hampir mati

11 2 0
                                    

Hari semakin memudar sampai tak sadar sudah Minggu mereka tak berjumpa,rindu yang semakin menggebu-gebu, membuat bulan yang hilang semangat,tiba tiba bulan berpikir ingin sekali ia bertemu lalu memeluk nya dengan Erat dan tak ingin melepaskan nya

"Ya Allah kangen banget sama ciptaan mu yang satu ini, pertemuan aku ya Allah aku mohon" batinnya sambil melihat foto bintang diponselnya sesekali dia mencubit cubit ponsel itu dan mencium cium nya
Setelah kelulusan mungkin mereka akan sulit bertemu karena sesuatu hal dan jika bertemu pun ia harus mengendap endap ,pengen tau gak alesan nya kenapa???baca aja terus sampe habis nanti kalian tau cerita sebenarnya seperti apa

Dengan perasaan lelah bulan membuka aplikasi hijau atau WhatsApp dan memulai mengetik sebuah pesan (bulan yg merengek meminta bertemu dengan bintang dengan cara yang sedikit berbeda)yuk simak:)

Dia sudah sampai di satu tempat yang sering menjadi tempat bertemu mereka berdua,Yaya bulan yang sudah terbiasa menunggu bintang karena sangat merindukan nya walau dia suka sedikit kesal karena lama menunggu.
Namun pertemuan kali sangat lah amat menyenangkan namun juga menyebalkan

Bulan mengendap endap jangan sampe ada orang yang tau bahwa dirinya ingin bertemu bintang
"Darkkkk"suara pintu yang membuat bulan sedikit kaget, karena yang dilihat itu bukan bintang

"Waduh ada penjaga lagi gimana ini, bintang mana sihhh" Kesal bulan yang sedari tadi mencoba hubungi berkali kali

Kebetulan memang tempat yang dia tempati sekarang itu berada di lantai dua jadi dia agak sedikit merasa aman karena biasanya penjaga itu hanya mampir ke kamar mandi lantai satu,namun sayangnya saat itu dia bersama seorang anak kecil entah lah mereka siapa
Dan yang sangat paling menyebalkan 2 anak kecil itu berlarian hingga main ke lantai dua, bulan terkejut saat melihat mereka

"Suttttt"mencoba menenangkan dan memohon agar tidak bilang pada penjaga jika aku berada disini

Mereka berdua berlari kebawah
Ah sudahlah semua sudah terlanjur

"Duhhh"pasrah bulan yang jantung nya semakin berdetak kencang ingin rasanya ia mati. Bediri

Beberapa menit kemudian bintang datang namun dia masih dibawah dia tidak akan naik sebelum situasi sudah sepi

"Ayo turunnnn" teriak penjaga yang memang sudah mengetahui keberadaan bulan karena 2 anak kecil itu

"Sial anak bandel disuruh jangan bilang juga awaas aja" umpat bulan yang semakin geram dan dia bingung harus melakukan apa, bintang yang hanya bisa terdiam dan hanya memberikan pesan ber isi sabar itu saja namun dengan itu membuat bulan sedikit tenang,

"Kalo gak mau turun saya kunci pintu nya" peringatan keras penjaga

"Waduh sialan terus nanti bulan keluarnya gimana,, bintang tolongin bulan,bulan takut" batin bulan namun kali ini di duduk dengan ketakutan

" Ceklek" suara gembog yg sudah mengunci pintu itu lalu apa yang harus bulan lakukan

Setelah beberapa menit penjaga itu pergi dari tempat itu dan meninggalkan bulan

" Sekarang gimna??"batinnya dengan sedikit gelisah

Akhirnya bintang menghampiri bulan namun sayang pintu sudah terkunci,bulan yg langsung turun lewat pintu yang memang menyerupai gerbang itu mereka masih berbincang

"Hey ,maaf"

" Ini gimna bikin??"

" Bentar ,bentar...eummmm coba kamu keatas kamu keluar lewat jendela"

"T..TT..tapii itu tinggi banget"

"Sebentar aku cari tangga"

Bulan yang menyiapkan diri dan kembali naik ke lantai dua,bulan membuka jendela jendela sangat sempit dalam pikirannya mungkin dia tak bisa keluar lewat jendela itu

Tangga nya pendek masih kurang untuk meraih bulan, coba berpikir lalu bintang mengambil bangku panjang lalu menaikan tangga itu diatas bangku,

"Okee,aku naik keatas dulu buat bantu kamu turun ya "

"Iya ati ati"

Bulan yang khawatir dengan bintang ingin rasanya dia menghentikan sandiwara ini dengan melompat saja tanpa melihat bintang yang kesusahan karena ulahnya

"Pegang tanganku" mengulurkan tangannya ke atas agar Bulan membantu menarik bintang naik

"Ati ati "lirihnya lagi dengan sedikit cemas

Untung saja dibawah jendela itu terdapat tatanan untuk lampu jadi dia bisa sedikit demi sedikit turunnya
Sampai diatas bulan mulai menyiapkan diri

"Pegangin aku ya"

Bulan yang memang takut ketinggian membuat dia mengucurkan keringat dingin,dia mencoba keluar dengan perlahan lahan karena tatanan itu sempit membuat bulan semakin susah mendarat

"Ini gimanaaaa"

"Ayo turun pelan pelan aku pegang"
"Sini sini"

"Ahhhh"sedikit lega karena dia sudah berada diposisi sebelah bintang dan pada saat dia turun memang posisi berada dipelukan bintang merasa tenang sekali saat berada dipelukan bintang

"Oke tahap Ter aku turun duluan yaaa"
Diangguki bulan

Bulan yang sedari tadi mencoba mengatur nafas dan mengendalikan diri karena sedari tadi badannya gemetar

Saat turun dari tangga memang agak sulit tapi itu semua bisa dilalui

Giliran bulan yang turun
"Ayo giliran kamu turun"

Bulan menarik nafas dalam-dalam terlebih dahulu dengan sedikit rasa takut tak pernah terbayang bahwa dirinya akan mengalami proses keluar dari jendela dari lantai dua seperti ini

Bulan mulai memutar badan namun ia kembali ia takut dan ingin menangis

" Hey gak papa ada aku ,ayo cepetan"
Sedikit menenangkan bulan

Kembali menghela nafas akhirnya bulan turun pelan pelan dengan badan gemetar
"Ahhhhh" bulan yang langsung duduk dan menghembus hembuskan nafasnya dengan badan yang masih bergetar

" Maaf.." sedikit tersenyum dan memeluk bulan

"Deg deg an ya Allah" bulan menahan tangisan yang sebenarnya ingin ia teriak sekencang mungkin

Setelah itu bintang yang mengajak bulan ke satu tempat dimana dia juga harus lewat jendela namun bedanya jendela itu tidak tinggi seperti tadi,mimpi buruk jika bulan akan mengulangi itu lagi

Bintang yang menyodorkan Aqua ke bulan
" Nih minum dulu"
Bulan yang terlihat kehausan
Membuat bintang terkekeh kecil

"Seru kan??"

"Seru apanya hampir mati aku tuhh, kamu sih lamaaaaaa"dengan wajah kesal rasanya ingin menyiram kan air itu ke wajah bintang

"Maaafff...."

Mereka yang berlanjut ketujuan pertama bertemu untuk memecahkan celengan rindunya

Udah ah sampai sini aja Mimin capek,
Sebenernya cerita ini kalo diperagakan akan lebih menyenangkan gaes coba aja kalo mau hihihi

* Ingin sekali aku merasakan bagaimana rasanya tidak seperti ini,menemuimu saja aku harus bersembunyi dari banyak orang,tapi tak apa bertemu mu saja aku sudah bersyukur*

Rahasia Dibalik BintangOnde histórias criam vida. Descubra agora