulat keputusannya.

Jane melangkah ke arah mobil Jisoo yang terparkir di depan sekolah. Ia langsung membuka pintu dan masuk. Lalu mencium pipi Jisoo dengan lembut.

"Aku lapar." Jane mengelus perutnya, mengeluh manja pada istrinya.

"Aku sudah menyiapkan makanan di Rumah. Jangan khawatir."

"Lim benar, Sooya istri idaman." Kata Jane yang memuji Jisoo.

"Bisa saja kamu."

Mobil berjalan. Dan selama di perjalanan itu pula, Jane menceritakan ujiannya. Dan bahkan ia juga bilang, jika dia akan langsung bekerja di kantor setelah pengumuman kelulusan. Dan sudah pasti itu sangat membuatnya senang, karena ia bisa menggantikan Jisoo bekerja.

Mobil berhenti, dan setelah itu Jane langsung keluar. Namun matanya menatap seorang yang berdiri tepat di depan pintu rumahnya. Ia mengerutkan kening, tak mengenali sosok yang bertamu di rumahnya.

"Sooya.... Itu siapa?"

Jisoo menoleh ke arah orang yang di tunjuk Jane. Setelah mengenali sosok tersebut, Jisoo langsung menggandeng tangan Jane untuk mendekat ke arah sosok lelaki itu.

"Ada apa paman kemari?" Jisoo bertanya.

"Dia siapa, Sooya?" Tanya Jane.

"Ayah dari Taehyung." Balas Jisoo.

"Jisoo.... Paman kemari untuk meminta tolong agar kau tidak melaporkan Taehyung ke polisi karena kesalahannya."

"Kenapa paman yang datang? Dan kenapa bukan Taehyung?" Jisoo bertanya dengan wajah datar.

Jisoo paling tidak suka, jika seseorang berbuat salah justru orang lain yang meminta maaf mewakili orang yang bersalah tersebut. Meski orang itu adalah Ayah dari si pelaku sendiri. Bagi Jisoo, itu sungguh sangat pengecut. Dan Jisoo tak menyukainya sama sekali.

"Taehyung tak bisa datang, dia sedang bersama Ibunya."

"Aku tak peduli sama sekali alasan apa yang membuat anak paman tak bisa datang kemari, tapi aku paling tidak suka ada seseorang yang mewakili kesalahan orang lain untuk meminta maaf."

"Tapi Jisoo... Tolong paman sekali ini saja, dia anak paman satu-satunya."

"Aku tidak peduli. Jika dia memang tidak ingin di penjara, maka Taehyung harus menemui aku sendiri. Jika tidak, aku akan tetap pada pendirianku. Memenjarakannya."

Si lelaki Kim tua itu tampak menunduk sedih mendengar ucapan Jisoo. Bagaimana pun juga, Taehyung adalah anak semata wayangnya dan juga pewaris perusahaannya. Ia tak mau jika sang anak mendapat masalah. Tapi sayangnya, anaknya sendiri yang mencari perkara dengan Jisoo.

My Little Husband || JenSooWhere stories live. Discover now