7

149 10 2
                                    

Soul, Korea Selatan

17: 00 KST

Mansion Abyss

"Brengsek!! Bagaimana bisa dia mengirim ku ke Eropa tanpa bicara dulu terhadap ku!!" Teriak Seokjin dengan penuh amarah.

"Arth oppa... " Seokjin merinding mendengar panggilan gadis muda yang tak lain adalah saudara tirinya. Meskipun panggilan lumrah, tapi tetap saja Seokjin tak terbiasa dengan panggilan mengerikan seperti kata oppa, apalagi itu dari orang yang baru di kenalnya.

"Garam-ssi, berhenti memanggilku oppa!" Ucap Seokjin dengan penuh amarah. Bagi Seokjin Garam dan dirinya tidak sedekat itu sampai harus memanggil oppa.

"Haishhh, jika aku tidak boleh memanggil oppa ku dengan sebutan oppa, terus aku harus panggil kau apa?"

"Cukup Arth saja! dan satu hal lagi, aku tidak mengizinkan mu untuk berbicara informal terhadap ku. Jangan lupa, aku menampung mu setelah kau membuat kekacauan bukan karena kau anaknya ayah, tapi karena kita companion yang saling menguntungkan!"

"Semacam simbiosis mutualisme burung dengan kerbau?"

"Kau tau juga tentang materi dalam sains? Ku fikir kau hanya jadi berandalan di sekolah, huh?"

"Kau mengejekku?" Gerutu Garam setelah mendengar ejekan dari Seokjin.

"Cukup bercanda nya, kau pergi lah dengan Ilay untuk bersembunyi sementara. Setelah semua masalah selesai, aku akan memanggil mu kembali dan membicarakan ulang rencana kita."

"Baiklah terserah apa kata mu saja."

Seokjin segera memanggil Ilay menyuruhnya untuk mengurus Garam. "ILay... Kau siapkan keperluan Garam dan tempatkan keamanan yang terbaik!"

"Baik boss!" ILlay akhirnya pergi bersama garam ke tempat yang aman sesuai perintah sang bos.

Seokjin termenung dalam ruangan gelap nan sunyi di dalam mansion megah miliknya, dirinya begitu kesal dengan keputusan tiba-tiba yang di buat ayahnya Arthur yang meminta dirinya untuk ikut ke pertemuan di Eropa.

"Tidak peduli kau menganggap aku ini apa, jangan lupa kalau kau terlahir dari benih ku! dan jangan lupa kalau mendiang ibumu juga adalah istri ku! Tidak peduli apa yang kau lakukan, setidaknya hormati hubungan yang pernah kita jalin!" -kim Minjong

Seokjin kembali berdecak kesal setelah mengingat kembali perkataan ayahnya Arthur. "Ckk! sekarang aku mengerti kenapa orang secerdas ibunya Arthur bisa tertipu oleh pria brengsek sepertinya. "

Di tengah lamunannya seseorang datang menghampiri nya, yang tak lain adalah ILay yang selesai mengantar Garam. "Bos... "

"Ouh, kau sudah kembali huh? Duduklah. "

ILay memperhatikan tuannya yang kambali terdiam tanpa sepatah kata.

"Tuan Alfa!!"

Seokjin membulatkan matanya, dan langsung menatap Ilay dengan tajam. "Kau benar-benar ingin membuat ku marah ILay!" Seokjin menyandarkan tubuhnya ke kursi dan menghela nafas. "Haishhh... Kau, yasudah katakan apa yang kau inginkan!"

ILay adalah pelayan setia Seokjin di kehidupannya saat menjadi Alfa dan di setiap dimensi, dia selalu menjadi orang terdekatnya. Begitupun saat ini, dia tidak pernah sekalipun mengecewakan ataupun membuat Seokjin marah. ILay adalah orang yang pemalu, makanya ketika dia menginginkan sesuatu dia tidak pernah meminta dan jika ILay melakukan sesuatu hal menjengkelkan yang membuat Seokjin marah, itu artinya dia menginginkan sesuatu.

"Tuan, saya ingin bertanya apakah anda akan pergi ke Eropa sesuai perintah ayah anda?"

"Maksudnya ayah Arthur! Hufthh ...Kau fikir aku bisa mengikuti perintah pria brengsek itu di saat aku sendiri sudah sibuk sebagai idol?"

𝑨𝒍𝒇𝒂𝒓𝒊𝒛𝒆𝒍 Where stories live. Discover now