sixteen

1.2K 159 2
                                    

Happy reading
°°°°°°°


Tit...tit...tit..
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif coba lah beberapa saat lagi....tit

Prangg!!!
'junkyu kemana dirimu'batin jihoon
Frustasi

Tangan jihoon mengacak rambutnya frustasi,wajah memerah marah
Terhitung sudah 10 kali jihoon menelpon tapi hasilnya tetap nihil

Sampai tiba tiba Yoshi -sahabat nya dari keduanya masih menginjak umur 7 tahun
Datang menghampiri jihoon yang terlihat frustasi di kamarnya,jangan tanya kenapa Yoshi kesana...
Tentu saja karna jihoon meminta Yoshi kerumah nya,Yoshi sahabat nya  yang sudah seperti penasehat untuknya,Yoshi selalu membantu nya dalam situasi rumit,Yoshi memberi jawaban disaat ia kesulitan...

"Jihoon-ah tenang lah"
Ujar Yoshi dengan tatapan khawatir
Ia tak pernah melihat jihoon seperti ini,bahkan saat bersama hyunsuk jihoon tak pernah seperti ini.

"Bagaimana bisa aku tenang,Yoshi junkyu pergi bersama haruto mantan nya!" Sarkas jihoon
"Bagaimana kau tau mereka bersama? Apa kau melihat nya??"
Yoshi bertanya

"Aku yakin mereka pergi bersama sama,tidak mungkin junkyu membolos tanpa alasan"
Gumam jihoon dengan tatapan kosong kebawah

Yoshi menatap prihatin sahabatnya
"Jihoon ah ku rasa hal itu tak perlu di khawatir kan,aku yakin junkyu sepenuhnya Memilih mu"
Ujar Yoshi memegang pundak Yoshi berusaha meyakinkan sahabatnya

"Tapi...kau tau aku takut,junkyu ku pergi dengan orang yang pernah menjadi cintanya"lirih jihoon
Kini matanya menatap Yoshi yang juga menatapnya

"Apa yang harus ku lakukan Yoshi?"
Tanya jihoon bergetar matanya memanas sebulir air matanya jatuh

Yoshi mematung selama ini jihoon tak pernah menangis jihoon selalu bersikap tegar tak pernah menangis kecuali saat hyunsuk dikabarkan sudah tak bernafas,dan juga sekarang junkyu yang pergi tanpa memberi tahunya,junkyu yang kemungkinan sedang bersama haruto,junkyu yang belum tentu meninggalkan dirinya

"Aku takut,,,aku tak ingin kehilangannya lagi cukup dulu cukup hyunsuk,sekarang aku tak ingin junkyu pergi a-aku hiks mencintai nya hiks"Isak tangis yang jihoon tahan kini terdengar menyesakkan

"Jihoon kau harus percaya pada junkyu,aku yakin junkyu tak akan meninggalkan mu"ucap Yoshi
Dengan penuh keyakinan bukan semata mata ingin menenangkan sahabatnya,melainkan dihatinya ia yakin sosok junkyu tak akan melakukan hal itu

"T-tapi-"

"Jihoon! Kau harus yakin jika ingin junkyu bersama mu! Kau harus percaya padanya,saat ini junkyu pasti tengah menyelesaikan permasalahan nya, kalian berdua sudah menyatakan perasaan masing masing juga sudah melakukan hal 'itu' jadi ku rasa Tak perlu mengkhawatir kan hal itu"
Ucap Yoshi berusaha menghibur jihoon,karna yoshi tau betul maksud junkyu apa,meskipun ia tak mengenal junkyu tapi dari yang yoshi dengar dari jihoon,yoshi yakin junkyu tetap dengan jihoon.

Jihoon menunduk,Yoshi benar dirinya harus yakin dan percaya pada junkyu

"Kau harus memberi ruang pada mereka untuk menyelesaikan semuanya secara baik baik"

Jihoon mengangguk mengerti meski air matanya tak pernah berhenti,rasa khawatir dan takut masih melekat di dirinya tapi sekali lagi jihoon harus percaya dan yakin pada junkyu...

°°°°°°°

Keesokan harinya
Jihoon tetap pergi mengajar,setelah nya ia berencana ingin mencari junkyu,ia tidak boleh lalai karna masalah pribadi lalu tidak masuk mengajar,tidak. Bukan tipe jihoon sekali ia tak ingin orang lain lebih tau masalahnya.

"Pagi pak jihoon!"
Sapa sowon saat jihoon duduk ditempatnya
"Pagi"jihoon menjawab tersenyum
"Pak jihoon udah sarapan?"tanya sowon
Jihoon menggeleng pelan

"Chaa~ ayo kita sarapan bersama,karna pak jihoon teman pertama saya,saya traktir deh"ujar sowon semangat
Jihoon terkekeh,wanita yang lebih tua dari dirinya memiliki mood seperti anak kecil,cukup membuat mood jihoon membaik.sedikit.


Ditengah acara sarapan keduanya,jihoon banyak melamun membuat Sowon bingung sekaligus gugup tak tahu ingin berbicara bagaimana

"P-pak jihoon?"
"Ah iya?"
Jihoon tersadar dari lamunan nya
"Sarapan nya ngga dimakan?"
Tanya sowon
"Ah,hanya menunggu buburnya dingin"ujar jihoon
"Mau saya suapin?"
Sowon berujar
Gelengan kepala yang ia dapatkan,canggung.
Jihoon hanya menatap sowon tersenyum kaku

"H-haha saya cuma becanda pak,jangan dianggap serius"
Sowon berucap berusaha menutupi rasa malu karna ditolak

Tatapan jihoon menatap pria bertubuh tinggi di seberang meja kedua nya,itu haruto! Tapi dimana junkyu??

"Haruto"
Haruto menoleh menatap dosen yang katanya baru mengajar itu
"Iya pak?"
Jawab haruto
"Kita perlu bicara!"
Tegas jihoon,haruto mengerutkan dahinya bingung

°°°°°°°°°

Tbc
DOSEN PARK
d

on't forget to vote and komen
Dikit hehe

Dosen park (END) Where stories live. Discover now